Liputan6.com, Jakarta - Blockchain, teknologi yang mendasari aset digital seperti kripto dan NFT saat ini banyak menjadi perbincangan dan dianggap sebagai perkembangan teknologi baru.
Meskipun begitu, popularitas blockchain khususnya di Indonesia tak sebesar kripto, padahal blockchain adalah teknologi yang mendasari kripto. Melihat kondisi tersebut, salah satu pelaku industri kripto di Indonesia, Tokocrypto mengungkapkan adopsi teknologi blockchain di Indonesia semakin nyata.
Baca Juga
COO Tokocrpyto yang juga Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Teguh Kurniawan Harmanda mengungkapkan teknologi blockchain saat ini sudah mulai banyak dilirik oleh instansi pemerintah.
Advertisement
“Saya tidak bisa menjelaskan secara rinci institusinya, tetapi beberapa kasus adopsi blockchain mulai masuk ke industri ekspor dan impor. Dengan teknologi blockchain ekspor impor dapat dipersingkat waktunya,” ungkap pria yang akrab disapa Manda di Jakarta, Jumat (17/6/2022).
“Kemudian kasus adopsi blockchain lainnya yaitu dari agraria, BPN ingin land registering menggunakan teknologi blockchain untuk meminimalisir risiko sertifikat yang double,” lanjut Manda.
Menurut Manda, teknologi blockchain juga semakin berkembang meningkat keamanannya. Dengan blockchain data tidak dapat diubah-ubah dan bersifat decentralized bukan centralized. Selain itu dia menjelaskan masih ada sektor lain yang dapat mengadopsi teknologi blockchain.
“Dari Universitas Telkom, ada dosen mengeluarkan kajian food traceability yang berhubungan dengan makanan halal. Jadi kita bisa melacak bagaimana makanan itu disajikan, diproduksi, dan lain-lain. Hal itu karena melihat trust issue takut makan sembarangan. Lalu juga ada pelacakan barang-barang, jadi kita bisa tahu barang itu original atau tidak,” kata Manda.
"Dengan banyaknya rencana proyek yang menggunakan teknologi blockchain, semakin kesini semakin jelas penerapan teknologi blockchain tak hanya wacana, melainkan sudah mulai terakses untuk umum,” pungkas Manda.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tokocrypto Siapkan Rp 100 Juta untuk Riset Kripto hingga Blockchain
Sebelumnya, Tokocrypto meluncurkan program pendanaan riset aset kripto dan blockchain di Indonesia. Program yang dinamakan "Tokocrypto Researcher Grants" ini merupakan inisiatif dari TokoScholars, salah satu ekosistem Tokocrypto yang fokus memberikan edukasi dan meningkatkan literasi terkait kripto dan teknologi blockchain.
Indonesia memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan industri aset kripto. Tercatat menurut data Bappebti, jumlah investor kripto per Februari 2022 telah tembus 12,4 juta investor. Sejak Januari hingga Februari 2022, total nilai transaksi aset kripto telah capai Rp 83,88 triliun.
Di samping itu, Indonesia diyakini bisa menjadi pusat perkembangan blockchain di Asia Tenggara. Kementerian Perdagangan RI mencatat teknologi blockchain bersamaan dengan 5G, Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan, dan cloud computing bisa mendorong ekonomi digital Indonesia menjadi Rp 4.531 triliun pada 2030.
Riset PwC mengungkap teknologi blockchain dapat meningkatkan ekonomi global USD 1,76 triliun atau sekitar Rp 25.652 triliun pada 2030. Sektor administrasi publik, pendidikan, dan kesehatan akan paling diuntungkan.
Lead of TokoScholars by Tokocrypto, Dimas Surya Al-Faruq mengatakan teknologi blockchain telah digunakan di Indonesia sejak generasi awal perkembangannya. Namun, penggunannya masih terfokus pada aplikasi transaksi finansial.
"Padahal, potensinya bisa untuk membantu sektor lain di Indonesia yang masih tertinggal, seperti pertanian dan kesehatan. Butuh riset yang mendalam untuk mengembangkan blockchain dan aset kripto di Indonesia," kata Dimas dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/5/2022).
Dimas menambahkan, salah satu tujuan utama TokoScholar adalah membawa riset dan inovasi aset kripto dan blockchain pada level yang bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat atau inklusif.
IKTI.
Advertisement
Topik Riset
Oleh karena itu, peran dan kolaborasi sangat diperlukan dengan berbagai pihak untuk peningkatan dan optimalisasi bidang riset di Indonesia.
"Kami sangat berharap sekali riset kripto dan blockchain yang hadir nanti, bisa dimanfaatkan oleh semua pihak yang mau mengembangkan inovasi untuk kebaikan bersama," jelas Dimas.
Program pendanaan riset ini terbuka untuk masyarakat Indonesia dengan minimal pendidikan sedang menjalankan program magister S2. Riset dapat dibuat secara individu ataupun kelompok. Kemudian, telah mempublikasikan hasil riset minimal terindeks SINTA 2 atau jurnal internasional yang diakui DIKTI.
Proposal riset yang didaftarkan harus memberi benefit untuk ekosistem kripto di Indonesia dan Tokocrypto. Topik riset harus meliputi beberapa topik di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Strength and weakness of Indonesian crypto exchanges: a comparison study of Indonesian crypto exchanges.
2. What kind of crypto products that Indonesians need from Tokocrypto.
3. Tax and Regulation study of crypto assets in Indonesia: The impact of new tax law and strengthened regulation on the crypto market in Tokocrypto exchanges.
Pemenang Proposal
Dua pemenang proposal riset terbaik akan diumumkan pada 24 Juni 2022. Dana penelitian yang dapat diberikan sebesar maksimal Rp 50 juta per proposal terpilih.
Riset bisa dilakukan segera setelah dana diterima dan wajib diselesaikan dengan durasi maksimal 3 bulan hingga November 2022. Pendaftaran proposal riset sudah dibuka mulai 25 Mei hingga 17 Juni 2021.
Selain mengadakan pendanaan riset, untuk tujuan meningkatkan pertumbuhan market dan literasi kripto di Indonesia, TokoScholars juga telah bekerja sama dengan program Kampus Merdeka untuk mengakomodasi inisiatif peningkatan kapasitas dan pelatihan di tempat kerja bagi mahasiswa Indonesia.
TokoScholars juga menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti Telkom University dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendirikan pusat inovasi blockchain dan aset kripto.
Advertisement