Liputan6.com, Jakarta - Festival musik Synchronize Fest memakai non-fungible token (NFT) untuk tiket atau akses gratis masuk ke festival yang berlaku seumur hidup.
Pihak penyelenggara Synchronize Fest menyatakan, NFT ini dirilis bentuk apresiasi Synchronize Fest kepada #TimNonRefund seiring telah mendukung keberlangsungan festival setelah dua tahun absen setelah pandemi COVID-19.
Baca Juga
Synchronize Fest pun merilis koleksi digital 100 NFT yang dapat dipakai sebagai tiket masuk ke festival berlaku untuk seumur hidup.
Advertisement
"NFT ini dapat dimenangkan oleh 100 pemilik tiket #TimNonRefund beruntung melalui sistem pengundian yang akan dilakukan secara langsung dan transparan pada 19 Mei 2022 pukul 19.00 WIB melalui website nft.synchronizefestival.com,” demikian tulis pihak penyelenggara lewat siaran pers yang dikutip dari Antara, Senin (23/5/2022).
Sebelumnya penyelenggara menyebutkan Synchronize Fest pada 2020 telah menjual lebih dari 12.000 tiket. Akan tetapi, 70 persen pembeli tiket di antaranya memilih opsi non-refund.
Gelaran festival itu tertunda akibat pandemi COVID-19 pada 2020. Pihak penyelenggara pun memastikan festival akan terlaksa pada 7,8, dan 9 Oktober 2022 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta.
"Loyalitas dan kepercayaan audiens Synchronize Fest inilah yang menjadi dasar utama dirilisnya NFT Synchronize Fest Lifetime Ticket,” kata penyelenggara.
NFT Synchronize Fest Lifetime Ticket bekerja sama dengan seniman asal Bandung bernama Agugn yang juga terlibat dalam pengerjaan karya desain tema visual Synchronize Fest pada 2020.
NFT itu memakai blockchain Cardano yang merupakan generasi ketiga dengan mata uang ADA. Blockchain Cardano memiliki beberapa keunggulan antara lain teknologi mutakhir yang telah menggabungkan fitur bitcoin, ethereum, dan koin lainnya. Biaya transaksi jauh lebih murah, cepat, aman dan nilai kurs yang disebut murah di posisi Rp 8.400 untuk 1 ADA (kurs per 18 Mei 2022).
NFT Synchronize Fest Lifetime Ticket dapat diperjualbelikan oleh pemilik tiket melalui secondary marketplace seperti www.jpg.store, www.cnft.io, www.freeroam.io, www.genesishouse.io, www.tokhun.io, dan marketplace Cardano lainnya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertama Kali di Dunia, Pria Singapura Menangkan Kasus Perebutan NFT
Sebelumnya, untuk pertama kalinya, seorang pria Singapura telah memenangkan perintah pengadilan untuk menghentikan potensi penjualan dan pengalihan kepemilikan Non Fungible Token (NFT) yang sebelumnya dimiliki olehnya.
Perintah tersebut, yang dikeluarkan oleh Pengadilan Tinggi Singapura Jumat, 13 Mei 2022. Kasus ini dikatakan sebagai yang pertama di Asia serta secara global karena sengketa komersial murni untuk melindungi sebuah NFT.
NFT adalah token yang ada di buku besar digital terdesentralisasi yang disebut blockchain. NFT dapat digunakan untuk mewakili sebuah, yang dapat berupa digital atau fisik, seperti karya seni, video, dan musik.
Dilansir dari Strait Times, Kamis (19/5/2022), menurut dokumen pengadilan, perintah Pengadilan Tinggi melindungi NFT Bored Ape Yacht Club (BAYC) yang unik, yang ingin diambil alih oleh seorang pria Singapura dari persona online bernama "chefpierre".
