Sukses

Harga Kripto Hari Ini Senin 6 Juni 2022: Bitcoin dkk Kompak Menguat

Bitcoin dan altcoin teratas berhasil menguat, membuka perdagangan pekan kedua Juni 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali pekan kedua Juni 2022, harga Bitcoin dan kripto jajaran teratas terpantau kembali alami pergerakan harga yang kompak pada Senin pagi, 6 Juni 2022. Mayoritas kripto jajaran teratas berhasil menguat tipis dan bertahan di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (6/6/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis 0,44 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,66 persen dalam sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 29.976,70 per koin atau setara Rp 432.6 juta (asumsi kurs Rp 14.433 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih menguat hari ini. Selama 24 jam terakhir, ETH meroket tipis 1,37 persen dan 0,81 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.814,28 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin yang masih bertengger di zona hijau sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0,14 persen. Namun masih melemah 0,97 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 300,88 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) berhasil menguat setelah kemarin sempat melemah. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,44 persen dan 20,80 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5725 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga turut menguat pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat tipis 2,56 persen, tetapi masih melemah 11,03 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 39,62 per koin.

XRP kembali menguat hari ini. Dalam satu hari terakhir, XRP naik 1,05 persen dan 2,40 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3964 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9993. Sedangkan USDC  dihargai USD 1,00.

Binance USD (BUSD) melemah 0,05 persen dalam 24 jam terakhir. Namun harga BUSD masih bertahan di level USD 1,00.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

FTC Sebut Kerugian Korban Penipuan Kripto Sentuh Rp 14,43 Triliun Sejak 2021

Sebelumnya, lebih dari dari 46.000 orang menyebutkan kehilangan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.438 per dolar AS) dalam bentuk kripto karena penipuan sejak awal 2021.

Hal itu berdasarkan laporan yang dirilis oleh Federal Trade Commission (FTC) pada Jumat, 3 Juni 2022. Kerugian tahun lalu hampir 60 kali lipat dari 2018, dengan kerugian individu rata-rata USD 2.600.

FTC mencatat cryptocurrency teratas yang orang sampaikan memakai membayar scammer adalah bitcoin sebesar 70 persen, tether sebesar 10 persen dan ether sebesar 9 persen. Salah satu fitur utama cryptocurrency seperti bitcoin adalah transfer pembayaran bersifat final dan tidak dapat dibatalkan.

Ini tidak selalu merupakan hal baik. Chargebacks,sejenis alat yang dirancang untuk melindungi konsumen memungkinkan konsumen untuk membatalkan transaksi jika klaim telah ditagih secara curang untuk barang atau layanan yang tidak mereka terima.

Hampir setengah orang yang melaporkan kehilangan kripto karena penipuan sejak 2021 mengatakan dimulai dengan semacam pesan di platform media sosial. Platform teratas yang disebutkan dalam pengaduan ini adalah Instagram 32 persen, Facebook sebesar 26 persen, WhatsApp 9 persen dan Telegram 7 persen.

Peluang investasi palsu sejauh ini merupakan jenis penipuan yang paling umum. Pada 2021, kerugian penipuan kripto sebesar USD 575 juta atau Rp 8,3 triliun juga dilaporkan ke FTC terkait peluang investasi.

Orang-orang melaporkan situs web dan aplikasi investasi akan membiarkan mereka melacka pertumbuhan kripto mereka, tetapi aplikasi itu palsu. Ketika mereka mencoba mengeluarkan uangnya, dan tidak bisa.

3 dari 4 halaman

Modus Penipuan

"Tidak ada bank atau otoritas terpusat lainnya untuk menandai transaksi mencurigakan dan berusaha menghentikan penipuan sebelum itu terjadi,” FTC memperingatkan dalam laporannya.

"Pertimbangan ini tidak unik untuk transaksi kripto, tetapi semuanya dimainkan oleh scammers,”

Penipuan asmara sumber kerugian penipuan kripto paling umum kedua. Diikuti penipuan peniruan identitas bisnis dan pemerintah, yang menurut FTC sering kali dapat dimulai dengan pesan palsu yang mengaku berasal dari perusahaan teknologi Amazon dan Microsoft.

Konsumen lebih muda lebih mungkin tertipu oleh penipuan kripto. FTC melaporkan orang berusia 20 tahun-49 tahun lebih dari tiga kali mungkin dari pada kelompok usia lebih tua untuk melaporkan kehilangan kripto karena scammer.

Untuk hindari scam, FTC mengatakan orang harus memahami investasi cryptocurrency tidak pernah menjamin pengembalian, menghindari pengaturan bisnis yang memerlukan pembelian kripto dan berhati-hati terhadap hal-hal romatis yang disertai dengan ajakan kripto.

Berita itu muncul setelah beberapa minggu yang penuh gejolak di pasar kripto. Stablecoin gagal yang dipatok dolar AS membantu menyeret seluruh kelas aset kripto, menghapus triliunan dolar dari kapitalisasi pasar sektor ini dan merusak kepercayaan investor dalam prosesnya.

Banyak investor institusi dan ritel rugi, dan sebagian besar tidak ada backstops dari FDIC, atau perlindungan asuransi konsumen lainnya.

Miliarder kripto Cameron dan Tyler Winklevoss baru-baru ini umumkan PHK di bursa kripto Gemini. Hal ini menunjukkan industri ini dalam fase kontraksi yang dikenal sebagai musim dingin kripto yang telah diperparah oleh gejolak makroekonomi dan geopolitik saat ini.

4 dari 4 halaman

Microstrategy Tak Bakal Jual Cadangan Bitcoin

Sebelumnya, CEO dari perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Microstrategy, Michael Saylor, membagikan pandangan Bitcoin-nya dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Live.

Saylor masih bullish pada Bitcoin meskipun aksi jual baru-baru ini. Dia ditanya apakah ada target harga di mana Microstrategy akan mulai melikuidasi beberapa Bitcoin-nya. Seperti diketahui saat ini, perusahaan tersebut memegang 129.218 BTC.

"Tidak, kami berada di dalamnya untuk jangka panjang. Strategi kami adalah membeli bitcoin dan menahan bitcoin, jadi tidak ada target harga. Saya berharap kita akan membeli bitcoin di top lokal selamanya,” jawab Saylor, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 2 Juni 2022.

"Saya berharap bitcoin akan mencapai jutaan. Jadi, kami sangat sabar. Kami pikir ini adalah masa depan uang,” lanjut dia. 

CEO Microstrategy itu juga memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang terjadi baru-baru ini pada kripto jaringan Terra, Luna coin dan Terra USD (UST). 

“Saya pikir kehancuran LUNA, UST ini, yang akan mempercepat regulasi stablecoin dan token keamanan, yang akan menjadi hal yang baik untuk industri ini,” ujar Saylor. 

“Seiring waktu, saya pikir ketika orang-orang terdidik dan mereka merasa lebih nyaman, saya pikir kami akan pulih dari penurunan ini,” ujar dia.

Saylor telah lama bullish pada bitcoin. Pada Februari  lalu, dia mengatakan ada bukti lebih banyak adopsi institusional. Kemudian pada November tahun lalu, dia mengatakan bitcoin akan muncul sebagai kelas aset senilai USD 100 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.