Sukses

Deretan Kripto Ini Berpotensi Melemah Selama Pekan Kedua April 2022

Hati-hati, kripto ini berpotensi melemah selama pekan kedua April 2022.

Liputan6.com, Jakarta Pasar kripto sempat anjlok beberapa hari terakhir, bahkan harga Bitcoin sempat terjun bebas di bawah USD 40.000 atau sekitar Rp 574,9 juta terendah sejak pertengahan Maret 2022.

Namun, pada Kamis (14/4/2022) berdasarkan data dari Coinmarketcap, Bitcoin rebound dan harganya kembali naik di kisaran USD 41.000. Sayangnya, penguatan tersebut hanya terjadi sesaat. 

Pada Jumat 15 April 2022, pasar kripto kembali ambles lagi, harga Bitcoin turun di kisaran USD 39.000 dan Altcoin lainnya juga bernasib sama. 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan secara keseluruhan pasar masih kuat untuk bearish pada minggu ini. Pergerakan pasar kripto mungkin akan sedikit alami pullback untuk melanjutkan penurunan.

“Secara umum, pasar kripto hari ini masih tertekan berkat aksi jual besar-besaran setelah pelaku pasar. Kuat dugaan, aksi jual ini dilakukan karena pelaku pasar mengantisipasi data inflasi AS pada Maret lalu dan arah kebijakan moneter The Fed yang lebih ketat," ujar Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (15/4/2022). 

Melihat kondisi pasar yang berada pada sentimen bearish, Afid membagikan hasil analisisnya mengenai kripto yang berpotensi melemah selama pekan kedua April 2022. Adapun deretan kripto-nya sebagai berikut.

1. Bitcoin (BTC)

Pekan ini memang menjadi waktu yang sulit bagi Bitcoin (BTC). Harga BTC sempat jatuh kembali di bawah USD 40.000. Afid melihat ini dampak karena metrik on-chain menunjukkan kurangnya permintaan dari investor baru dan institusi yang sebagian besar mendominasi pasar.

"Bitcoin sempat reli di atas USD 40.000 dan menabrak dinding resistensi di USD 40.650, namun akhirnya harga BTC jatuh kembali di bawah USD 39.600. Secara keseluruhan, Bitcoin masih sideways dengan pasar menunggu momentum baru dan arus masuk dana baru ke pasar kripto," kata Afid.

 

2 dari 3 halaman

2. Ethereum (ETH)

Tidak jauh beda nasibnya dengan Bitcoin, Ethereum (ETH) juga mengalami penurunan harga. Sepanjang Selasa (12/4/2022), ETH mengalami penurunan nilai hingga 4,4 persen. Namun, Rabu (13/4/2022) harganya terpantau bergerak naik, tapi Afid melihat ini tidak akan lama.

"ETH kemungkinan besar akan bearish. Dari analisis teknikalnya, ETH mungkin akan turun hingga 9 persen mencapai harga bawah di kisaran USD 2.800. Ini masih berdampak dari market yang tertekan dan pergerakan BTC yang turun," jelasnya. 

3. Bitcoin UP (BTCUP)

Bitcoin UP (BTCUP) juga berdampak dari pergerakan Bitcoin. Seperti diketahui pergerakan BTCUP mengikuti Bitcoin, apabila BTC naik, maka token ini akan menghasilkan keuntungan berkali lipat. Jumlah keuntungan yang kelipatannya ini ditetapkan di antara 1,25 dan 4 kali.

"BTCUP belum bisa keluar dari masa bearish-nya. BTCUP ini kan menggunakan leverage dan benar-benar memakai harga spot, jadi sangat berpengaruh dengan harga BTC yang pekan ini sedang turun. Penurunannya bisa capai 17 persen hingga harga bawah USD 31," ungkap Afid.

 

3 dari 3 halaman

4. Cocos-BCX (COCOS)

COCOS adalah aset kripto dari blockchain Cocos-BCX dan digunakan untuk membayar biaya transaksi dan gas fee, tetapi juga dapat dipertaruhkan untuk berpartisipasi dalam konsensus DPoS dan tata kelola blockchain yang mendasarinya.

"COCOS terlihat jelas dalam analisis teknikalnya akan masuk bearish. Terlihat ada pola reverse cup and handle sebagai tanda-tanda penurunan. Nilai COCOS kemungkinan besar turun hingga 10 persen hingga harga bawah USD 1,3," jelas Afid.

5. Coin98 (C98)

Coin98 (C98) adalah aset kripto asli dari protokol blockchain Coin98 Finance. Protokol Coin98 Finance adalah pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam staking, pertukaran lintas-rantai, dan pertanian hasil. Ini diluncurkan di Binance Smart Chain (BSC) pada Juli 2021.

"Sama seperti COCOS, C98 juga sudah menunjukkan pola reverse cup and handle. Pekan ini akan menjadi berat untuk C98 bisa bergerak naik. C98 juga sudah overbought sehingga akan terkoreksi hingga 10 persen," pungkas Afid.