Identitas pria itu disunting dalam dokumen pengadilan, tetapi pencarian di situs web Pengadilan Singapura oleh Strait Times menunjukkan nama pria tersebut adalah Janesh Rajkumar. Namun, identitas "chefpierre" dinyatakan tidak diketahui baik dalam dokumen pengadilan maupun situs web.
Janesh berusaha untuk mengambil alih NFT yang dikenal sebagai BAYC No 2162, yang telah digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dari "chefpierre". Dia mengklaim adalah pemilik sah NFT dan "chefpierre" telah mengambilnya secara tidak sah.
Dalam pernyataan klaimnya, Janesh mengatakan sebelumnya membeli NFT dengan tujuan menyimpan NFT itu untuk dirinya sendiri. Dia juga mengatakan NFT itu adalah bagian yang sangat langka bahkan di antara NFT BAYC lainnya karena atributnya.
Advertisement
Jadi Jaminan
Karena kelangkaan BAYC No. 2162 memiliki nilai yang tinggi, Janesh sering menggunakannya sebagai jaminan untuk meminjam cryptocurrency pada platform komunitas yang dikenal sebagai NFTfi.
Namun, dia sangat berhati-hati untuk menentukan dalam perjanjian pinjaman dengan pemberi pinjaman. Janesh tidak mau melepaskan kepemilikan NFT, dan akan melakukan pembayaran penuh pinjaman untuk menebusnya kembali.
Jika Janesh tidak dapat membayar kembali pinjaman tepat waktu, dia akan memberi tahu pemberi peminjam untuk memberikan perpanjangan waktu yang wajar untuk Janesh agar bisa membayar pinjamannya.
Dia juga menetapkan dalam perjanjian pinjaman pemberi pinjaman tidak boleh menggunakan pilihan "sita", yang tersedia jika pembayaran tidak dilakukan tepat waktu, untuk mengambil kepemilikan BAYC No. 2162.
Dokumen pengadilan menyatakan Janesh telah berhasil meminjam dan membayar kembali banyak pinjaman cryptocurrency menggunakan NFT BAYC itu sebagai jaminan.
Dia pertama kali meminjam pinjaman dari "chefpierre" pada 6 Januari 2022 yang kemudian berhasil dia bayar kembali. Janesh memilih chefpierre karena sosok itu memiliki reputasi baik dan memiliki banyak NFT dan kripto.
Selanjutnya
Kemudian dia menandatangani perjanjian pinjaman lain dengan "chefpierre" pada 19 Maret, tetapi kemudian meminta perpanjangan waktu untuk membayar jumlah pinjaman.
Kedua pihak kemudian mulai membahas persyaratan pinjaman ketiga, yang akhirnya mengarah pada tawaran "chefpierre" untuk membiayai kembali pinjaman 19 Maret, dan Janesh setuju.
Namun, "chefpierre" kemudian menolak untuk meminjamkan jumlah tambahan kepada Mr Janesh, dan mengancam akan menggunakan opsi "sita" untuk merebut BAYC No. 2162 jika pinjaman 19 Maret tidak sepenuhnya dilunasi pada pukul 05:00 pada tanggal 21 April.
Dalam waktu Singapura, Janesh hanya punya waktu kurang dari tujuh jam untuk membayar kembali pinjaman, yang gagal ia lakukan, yang menyebabkan "chefpierre" mengambil kepemilikan BAYC No. 2162.
Janesh kemudian melunasi sebagian dari pinjaman, tetapi "chefpierre" mengembalikan jumlah tersebut dan menghalangi orang Singapura itu untuk melakukan pembayaran lebih lanjut. Dokumen pengadilan menyatakan bahwa "chefpierre" telah mendaftarkan BAYC No. 2162 untuk dijual di OpenSea, pasar NFT online.
BAYC adalah koleksi terbatas NFT yang populer di dunia, masing-masing menampilkan kera dengan atribut khas seperti ekspresi wajah, pakaian, dan aksesori. Saking populernya NFT tersebut, beberapa tokoh dunia hingga selebritis memiliki koleksi NFT Bored Ape.
Advertisement