Sukses

Harga Kripto Hari Ini Selasa 31 Mei 2022: Bitcoin dan Ethereum Meroket

Mayoritas harga kripto jajaran terbatas menguat pada Selasa pagi 31 Mei 2022, termasuk bitcoin dan ethereum.

Liputan6.com, Jakarta -- Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas sebagian besar berada di zona hijau pada Selasa pagi (31/5/2022). Harga bitcoin dan ethereum kembali melanjutkan penguatan.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 31 Mei 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) menguat signifikan dalam 24 jam terakhir.

Harga bitcoin melambung 7,94 persen. Saat ini, harga bitcoin di posisi USD 31.772,77 atau sekitar Rp 462,19 juta (asumsi kurs Rp 14.547 per dolar AS). Dalam sepekan terakhir, harga bitcoin melambung 9,26 persen.

Ethereum (ETH) juga catat penguatan terbesar. Dalam 24 jam terakhir, harga ethereum melesat 10,25 persen. Selama sepekan terakhir, harga ethereum menguat tipis 1,56 persen. Saat ini, harga ETH ditransaksikan di posisi USD 1.999,84 atau sekitar Rp 29,07 juta.

Selanjutnya harga BNB juga berada di zona hijau. Harga BNB menguat 5,26 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga BNB menguat 1,56 persen. Harga BNB kini berada di posisi USD 322,71.

Selain itu, harga Cardano (ADA) juga melejit. Dalam 24 jam terakhir, harga Cardano meroket 19,05 persen. Selama sepekan, harga Cardano melesat 12,13 persen. Saat ini, harga ADA ditransaksikan di posisi USD 0,5727.

Di sisi lain, harga Solana (SOL) cenderung beragam. Selama 24 jam terakhir, harga Solana menguat 5,15 persen. Namun, dalam sepekan, harga Solana susut 3,94 persen. Kini, harga Solana ditransasikan di posisi USD 47,26.

Sementara itu, harga Dogecoin menguat 6,24 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga Dogecoin naik 5,51 persen. Saat ini, harga Dogecoin di posisi USD 0,08788.

Harga XRP juga berada di zona hijau. Selama 24 jam terakhir, harga XRP bertambah 7,38 persen. Dalam sepekan, harga XRP naik 3,14 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4178.

Stablecoin seperti tether (USDT) juga menguat. Harga USDT naik tipis 0,03 persen dalam 24 jam terakhir. Harga USDT kini ditransasikan di posisi USD 0,9993. Selama sepekan, harga USDT menguat 0,03 persen.

Sementara itu, USD Coin (USDC) stagnan di zona hijau. Saat ini, USDC di posisi USD 1,00. Selama sepekan terakhir, harga USDC menguat terbatas 0,03 persen.

Harga Binance USD (BUSD) juga naik terbatas. Selama 24 jam terakhir, harga BUSD menguat 0,23 persen. Saat ini, harga BUSD berada di posisi USD 1,00. Dalam sepekan terakhir, harga BUSD menguat terbatas 0,14 persen.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Token Luna Baru Turun 70 Persen Setelah Peluncuran

Sebelumnya, pada Sabtu, 28 Mei 2022, pemegang LUNA classic dan UST classic menerima airdrop yang terdiri dari token LUNA 2.0 baru berdasarkan dua snapshot blockchain. 

Dilansir dari Bitcoin.com, Senin, 30 Mei 2022, nilai tercatat pertama untuk token baru tersebut adalah USD 14,31 atau sekitar Rp 207.821 per unit dan mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH) kira-kira 20 menit kemudian pada USD 18,87 per LUNA. 

Tak lama setelah itu token LUNA baru turun lebih dari 70 persen dan diperdagangkan pada USD 4,20 per unit. Belum diketahui penyebab pasti penurunan token Luna baru ini tak lama setelah peluncurannya. 

Saat ini, ada persediaan maksimum 1.000.000.000 koin LUNA tetapi jumlah token yang beredar saat ini tidak diketahui. “Luna2” dan “Luna 2.0” telah menjadi perbincangan investor kripto karena pemegang telah menerima airdrop mereka. Sejumlah orang telah bertanya di mana mereka dapat menukar token LUNA yang baru.

