Liputan6.com, Jakarta - Kondisi pasar kripto saat ini masih dalam keragu-raguan kadang merangkak naik, kemudian tak lama kembali turun. Namun, secara keseluruhan, kripto jajaran 10 teratas masih berada di zona merah.
Kenaikan malu-malu yang terjadi di pasar kripto menurut Trader Tokocrypto, Afid Sugiono karena para investor melakukan pembelian aset ketika harga sedang turun.
Baca Juga
"Para investor ini mulai terpengaruh saran untuk melakukan aksi buy the dip, sehingga merasa bahwa beberapa aset kripto sudah bisa kembali diakumulasi. Sebagian kripto sudah mengalami fase jenuh jual atau oversold, jika dikaji menggunakan analisis teknikal," kata Afid, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (13/5/2022).
Advertisement
"Anjloknya nilai BTC dan terjadinya reserve asset dari UST, membuat sentimen negatif terhadap stablecoin. Tanda-tanda kelemahan dalam stablecoin, sebagai aset kripto yang lebih aman, tapi tidak terbukti semakin menakuti investor," lanjut Afid.
Di tengah kondisi pasar yang penuh keragu-raguan ini, Afid memberikan pandangan aset kripto yang berpotensi menguat selama pekan kedua Mei 2022. Adapun deretan kripto-nya sebagai berikut:
1. eCash (XEC)
eCash(XEC) membuka daftar aset kripto yang berpotensi bullish pada pekan kedua Mei 2022. XEC adalah aset kripto yang dikembangkan setelah hard fork dari blockchain Bitcoin Cash ABC.
XEC juga merupakan rebranding dari Bitcoin Cash ABC (BCHA) dan memiliki teknologi dan fitur yang lebih baik. Afid mengatakan XEC berpotensi bullish karena pengumuman upgrade jaringan yang akan digelar.
2. Kava (KAVA)
Pergerakan KAVA masih akan reli pada pekan ini. KAVA setidaknya sudah duduk nyaman dalam daftar aset kripto bullish selama beberapa pekan terakhir di Tokocrypto Market Signal.
Afid mengatakan potensi kenaikan harga KAVA akibat peluncuran mainnet Kava Network 1.0 yang kemungkinan besar akan dilakukan pada 10 Mei. Mainnet ini sudah ditunggu investor karena akan menghubungkan dua ekosistem terdesentralisasi terbesar antara Ethereum dan Cosmos.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Secret Network hingga Bitcoin DOWN
3. Secret Network (SCRT)
Secret Network berpotensi mengalami kenaikan harga, setelah terkoreksi dalam selama beberapa hari terakhir. Afid mengungkap Pembaruan mainnet besar-besaran pada jaringan Secret Network bisa membuat nilai token SCRT melonjak.
Dalam pengumumannya, upgrade mainnet ini bisa meningkatkan kinerja jaringan 500 kali lipat lebih besar dan membantu memperkuat posisi Secret sebagai pusat privasi data Web3. Upgrade jaringan SCRT akan terjadi pada 11 Mei.
4. EOS (EOS)
EOS adalah kripto asli untuk mendukung proyek blockchain EOS.IO. Sementara, EOS.IO beroperasi sebagai platform smart contract dan pengembang aplikasi terdesentralisasi atau decentralized application (DApp).
Afid menjelaskan EOS berpotensi bullish pada pekan ini karena akan melakukan hard fork pada jaringan blockchainnya bernama Mandel. Hard fork kemungkinan besar akan dilaksanakan pada 19 Mei mendatang.
5. Bitcoin DOWN (BTCDOWN)
Bitcoin DOWN (BTCDOWN) sedang mengalami peningkatan pada pekan ini. Menurut Afid, kondisi market kripto sekarang yang secara keseluruhan sedang tertekan dan menurun turut berpengaruh positif pada BTCDOWN.
"Pergerakan BTCDOWN sudah perlahan bergerak naik signifikan. Dari grafiknya menunjukkan sinyal bullish yang mengindikasikan tren peningkatan harga. Harga BTCDOWN bisa naik capai USD 0,02866 dari USD 0,02319," kata Afid.
Advertisement
Bitcoin Merosot di Bawah Rp 394,3 Juta Pertama Kali Sejak 16 Bulan Terakhir
Sebelumnya, Bitcoin merosot di bawah USD 27.000 atau sekitar Rp 394,3 juta pada Kamis untuk pertama kalinya dalam lebih dari 16 bulan, karena pasar cryptocurrency memperpanjang kerugian mereka di tengah kekhawatiran kenaikan inflasi dan runtuhnya proyek Stablecoin yang kontroversial.
Dilansir dari CNBC, Kamis (12/5/2022), harga Bitcoin jatuh ke level USD 26.595,52, menurut data Bitstamp. Itu menandai pertama kalinya Bitcoin tenggelam di bawah level USD 27.000 sejak 30 Desember 2020.
Ethereum, cryptocurrency terbesar kedua, merosot ke level USD 1.789 per koin. Ini adalah pertama kalinya token jatuh di bawah angka USD 2.000 sejak Juli 2021.
Banyak investor melarikan diri dari cryptocurrency pada saat pasar saham telah jatuh dari puncak pandemi COVID-19 di tengah kekhawatiran akan melonjaknya harga dan prospek ekonomi yang memburuk.
Data inflasi AS yang dirilis Rabu menunjukkan harga barang dan jasa melonjak 8,3 persen pada April, lebih tinggi dari perkiraan analis dan mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.
Hal lain yang kini membebani pikiran investor kripto adalah kejatuhan protokol stablecoin Terra. Terra USD, atau UST, seharusnya merefleksikan nilai dolar, tetapi anjlok menjadi kurang dari USD 0,30 pada Rabu, mengguncang kepercayaan investor pada apa yang disebut ruang keuangan terdesentralisasi.
Stablecoin sering dinilai seperti rekening bank di dunia kripto yang tidak diatur. Investor kripto sering beralih ke stablecoin untuk keamanan pada saat volatilitas di pasar. Namun, UST, sebuah stablecoin “algoritmik” yang didukung oleh kode daripada uang tunai yang disimpan dalam cadangan layaknya Stablecoin umumnya.
UST telah berjuang untuk mempertahankan nilai yang stabil karena pemegangnya telah lari keluar secara massal.
Kekhawatiran Investor
Pada Kamis pagi, UST diperdagangkan sekitar USD 0,62, masih jauh di bawah target USD 1,00. Luna, token Terra lain yang memiliki harga mengambang dan dimaksudkan untuk menyerap guncangan harga UST, menghapus 97 persen nilainya dalam 24 jam dan terakhir hanya bernilai USD 0,30, lebih rendah dari UST.
Investor takut tentang implikasinya terhadap Bitcoin. Luna Foundation Guard didirikan oleh pencipta Terra Do Kwon telah mengumpulkan tumpukan Bitcoin bernilai miliaran dolar untuk membantu mendukung UST pada saat krisis.
Ketakutannya adalah Luna Foundation Guard akan menjual sebagian besar kepemilikan Bitcoinnya untuk menopang stablecoinnya yang sedang terpuruk. Itu pertaruhan yang berisiko, paling tidak karena Bitcoin itu sendiri merupakan aset yang sangat fluktuatif.
Di sisi lain ada hal yang menambah ketakutan investor pada Kamis yaitu penurunan nilai Tether, stablecoin terbesar di dunia. Tether pada satu titik tergelincir di bawah USD 0,99. Para ekonom telah lama khawatir tether mungkin tidak memiliki jumlah cadangan yang diperlukan untuk meningkatkan patok dolarnya jika terjadi penarikan massal.
Advertisement