Liputan6.com, Jakarta - Pencipta Terra, Do Kwon mengatakan “patah hati” tentang ciptaannya yang kehilangan semua nilainya pada pekan ini. Do Kwon menyampaikan hal itu dalam utas di Twitter.
Pendiri Terraform Labs, pencipta token LUNA, stablecoin TerraUSD dan berbagai kripto lainnya ini menghabiskan beberapa hari terakhir untuk menelpon berbagai anggota komunitas tentang token yang kehilangan semua nilanya. Luna yang bernilai hampir USD 102 pada awal April, jatuh secara dramatis pekan ini dan diperdagangkan sekitar 0,03 sen.
Baca Juga
“Saya masih percaya ekonomi yang terdesentralisasi layak mendapatkan uang yang didsentralisasi, tetapi jelas USD dalam bentuknya saat ini tidak akan menjadi uang itu,” tweet dia dilansir dari Coindesk, Sabtu (14/5/2022).
Advertisement
TerraUSD (UST), stablecoin yang nilai seharusnya tetap dipatok terhadap dolar Amerika Serikat, kehilangan acuannya pada awal pekan ini dan tidak pernah pulih.
Kwon menunjuk rencana "kebangkitan" di forum tata kelola Agora Terra untuk langkah selanjutnya. Diunggah sebelumnya, rencana membayangkan distribusi kepemilikan dalam jaringan di seluruh pemegang USD dan LUNA, ia mengakui stablecoin Terra sebagaimana adanya tidak dapat dipulihkan.
“Sementara ekonomi yang terdesentralisasi memang membutuhkan uang yang terdesentralisasi, UST telah kehilangan terlalu banyak kepercayaan dengan penggunanya untuk memainkan peran tersebut,” ujar Kwon.
Blockchain yang menopang LUNA dan UST ditutup dua kali oleh validator selama satu terakhir. Kwon pun menuturkan tidak menjual LUNA dan UST selama “insiden”.
Sementara itu, situasi ini diperburuk awal pekan ini ketika Terraform Labs dan LUNA Foundation Guard, sebuah entitas yang ditugaskan untuk menjaga nilai UST, tampaknya telah menggelembungkan LUNA dengan mencetak beberapa miliar token dan secara dramatis meningkatkan jumlah token yang beredar, yang semakin mempercepat harga LUNA rontok dalam upaya untuk menyelamatkan UST.
Kapitalisasi pasar token turun dari USD 28 miliar atau sekitar Rp 4.105 triliun (asumsi kurs Rp 14.661 per dolar AS) pada awal Mei hanya menjadi sekitar USD 600 juta atau Rp 8,79 triliun hingga tulisasn ini dibuat.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Sabtu Pagi 14 Mei 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas cenderung menguat memasuki akhir pekan. Kripto jajaran teratas sebagian besar berada di zona hijau dan dogecoin masuk 10 besar kripto jajaran teratas.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi (14/5/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) menguat 1,61 persen dalam 24 jam terakhir. Akan tetapi, harga bitcoin merosot 18,46 persen dalam sepekan. Saat ini, harga bitcoin ditransaksikan di posisi USD 29.366,12 atau sekitar Rp 430,54 juta (asumsi kurs Rp 14.661 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga cenderung menguat bahkan penguatan lebih besar dari BTC. Harga ethereum naik 3,23 persen dalam 24 jam terakhir. Seperti bitcoin, harga ethereum jeblok selama sepekan dengan turun 24,91 persen. Harga ethereum kini berada di posisi USD 2.025,21 atau sekitar Rp 29.688.
Kemudian kripto lainnya harga BNB juga menguat 9,96 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB turun 22,73 persen. Kini, harga BNB berada di posisi USD 294,17.
Penguatan juga terjadi di Cardano. Harga cardano melonjak 13,93 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan, harga cardano merosot 31,41 persen.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Selain itu, harga Solana melambung 12,91 persen selama 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga Solana terperosok 38,86 persen. Harga Solana kini ditransaksikan di posisi USD 50,08.
Adapun dogecoin masuk 10 besar jajaran kripto teratas. Harga dogecoin naik 8,05 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga dogecoin tergelincir 29,68 persen. Kini harga dogecoin ditransaksikan di posisi USD 0,08943.
Stablecoin seperti Tether dan USD Coin masih berada di zona hijau. Harga tether naik tipis 0,09 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga dogecoin turun terbatas 0,17 persen. Saat ini, harga tether ditransaksikan di posisi USD 0,9982.
Sementara itu, USD Coin (USDC) naik tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USD Coin menguat 0,03 persen. Saat ini harga USD Coin ditransaksikan di posisi USD 1,00.
Harga Binance Coin fluktuatif. Selama 24 jam terakhir, harga BInance USD (BUSD) turun tipis 0,08 persen meski sempat menghijau. Dalam sepekan, harga Binance Coin naik 0,19 persen. Saat ini, harga Binance USD di posisi USD 1,00.
Kapitalisasi Pasar Kripto Turun Rp 2.927 Triliun Akibat Aksi Jual
Sebelumnya, bitcoin sempat turun di bawah USD 26.000 atau sekitar Rp 380,6 juta pada Kamis untuk pertama kalinya dalam 16 bulan, di tengah aksi jual yang lebih luas dalam cryptocurrency yang menghapus lebih dari USD 200 miliar (Rp 2.927 triliun) dari seluruh pasar dalam satu hari.
Dilansir dari CNBC, Jumat (13/5/2022), harga Bitcoin jatuh serendah USD 25.401,29 pada Kamis, menurut Coin Metrics. Itu menandai pertama kalinya cryptocurrency tenggelam di bawah level USD 27.000 sejak 26 Desember 2020.
Bitcoin sejak itu mengurangi kerugiannya dan terakhir diperdagangkan pada USD 28.569,25, turun 2,9 persen. Namun, pada perdagangan Jumat (13/5/2022) Bitcoin kembali rebound dan diperdagangkan di kisaran USD 30.000.
Investor melarikan diri dari kripto pada saat pasar saham telah jatuh dari puncak pandemi virus corona di tengah kekhawatiran atas melonjaknya harga dan prospek ekonomi yang memburuk.
Data inflasi AS yang dirilis Rabu menunjukkan harga barang dan jasa melonjak 8,3 persen pada April, lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh para analis dan mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.
Hal lain yang juga membebani pikiran para pedagang adalah kejatuhan protokol stablecoin Terra yang diperangi. Terra USD, atau UST, seharusnya mencerminkan nilai dolar. Akan tetapi, itu anjlok menjadi kurang dari 30 sen, mengguncang kepercayaan investor pada apa yang disebut ruang keuangan terdesentralisasi.
Dampak dari runtuhnya Terra menyebabkan kekhawatiran penularan pasar. Para ekonom telah lama khawatir stablecoin mungkin tidak memiliki jumlah cadangan yang diperlukan untuk meningkatkan patok dolarnya jika terjadi penarikan massal.
Advertisement