Sukses

LINE Luncurkan Pasar NFT, Tawarkan 40.000 Produk

Mereka telah meluncurkan LINE NFT, pasar NFT yang hanya tersedia di Jepang.

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi jejaring sosial dan perpesanan asal Jepang, LINE, telah meluncurkan pasar NFT. Layanan baru ini memungkinkan 90 juta pengguna LINE untuk mengirim dan bertukar NFT dengan teman-teman mereka.

LVC Corp, operator aset kripto LINE dan bisnis blockchain, pada Rabu mengumumkan mereka telah meluncurkan LINE NFT, pasar NFT yang hanya tersedia di Jepang. 

"Mulai hari ini, LINE NFT akan menawarkan sekitar 40.000 produk NFT untuk dijual, termasuk Yoshimoto NFT Theater. Pengguna dapat menyimpan NFT yang dibeli di dompet LINE Bitmax mereka,” isi pengumuman tersebut dikutip dari Bitcoin.com, Senin (18/4/2022).

Teater NFT Yoshimoto terdiri dari NFT video oleh Yoshimoto Kogyo Holdings Co. Ltd. Bitmax adalah pertukaran kripto yang diluncurkan oleh LINE pada September 2019. Platform ini dapat diakses melalui aplikasi LINE.

Marketplace LINE NFT juga akan menawarkan NFT karakter populer  termasuk Gyuunyuu, Usagyuuun, dan Betakkuma serta NFT dari serial anime “Patlabor: The Mobile Police.” Perusahaan mengatakan akan menambahkan lebih banyak NFT dari berbagai genre.

Menekankan konsep “LINE Blockchain Dirancang Untuk Semua Orang,” LVC Corp mengatakan ke depannya bertujuan untuk menyediakan NFT dan layanan serta teknologi blockchain lainnya yang dapat diterapkan secara praktis untuk kehidupan sehari-hari pengguna.

Raksasa e-commerce Jepang Rakuten juga meluncurkan pasar NFT.  "Rakuten NFT adalah layanan yang menyediakan pasar bagi pengguna untuk membeli NFT, serta pembelian dan penjualan NFT peer-to-peer, di berbagai bidang seperti olahraga dan hiburan, termasuk musik dan anime.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Penulis Buku Black Swan Sebut Gelembung NFT Mulai Pecah

Sebelumnya, penulis buku terlaris New York Times 2010 The Black Swan, Nassim Nicholas Taleb menilai, gelembung NFT mulai pecah. Ia salah satu dari sedikit orang yang melihat krisis keuangan 2007-2008 datang dalam sebuah buku yang dianggap oleh beberapa orang sebagai salah satu yang paling berpengaruh sejak Perang Dunia II.

"Masalah NFT mulai meledak," Penulis buku terlaris New York Times 2010 The Black Swan, Nassim Nicholas Taleb dalam tweet nya pada Sabtu, dikutip dari Yahoo Finance, Senin, 18 April 2022.

"Yang Anda butuhkan hanyalah suku bunga yang lebih tinggi untuk hal-hal yang tidak masuk akal untuk mulai tidak masuk akal,” ia menambahkan.

Taleb mengutip kisah baru-baru ini tentang salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey, yang tweet pertamanya terjual sebagai NFT tahun lalu dengan harga hampir USD 3 juta atau sekitar Rp 43,04 miliar (asumsi kurs Rp 14.349 per dolar AS). Sekarang hanya bernilai ribuan, menurut artikel CNBC yang diterbitkan minggu ini.

Pembeli tweet tersebut, pengusaha crypto Sina Estavi, mengumumkan pada Rabu lalu ia akan menjual NFT di OpeanSea dan akan menyumbangkan setengah dari hasilnya untuk amal, berdasarkan laporan dari CNBC. Pada Sabtu tawaran tertinggi hanya lebih dari USD 18.000 atau sekitar Rp 258,29 juta.

Kemudian, Teori Taleb tentang Black Swan adalah tentang munculnya peristiwa yang sangat langka di mana pasar tidak siap. Pada 2007, harga rumah turun, dan pada tahun 2020-an itu adalah akhir dari tarif rendah dan uang mudah. Swan mungkin tidak selalu putih, dengan kata lain.

 

3 dari 4 halaman

Investasi Spekulatif

The Federal Reserve diperkirakan menaikkan suku bunga 50 basis pin pada Mei, bagian dari upaya yang lebih agresif untuk menurunkan inflasi. Harga konsumen AS naik hampir 9 persen year on year bulan lalu, kenaikan terbesar sejak 1981. 

Bahkan, pasar telah bersiap untuk beberapa waktu  akhir dari suku bunga sangat rendah dan uang murah yang memiliki kebijakan moneter pandemi pasar.

Taleb tampaknya berargumen banyak dari uang mudah ini telah dituangkan ke dalam investasi spekulatif seperti NFT dan aktivitas itu akan segera berakhir.

Miliarder pendiri Binance, platform perdagangan cryptocurrency terbesar di dunia, C.Z. Zaho mengungkapkan sentimen yang mirip dengan Taleb dalam wawancara baru-baru ini dengan Fortune, menanggapi penjualan karya seni NFT 2021 seharga USD 69 juta dengan, "Orang-orang telah kehilangan pikiran,”.

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Penerima keberuntungan itu, seorang seniman yang dikenal sebagai Beeple Mike Winkelmann dalam kehidupan nyata mengkhawatirkan tahun lalu seni NFT berada dalam gelembung. Dia mengatakan kepada Fox News Sunday, internet, pada awalnya, juga merupakan gelembung dan akhirnya meledak.

"Tapi itu tidak menghapus internet. Jadi teknologinya sendiri cukup kuat di mana saya pikir itu akan bertahan lebih lama dari itu,” ujar dia.

Zhao juga melihat kerapuhan pasar tetapi dengan cepat menunjukkan dia bukan kolektor seni.

"Tidak ada yang begitu berharga, kan?" kata dia, merujuk pada penjualan yang menakjubkan dari Beeple. 

"Tetapi jika Anda memiliki satu orang yang bersedia membayarnya, jika orang itu tiba-tiba berubah pikiran, maka itu tidak lagi bernilai sebanyak itu,” ungkapnya.