Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (21/2/2023), statistik dari Glassnode menunjukkan pasokan BUSD saat ini sebanyak 13,43 miliar sementara statistik coingecko.com menunjukkan pasokan sebesar 13,23 miliar.Â
Penurunan nilai drastis ini terjadi setelah Paxos, perusahaan di balik pembuatan BUSD mengumumkan tidak akan lagi mencetak stablecoin BUSD, setelah alami kasus dengan Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC). SEC menyebut BUSD adalah sekuritas tidak terdaftar.Â
Statistik menunjukkan sejumlah besar BUSD telah ditebus selama enam hari terakhir, dengan pasokan turun sebesar 17,77 persen selama jangka waktu tersebut.Â
Selama 30 hari terakhir, pasokan BUSD menyusut sebesar 19,2 persen. Pada 13 Februari 2023, Paxos, perusahaan yang menerbitkan, mengelola, dan menukarkan BUSD, mengumumkan mereka tidak akan lagi mencetak BUSD baru di masa mendatang.
Perusahaan intelijen blockchain Nansen telah memantau dompet Paxos Treasury, yang mengirimkan jutaan BUSD ke alamat pembakaran, secara efektif menghapus stablecoin dari peredaran.Â
Menurut alat portofolio pertukaran Nansen, Binance saat ini memegang 10,9 miliar BUSD per 19 Februari 2023. Metrik menunjukkan BUSD masih menyumbang USD 7,24 miliar atau setara Rp 109,9 triliun dari volume perdagangan global hari ini.
Binance mendominasi sebagian besar volume perdagangan BUSD, dengan pasangan perdagangan paling populer dari stablecoin saat ini adalah tether (USDT).Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â