Liputan6.com, Jakarta Volume perdagangan cryptocurrency di India terus merosot setelah pemerintah mulai mengenakan pajak pendapatan kripto sebesar 30 persen tanpa mengizinkan kerugian atau pengurangan kerugian.
Menurut perusahaan riset kripto Crebaco, volume perdagangan cryptocurrency telah turun dari minggu lalu di semua bursa utama, Moneycontrol melaporkan. Wazirx mengalami penurunan volume perdagangan 72 persen, Coindcx 52 persen, dan Zebpay 59 persen.
Baca Juga
Penurunan volume perdagangan kripto semakin anjlok setelah Mobikwik, salah satu metode pembayaran yang disukai untuk membeli cryptocurrency di pertukaran kripto India menutup layanannya.
Advertisement
Penutupan itu dimulai sejak 1 April tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan. Seorang eksekutif dari sebuah pertukaran kripto di India mengatakan tidak ad informasi lanjut soal itu.
“Mobikwik tidak memberikan alasan khusus untuk menarik layanannya. Kami baru saja diberitahu bahwa mereka tidak akan bermitra dengan bursa lagi,” kata eksekutif itu, dikutip dari Bitcoin.com, Jumat (29/4/2022).
Pertukaran kripto yang terdaftar di Nasdaq, Coinbase, mengumumkan mereka telah sepenuhnya diluncurkan di India dan pengguna dapat mentransfer dana untuk membeli kripto menggunakan sistem Antarmuka Pembayaran Terpadu (UPI).
Namun, Perusahaan Pembayaran Nasional India (NCPI), yang menciptakan UPI, menanggapi dengan menyatakan tidak ada pertukaran kripto yang menggunakan sistem UPI.
Sementara itu, pemerintah India masih mengerjakan kerangka kerja untuk kripto. Pejabat kementerian keuangan dilaporkan berkonsultasi dengan organisasi internasional, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, serta Reserve Bank of India (RBI) dan regulator domestik lainnya.