Liputan6.com, Jakarta - Kepala Penasihat Ekonomi Pemerintah India V.Anantha Nageswaran memperingatkan bahaya kripto dan risiko yang ditimbulkan karena kurangnya regulasi.
"Semakin terdesentralisasi mereka dan tidak adanya pengawas atau otoritas berarti bahwa ada dunia bajak laut dan “pemenang” mengambil semua" dalam hal dapat benar-benar mengambil semuanya dari orang lain," ujar dia dikutip dari bitcoin.com, Minggu (12/6/2022).
Baca Juga
Penasihat ekonomi pemerintah India ini setuju dengan Deputi Gubernur Bank Sentral India T.Rabi Sankar tentang kripto dan keuangan terdesentralisasi (defi). Pejabat bank sentral India telah memperingatkan saat ini tampaknya ada kasus arbitrase peraturan berkaitan dengan kripto dan defi dari pada inovasi keuangan yang sebenarnya.
Advertisement
Terkait defi, Nageswaran menilai, meski dianggap sebagai inovasi tetapi ia mempertanyakan apakah itu benar-benar inovatif dan benar-benar menganggu dalam arti positif. "Atau apakah itu sesuatu yang akan kita sesali,” ujar dia.
Selain itu, ia juga menilai cryptocurrency sebagai alternatif mata uang fiat juga harus memenuhi banyak ketentuan. "Itu harus menjadi penyimpan nilai, memiliki penerimaan yang luas dan harus menjadi unit akun. Dalam semua kasus ini, inovasi baru seperti kripto dan defi belum lulus ujian,” kata dia.
"Saya tidak akan terlalu senang dengan mereka karena kadang-kadang mungkin tidak sepenuhnya menyadari atau memahami jenis kekuatan yang kita keluarkan sendiri,” tutur Nageswaran.
Ia pun agak berhati-hati menyambut beberapa gangguan berbasis fintech antara lain defi dan kripto. Sementara itu, pemerintah India sedang mengerjakan kebijakan kripto di negara tersebut. Kementerian Keuangan telah konsultasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia tentang peraturan kripto.
Pekan lalu Securities and Exchange Board of India (SEBI) mengatakan sifat terdesentralisasi dari kripto membuat regulasi menjadi menantang. Bank sentral India tetap skeptis terhadap kripto.
Gubernur Bank Sentral India Shaktikanta Das memperingatkan investor terhadap perdagangan kripto dapat menimbulkan risiko besar bagi stabilitas keuangan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Minggu 12 Juni 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan jajaran kripto teratas lainnya bertahan di zona merah pada Minggu pagi (12/7/2022). Harga ethereum dan solana memimpin koreksi di antara kripto teratas lainnya.
Berdasarkan data Coinmarket, Minggu pagi, 12 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) merosot dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin turun 3,02 persen. Kini harga bitcoin berada di posisi USD 28.324,86 atau sekitar Rp 412,96 juta (asumsi kurs Rp 14.580 per dolar AS). Dalam 24 jam terakhir, harga bitcoin merosot 4,66 persen.
Harga ethereum anjlok dalam 24 jam terakhir. Harga ethtereum (ETH) terperosok 9,35 persen. Selama sepekan, harga ETH susut 15,11 persen. Kini harga ethereum berada di posisi USD 1.519,82 atau sekitar Rp 22,14 juta.
Kemudian kripto BNB merosot 6,06 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga BNB berkurang 8,99 persen. Saat ini, harga BNB di posisi USD 271,13.
Harga Cardano (ADA) tergelincir 4,77 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga Cardano melemah 1,1 persen. Kini harga Cardano berada di posisi USD 0,5547.
Sementara itu, harga Solana (SOL) anjlok 9,3 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga Solana merosot 11,94 persen. Harga Solana kini ditransaksikan di posisi USD 33,98.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Harga dogecoin turun 7,69 persen dalam 24 jam terakhir. Harga dogecoin (DOGE) susut 13,83 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga dogecoin di posisi USD 0,07012.
Kripto selanjutnya harga XRP melemah 5,99 persen dalam 24 jam terakhir. Harga XRP terperosok 7,98 persen dalam sepekan. Kini harga XRP ditransaksikan di posisi USD 0,3607.
Sementara itu, stablecoin Tether (USDT) melemah tipis 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USDT turun terbatas 0,03 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 0,999.
Sementara itu, harga USD Coin menguat terbatas 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Harga USD Coin naik 0,01 persen selama sepekan terakhir. Kini harga USD Coin di posisi USD 1,00.
Harga binance USD (BUSD) menguat terbatas 0,18 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga Binance USD melemah terbatas 0,14 persen. Kini harga Binance USD di posisi USD 1,00.
Microstrategy Tak Bakal Jual Cadangan Bitcoin
Sebelumnya, CEO dari perusahaan perangkat lunak yang terdaftar di Nasdaq, Microstrategy, Michael Saylor, membagikan pandangan Bitcoin-nya dalam sebuah wawancara dengan Yahoo Finance Live.
Saylor masih bullish pada Bitcoin meskipun aksi jual baru-baru ini. Dia ditanya apakah ada target harga di mana Microstrategy akan mulai melikuidasi beberapa Bitcoin-nya. Seperti diketahui saat ini, perusahaan tersebut memegang 129.218 BTC.
"Tidak, kami berada di dalamnya untuk jangka panjang. Strategi kami adalah membeli bitcoin dan menahan bitcoin, jadi tidak ada target harga. Saya berharap kita akan membeli bitcoin di top lokal selamanya,” jawab Saylor, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (2/6/2022).
"Saya berharap bitcoin akan mencapai jutaan. Jadi, kami sangat sabar. Kami pikir ini adalah masa depan uang,” lanjut dia.
CEO Microstrategy itu juga memberikan pendapatnya mengenai fenomena yang terjadi baru-baru ini pada kripto jaringan Terra, Luna coin dan Terra USD (UST).
“Saya pikir kehancuran LUNA, UST ini, yang akan mempercepat regulasi stablecoin dan token keamanan, yang akan menjadi hal yang baik untuk industri ini,” ujar Saylor.
“Seiring waktu, saya pikir ketika orang-orang terdidik dan mereka merasa lebih nyaman, saya pikir kami akan pulih dari penurunan ini,” ujar dia.
Saylor telah lama bullish pada bitcoin. Pada Februari lalu, dia mengatakan ada bukti lebih banyak adopsi institusional. Kemudian pada November tahun lalu, dia mengatakan bitcoin akan muncul sebagai kelas aset senilai USD 100 triliun.
Advertisement