Sukses

Deretan Kripto Ini Berpotensi Melemah Selama Pekan Terakhir April 2022

Berikut deretan kripto yang berpotensi melemah selama pekan terakhir April 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto yang lesu selama satu pekan terakhir ini, masih disebabkan oleh tipisnya volume perdagangan. Meski, pada awal pekan lalu, sejumlah kripto sempat menghijau, kini kembali babak belur di zona merah.

Secara umum sepanjang pekan terakhir April 2022 ini, pasar kripto masih berada dalam sentimen bearish. 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan saat ini pelaku pasar masih ragu-ragu menempatkan uangnya di instrumen investasi berisiko, seperti aset kripto. Alhasil market masih terus bearish hingga pekan terakhir April 2022 ini.

"Sikap investor masih jenuh melakukan aksi jual-beli untuk mengakumulasi investasi aset kripto mereka. Hal tersebut dampak dari bagian aksi risk-off seiring maraknya sentimen negatif di exchange kripto. Selain itu, pelaku pasar juga ingin jaga jarak dengan gejolak di pasar kripto menjelang rapat The Fed bulan depan," kata Afid dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (29/4/2022).

Di sisi lain, The Fed yang ingin menaikkan suku bunga 50 basis poin dan konflik yang terjadi pada Rusia-Ukraina turut memberikan sentimen negatif pada pasar kripto. 

Maka dari itu, Afid memberikan informasi mengenai beberapa deretan kripto yang berpotensi melemah selama pekan terakhir April 2022.

1. The Graph (GRT)

Graph (GRT), token asli dari Graph Blockchain, kemungkinan besar akan masuk ke fase bearish pada pekan ini. Afid menjelaskan pergerakan GRT sudah menunjukan arah bearish, karena nilai sudah turun sejak beberapa hari lalu.

"Dari analisis teknikalnya, GRT sudah menunjukan pola penurunan. Dalam beberapa hari mendatang kemungkinan akan terus merosot dari dari harga USD 0,37 menuju USD 0,33 atau turun 11 persen," kata Afid.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

TomoChain-Kyber Network Crystal

2. TomoChain (TOMO)

TomoChain (TOMO) adalah proyek yang berupaya meningkatkan skalabilitas blockchain Ethereum (ETH). Hal ini terutama dilakukan melalui peningkatan kapasitas transaksi per detik (TPS).

Afid melihat pergerakan TOMO sedang menurun dalam beberapa terakhir ini. 

"Analisis teknikal terlihat TOMO kemungkinan besar akan terus turun nilainya dari batas harga bawahnya saat ini USD 1,15 menuju USD 1,03 atau anjlok 11 persen. Meskipun, nanti akan dari koreksi ke harga batas bawah tersebut,” jelas Afid.

3. Kyber Network Crystal v2 (KNC)

Setelah sempat reli bullish pada pekan lalu, kini Kyber Network Crystal v2 (KNC) harus terkoreksi dengan penurunan nilai yang cukup signifikan. Menurut Afid, KNC akan berpotensi bearish, karena sudah overbought dengan kenaikan harga yang tinggi sebelumnya.

"Pelaku pasar tampaknya sudah jenuh dengan KNC. Analisis teknikal KNC menunjukan nilai KNC bisa turun dari harga batas bawahnya USD 5,1 ke USD 4,75 atau turun 12 persen," tutur Afid.

 

3 dari 4 halaman

Uniswap

4. Klaytn (KLAY)

Klaytn adalah blockchain publik yang berfokus pada metaverse, gamefi, dan ekonomi kreatif. Sementara. KLAY adalah aset kripto yang digunakan di jaringan Klaytn.

Afid menjelaskan harga Klaytn telah turun 11 persen dalam 7 hari terakhir. Harga turun 3,76 persen dalam 24 jam terakhir. Ada sentimen negatif yang membuat nilainya terus anjlok, yaitu kenaikan biaya gas fee yang terlalu tinggi, yaitu dari dari 25 ston menjadi 750 ston. Kenaikan ini untuk perbaikan jaringan dan menghilangkan bot.

5. Uniswap (UNI)

Uniswap (UNI) tampaknya belum bisa keluar dari zona bearish-nya pada pekan ini. Sentimen negatif kembali datang, pasca laporan dua perusahaan Amerika Serikat (AS) menuduh bahwa Uniswap telah melanggar undang-undang sekuritas dan memfasilitasi penarikan rug pull.

Selain itu, Afid mengatakan Uniswap juga menjalin kemitraan dengan TRM Labs untuk memblokir alamat wallet kripto yang ditemukan terlibat dalam perilaku ilegal dari frontend-nya. Hal ini membuat nilai UNI terus tertekan.

4 dari 4 halaman

Bitcoin dan Kripto Teratas Kembali Menguat, Bertahan Lama atau Sementara?

Sebelumnya, setelah tiga hari kinerja kripto yang bergejolak, Bitcoin kini akhirnya mengambil giliran untuk naik, tetapi analis mempertanyakan apakah reli terbaru ini akan memiliki daya tahan di tengah awal yang mengecewakan karena hawkish-nya kebijakan moneter dan kerawanan makroekonomi.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan lebih dari USD 39.200 atau sekitar Rp 568,1 juta, naik lebih dari 2 persen selama 24 jam terakhir. 

Ethereum, kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, berpindah tangan sekitar USD 2.880, naik lebih dari 1,9 persen selama periode yang sama. Volume dan volatilitas perdagangan tetap pada level rendah karena investor terus bergulat dengan kombinasi beracun dari kenaikan harga dan ketidakpastian.

Kripto besar lainnya sebagian besar menghijau, meskipun peningkatan besar dari hari sebelumnya ketika beberapa dari mereka jatuh. Pada Kamis, ATOM adalah salah satu titik paling terang, naik lebih dari 5 persen pada satu titik. 

Peningkatan terjadi setelah Evmos, Rantai Kosmos yang Kompatibel dengan EVM, diluncurkan kembali dengan alat baru untuk pengguna yang ingin mengklaim token melalui airdrop. 

Harga kripto masih selaras dengan pasar saham utama, yang memecahkan penurunan beruntun baru-baru ini untuk membukukan keuntungan kecil. Emas, investasi safe-haven tradisional turun lebih dari 1 persen di tengah perpindahan sementara ke aset berisiko.

Di sisi lain, berita buruk terus mengalir dari Ukraina, di mana militer Rusia menyerang kota-kota besar Ukraina dan memotong ekspor gas ke bekas satelit Uni Soviet Polandia dan Bulgaria, yang mengancam akan memperluas konflik.