 

3 dari 5 halaman

Koin Luna Baru Jadi Perbincangan

Salah satu pendiri Terra, Do Kwon mengatakan dalam cuitannya “Untuk melihat saldo token LUNA (atau LUNA2 seperti yang disebut beberapa bursa), Anda hanya perlu masuk ke (Terra Station) dan menyegarkan halaman.”

Sejumlah bursa global juga telah menambahkan dukungan untuk LUNA baru seperti Kraken, Bitrue, Kucoin, Bybit, Nexo, Lbank, Bitfinex, dan Bitget. Data Cryptocompare menunjukkan tether USDT memerintahkan sebagian besar perdagangan LUNA diikuti oleh ETH. Aset kripto ini juga dipasangkan dengan mata uang fiat USD, CAD, EUR, PHP, INR, dan IDR.

Koin LUNA baru Terra telah menjadi perbincangan hangat di forum kripto dan media sosial. 

”Jika Anda suka kehilangan semua uang Anda dengan LUNA 1.0, Anda akan senang kehilangan semua uang Anda dengan LUNA 2.0,” cuit salah satu orang di Twitter mengatakan pada Sabtu mengejek peluncuran 2.0. 

"LUNA 2.0" adalah bahasa Mesir kuno untuk "kita masih membutuhkan makanan McNugget di meja #5," cuitan pengguna Twitter lainnya. 

 

4 dari 5 halaman

Firma Hukum Korea Selatan Bakal Tuntut CEO Terraform Do Kwon

Sebelumnya, LKB & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Korea Selatan, telah memutuskan untuk menuntut pendiri dan CEO Terraform Labs Do Kwon setelah tragedi tiba-tiba runtuhnya Terra USD (UST) minggu lalu. 

Menurut sebuah laporan di surat kabar Munhwa Ilbo, menjelaskan LKB akan mengajukan kasus terhadap Do Kwon atas nama warga negara Korea dan investor biasa ke Badan Kepolisian Metropolitan Seoul, 

Beberapa karyawan LKB juga dapat bergabung dalam kasus ini karena mereka termasuk investor Luna dan UST dan kehilangan uang dalam runtuhnya UST, kata laporan itu.

"Ada investor terkait di dalam firma hukum, dan kami akan mengajukan keluhan terhadap Kwon di Unit Investigasi Keuangan Badan Kepolisian Metropolitan Seoul," ujar mitra di LKB, Kim Hyeon-Kwon, mengatakan kepada Munhwa Ilbo, dikutip dari The Block Crypto, Jumat, 20 Mei 2022.

Selain mengajukan pengaduan polisi, LKB juga telah memutuskan untuk mengajukan perintah lampiran sementara dari properti Kwon untuk menyitanya di Kantor Kejaksaan Distrik Seoul Selatan, menurut laporan tersebut.

Sebuah laporan terpisah dari kantor berita lokal Yonhap mengatakan LKB juga mempertimbangkan untuk menuntut Daniel Shin, salah satu pendiri Terra lainnya. 

 

5 dari 5 halaman

Harapan Tim Terraform

Stablecoin algoritmik UST turun tajam minggu lalu ke level di bawah 10 sen, jauh dari target harga USD 1,00. Token asli Terra, Luna, juga mogok dan saat ini diperdagangkan dengan harga sepersekian sen, kehilangan hampir semua nilainya.

Ledakan UST dan Luna telah menyebabkan kerugian puluhan miliar dolar bagi investor, baik ritel maupun institusional. Layanan Keuangan Korea Selatan (FSC) dan Layanan Pengawas Keuangan (FSS) dilaporkan telah meluncurkan "inspeksi darurat" ke bursa kripto lokal untuk meningkatkan perlindungan investor.

Politikus Korea, Yun Chang-Hyun juga dilaporkan menyerukan sidang parlemen di UST untuk memahami penyebab keruntuhan dan langkah-langkah untuk melindungi investor. Chang-Hyun ingin Kwon dan pertukaran kripto lokal menghadiri sidang.

Setelah kekacauan UST, tim hukum internal Terraform telah meninggalkan perusahaan. Perusahaan yang berbasis di Singapura telah beralih ke penasihat luar untuk membantu masalah hukum.

Sementara itu, Terraform berharap untuk mengubah situasi. Kwon telah mempromosikan rencana untuk melakukan fork Terra untuk membuat blockchain baru tetapi komunitas tampaknya menentang gagasan tersebut.