Liputan6.com, Jakarta Regulator valuta asing China pada Rabu mengungkapkan ada penarikan investasi asing baru-baru ini dari negara itu. Hal tersebut terjadi di tengah melemahnya yuan. Namun penarikan dana itu masih dianggap "terkendali dengan baik" dan Beijing akan terus membuka saluran investasi keluar dan masuk.
Investasi luar negeri di pasar China berjumlah lebih dari 8 triliun yuan (USD 1,2 triliun) atau sekitar Rp 17.554 triliun pada akhir tahun lalu. Namun, ekonomi China melambat karena langkah-langkah penanganan virus corona yang ketat, dan kenaikan suku bunga AS telah mengakibatkan lonjakan arus keluar dalam beberapa bulan terakhir, membebani mata uang.
Baca Juga
Wakil direktur jenderal, Departemen Manajemen Akun Modal untuk Administrasi Negara Valuta Asing, Wang Lei pada konferensi pasar modal virtual China mengatakan volatilitas di pasar keuangan China dan investasi asing ke negara itu adalah respons alami dalam “konteks yang rumit.
Advertisement
“Kami melihat bahwa arus masuk dan arus keluar cukup wajar dalam investasi sekuritas,” ujar Lei dikutip dari SCMP, Kamis (26/5/2022).
Data arus bulanan terbaru menunjukkan orang asing menarik dana bersih sebesar USD 17,5 miliar atau sekitar Rp 256 triliun dari saham dan obligasi lokal pada Maret.
“Kami melihat aliran masuk dan aliran keluar dalam investasi surat berharga. Semuanya telah terkendali dengan baik dan saya melihat penyesuaian parsial ini tidak mengubah keseimbangan keseluruhan aliran modal lintas batas di China,” pungkas Lei.