Sukses

Laju Pasar Kripto Belum Optimal di Tengah Harga Bergejolak

Investor kripto masih mengantisipasi ancaman resesi dan kebijakan moneter The Fed ke depan.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan harga kripto masih belum sepenuhnya optimal. Meskipun sejak awal pekan lalu, sejumlah aset kripto sempat reli kencang, namun pasar kripto masih belum sanggup untuk 

Kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin (BTC) sempat melewati level psikologisnya di harga USD 30.000, tapi tidak berlanjut bullish dan kembali anjlok di kisaran USD 29.850. Kemudian pada Jumat pagi 3 Juni 2022, Bitcoin dan kripto teratas lainnya kembali menguat.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan pergerakan market ini dipengaruhi oleh investor yang sepertinya memanfaatkan momentum reli harga kripto untuk melakukan aksi ambil untung atau taking profit. Investor tidak mau lama menunggu untuk mendapatkan profit, ketika harga BTC naik setelah sembilan minggu alami penurunan.

"Jika dilihat, ketika sentimen pasar bearish, investor tentu akan buru-buru merealisasikan keuntungannya sebelum laju harga aset kripto kembali berbalik arah. Harga Bitcoin gagal menembus level resistance-nya, sehingga dibutuhkan aksi beli yang kencang demi mendorong harga Bitcoin lebih tinggi lagi," kata Afid dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).

Afid menduga para investor masih mengantisipasi ancaman resesi dan kebijakan moneter The Fed ke depan. Meski begitu ada rasa optimisme pelaku pasar yang dipicu oleh keyakinan harga aset-aset berisiko, termasuk kripto, sudah mencapai titik rendah. Sehingga, pelaku pasar terus mendorong harga aset kripto untuk menembus level resistance-nya.

Tapi, awan mendung masih menyelimuti pasar kripto dengan sentimen negatif dari makroekonomi yang sangat mempengaruhi tindak-tanduk investor institusi di bursa kripto. 

“Tak ketinggalan, mereka juga tampak latah mengikuti aksi jual yang dilakukan pelaku pasar modal. Di mana, nilai indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq dan S&P 500 juga kompak melorot,” pungkas Afid.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Harga Kripto Jumat Pagi 3 Juni 2022

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali alami pergerakan harga yang seragam pada Jumat pagi (3/6/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas berhasil kembali menguat dan bertengger di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 3 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 2,60 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,63 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.337,19 per koin atau setara Rp 437,9 juta (asumsi kurs Rp 14.435 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga berhasil menguat hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH meroket tipis 1,63 persen, tetapi masih melemah 0,33 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.827,92 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin yang sebelumnya melemah, kini kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 2,54 persen. Namun masih melemah 2,01 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 306,49 per koin. 

 

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Lainnya

Kemudian Cardano (ADA) juga turut menguat pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA naik 8,29 persen dan 21,04 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5876 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga berhasil kembali ke zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat tipis 0,07 persen. Namun masih melemah 8,16 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 40,94 per koin.

XRP berhasil menguat hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP melesat 2,11 persen dan 1,21 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4034 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9993. Sedangkan USDC  dihargai USD 1,00.

Binance USD (BUSD) menguat 0,21 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini harga BUSD kembali ke level USD 1,00.

 

4 dari 4 halaman

Bitcoin Menguat, Yakin Investor Bakal Beli?

Sebelumnya, Bitcoin telah melonjak di atas USD 32.000 atau sekitar Rp 464,97 juta pada Selasa, 31 Mei 2022 level tertinggi sejak 10 Mei. Bitcoin diperdagangkan di sekitar USD 32.071 atau sekitar Rp 466,03 juta (asumsi kurs Rp 14.531 per dolar Amerika Serikat), naik 4,5 persen selama 24 jam terakhir.

Namun, bitcoin telah turun lebih dari 50 persen dari level tertinggi sepanjang masa yang terjadi pada November lalu, di tengah aksi jual aset berisiko yang luas.

Meskipun kini harga lebih rendah, Glassnode menilai pasar bitcoin belum menarik banyak investor baru untuk membeli atau ‘buy the dip’. Melansir Yahoo Finance, Rabu (1/6/2022), jumlah alamat dompet bitcoin dengan saldo non-zero tidak mengalami perubahan selama beberapa minggu terakhir.

Glassnode mengatakan, hal itu karena investor tetap khawatir tentang ketidakpastian makroekonomi. Ini konsisten dengan aksi jual pada musim panas 2021, dengan pertumbuhan dompet bitcoin tak beranjak selama sekitar empat bulan. Sementara itu, jumlah alamat aktif dan entitas yang memegang bitcoin telah stagnan selama beberapa bulan terakhir.

"Penjualan baru-baru ini, dan harga yang lebih rendah belum menginspirasi masuknya pengguna baru ke ruang angkasa, dan hanya HODLer yang tersisa,” tulis para analis Glassnode.

HODLers adalah istilah yang mengacu pada investor yang melakukan aksi beli dan tahan. Menurut para analis, HODLer atau entitas yang ada di jaringan menambah kepemilikan mereka secara signifikan pada situasi semacam ini.