Liputan6.com, Jakarta - Memasuki akhir pekan ketiga Mei 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali memasuki zona merah pada Sabtu (21/5/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas yang sebelumnya menguat, kini kembali melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu (21/5/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 2,99 persen dalam 24 jam dan 2,37 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 29.237,62 per koin atau setara Rp 428,9 juta (asumsi kurs Rp 14.672 per dolar AS).
Advertisement
Baca Juga
Ethereum (ETH) juga kembali melemah hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH turun 1,94 persen dan 4,99 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.965,28 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin berhasil menguat di tengah kripto teratas yang melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB meroket tipis 0,16 persen dan 2,17 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,93 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) sayangnya masih melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 0,70 persen dan 5,33 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5199 per koin.
Adapun Solana (SOL) juga harus kembali ke zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL melemah 1,43 persen dan 1,17 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 50,19 per koin.
XRP turut kembali melemah hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP ambels 0,69 persen dan 5,28 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4128 per koin.
Nasib Terra (LUNA) masih cukup mengkhawatirkan. Terra anjlok 10,76 persen dalam 24 jam terakhir dan 98,66 persen dalam sepekan. Saat ini Terra dihargai USD 0,0001421 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9989 dan USDC di level USD 1,00.
Binance USD (BUSD) menguat 0,06 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD masih bertahan di level USD 1,00 per koinnya.
Sedangkan Stablecoin Terra, Terra USD (UST) melemah 18,58 persen dalam 24 jam terakhir. Membuat harganya berada di level USD 0,06802.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasar Kripto Sedikit Pulih di Tengah Sentimen Kekhawatiran Resesi
Sebelumnya, seiring dengan pemulihan kecil pada pasar kripto, Bitcoin tidak memiliki banyak hal untuk dibicarakan sejak sehari terakhir. Pada Jumat, Bitcoin masih berjuang untuk tetap di atas USD 30.000 atau sekitar Rp 439,5 juta.
Bitcoin baru-baru ini berpindah tangan di sekitar USD 3.200, naik lebih dari 4,4 persen selama 24 jam terakhir. Peningkatan tersebut mengungguli Ether, yang naik sedikit lebih dari 3,5 persen selama periode yang sama.
Kripto lainnya sebagian besar juga mencatat keuntungan yang lebih kecil karena investor terus memilih aset digital paling terkenal daripada yang lebih kecil dan lebih berisiko. XRP, SOL, ADA, dan MATIC naik kurang dari satu persen.
Namun, secara keseluruhan pasar tetap berpotensi suram dengan investor terus tersiksa dengan tekanan inflasitiga kali lipat dan prospek resesi yang membayangi.
Altcoin sebagian besar membuntuti langkah Bitcoin di tengah ketidakpastian ekonomi yang menjamur dalam beberapa bulan terakhir.
Advertisement
Dibayangi Inflasi
Selama 90 hari terakhir, hanya 15 persen dari 50 altcoin teratas yang mengungguli Bitcoin, menurut Pusat Blockchain, penyedia data kripto. Tren secara besar masih mencerminkan lingkungan risk-off saat ini.
Analis Pasar Senior Oanda, Inggris & EMEA, Craig Erlam mengatakan, inflasi masih mengejar. Namun, segera hal itu akan berlalu dan konsumen akan mulai lebih berhati-hati dengan pengeluaran mereka.
“Ada perasaan yang tak terhindarkan tentang ekonomi, pertanyaannya adalah apakah kita akan melihat perlambatan atau resesi,” ujar Erlam dikutip dari CoinDesk, Jumat, 20 Mei 2022.
Namun, Erlam membuat catatan positif tentang harga Bitcoin yang tersisa di level USD 30.000. Bitcoin bertahan dengan sangat baik dengan latar belakang pesimisme di pasar.
"Mungkin karena didorong oleh masalah ekonomi daripada hanya suku bunga. Apakah itu dapat terus berenang melawan gelombang sentimen, waktu akan memberi tahu,” pungkas Erlam.
Pengamat Optimistis Pasar Kripto Kembali Reli
Sebelumnya, pasar kripto akhirnya kembali menunjukan pergerakan yang optimis bergerak positif, setelah tertekan sepanjang pekan lalu.
Melansir Coinmarketcap, sejak Rabu, 18 Mei 2022, berhasil menguat meskipun sempat turun pada Kamis.
Namun. pada Jumat, 20 Mei 2022, 10 aset kripto kapitalisasi pasar terbesar mulai bergerak naik ke zona hijau dalam 24 jam terakhir, meski memang pelemahannya terbilang tipis.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pergerakan market kripto yang membaik ini, juga sejalan dengan kondisi yang terjadi di pasar saham. Pelaku pasar tampaknya mulai percaya diri untuk kembali meramaikan pasar aset berisiko, termasuk kripto.
"Overall minggu ini, mungkin tidak ada pergerakan signifikan alias masih stagnan atau konsolidasi, tapi beberapa punya potensi buat mengalami kenaikan," ujar Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (20/5/2022).
Afid menerangkan, harga-harga aset kripto saat ini melanjutkan proses konsolidasi yang terjadi sejak akhir pekan lalu. Itu adalah kondisi di mana harga kripto tengah meraba-raba pergerakan arah harga berikutnya.
"Kondisi ini ternyata dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan price action dan mengangkat nilai harga-harga aset kripto yang anjlok sejak awal Mei. Namun, iklim kondusif di pasar kripto ini bersifat sementara," jelas Afid.
Sentimen positif di pasar kripto juga didorong oleh niatan jaringan Terra yang berniat memulihkan nilai LUNA. Adapun salah satu upaya yang dilakukan Terra adalah melakukan hard fork atas jaringannya tanpa mengikutsertakan UST.
Advertisement
Prediksi Bitcoin
Di sisi lain, harga Bitcoin (BTC) diyakini tidak akan mungkin turun lebih dalam. Dari data blockchain on-chain yang dipublikasi Direktur Divisi Makroekonomi Global dari Fidelity, Jurrien Timmer menjelaskan saat ini harga Bitcoin sudah mencapai harga dasarnya dan kemungkinan tidak akan turun lebih lagi, bahkan bisa bergerak naik.
"Aksi jual perlahan meningkat setelah BTC kembali lagi ke level support USD 30.000 (Rp 439,6 juta). Hal ini mengindikasikan pelaku pasar menganggap bursa kripto bakal terus melanjutkan kestabilan. Bisa dikatakan saat ini Bitcoin kemungkinan besar akan bertahan dan tidak akan turun lebih lanjut," ucap Afid.
Dari data tersebut, terlihat investor jangka panjang yang menjual Bitcoin menurun yang mengecilkan kemungkinan untuk harganya anjlok lebih lanjut. Hal ini disebabkan mayoritas investor jangka panjang memiliki Bitcoin yang disimpan dalam jumlah yang cukup besar.