Liputan6.com, Jakarta - Perasaan investor dibuat naik-turun oleh pergerakan pasar aset kripto dalam seminggu terakhir. Meskipun kondisi pasar sempat rebound di tengah pekan, rupanya itu adalah bull trap yang cukup keras menghantam sejumlah aset kripto.Â
Secara keseluruhan sejumlah aset kripto, terutama yang berkapitalisasi besar atau big cap kembali berbalik arah ke zona merah setelah tampil gemilang, pasca The Fed menaikkan suku bunganya. Misalnya saja, Bitcoin yang kembali diperdagangkan dengan nilai USD 20.335 atau setara Rp 301,7 juta.Â
Baca Juga
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, perdagangan pasar kripto, terutama Bitcoin bergerak secara anomali. Permainan whales atau bandar sangat terlihat sehingga reli singkat pasca kenaikkan suku bunga AS merupakan "jebakan banteng" atau bull trap.
Advertisement
"Reli Bitcoin tidak akan berlanjut. Bull trap sangat gamblang terlihat, sehingga banyak investor tidak memutuskan untuk membeli di level ini. Kecemasan investor juga mirip seperti yang terjadi di pasar modal. Mereka takut The Fed akan mengerek suku bunga acuannya dan membawa ekonomi AS ke resesi. Sehingga, memilih menjauh dari pasar aset berisiko," kata Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (18/6/2022).
Secara teori, kenaikan suku bunga bakal mengurangi minat investor untuk menyimpan hartanya di aset berisiko seperti kripto, dan saham. Investor maupun ritel cenderung akan memilih institusi keuangan tradisional atau perbankan untuk menyimpan asetnya.
Hal tersebut jelas akan berdampak pada kondisi pasar kripto yang bakal kehilangan volume perdagangan dalam beberapa waktu ke depan. Dengan asumsi tersebut, harga kripto dan Bitcoin dikhawatirkan akan kembali melorot.Â
Â
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prediksi Harga Bitcoin
Menunggu Tren Bitcoin di Bawah USD 20.000
Afid melihat sejujurnya market akan terus alami tekanan hingga penurunan perdagangan. Fenomena saat ini sangat menggambarkan kondisi makroekonomi sedang tidak baik-baik saja. Pelemahan ekonomi yang dikhawatirkan akan berujung resesi tentu akan berdampak pada semua sektor investasi, termasuk kripto.
Harga Bitcoin diprediksi jatuh di bawah harga USD 20.000. Secara pergerakan pasar pun, menurutnya, tidak ada satupun tanda yang memberi sinyal bullish, baik dari sisi analisis teknikal maupun sentimen lainnya.
"Jika bear market masih terus berlanjut harga Bitcoin bisa turun dan mencoba untuk melanjutkan tren dengan menarik di bawah USD 20.000. Jika berhasil turun, BTC bisa ke level support berikutnya di USD 17.500 dan kemudian USD 16.000,"Â ujar dia.
Kemudian dari Bitcoin Fear & Greed Index juga masih terus menunjukan posisi melemah di Extreme Fear. Investor tampak belum terlalu percaya diri untuk membeli BTC saat ini. Kondisi makroekonomi dan geopolitik yang membaik bisa memompa kembali perdagangan aset kripto.
Faktor yang dapat memfasilitasi kenaikan harga paling utama adalah kelonggaran kebijakan moneter The Fed yang memungkinkan beberapa likuiditas mengalir ke pasar keuangan, sehingga memicu reli kripto berikutnya.
Selain itu, faktor peralihan Ethereum ke sistem bukti kepemilikan yang diharapkan bisa diterapkan pada kuartal III 2022 ini, juga bisa meningkatkan pergerakan market kripto ke arah bullish.
Advertisement
Harga Kripto Minggu Pagi 19 Juni 2022
Harga bitcoin dan kripto jajaran teratas lainnya sebagian besar bergerak di zona merah pada akhir pekan ini, Minggu (19/6/2022). Harga bitcoin kembali melemah bahkan di bawah posisi USD 20.000.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu pagi, 19 Juni 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) merosot 8,1 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga bitcoin anjlok 33,42 persen. Kini harga bitcoin di posisi USD 18.850,42 atau sekitar Rp 279,54 juta (asumsi kurs Rp 14.830 per dolar Amerika Serikat).
Demikian juga harga ethereum yang tertekan. Harga ethereum susut 9,23 persen dalam 24 jam. Dalam sepekan, harga ethereum tergelincir 35,26 persen. Kini harga ethereum berada di posisi USD 984,95 atau sekitar Rp 14,59 juta.
Kripto selanjutnya binance coin (BNB) berada di zona merah. Harga BNB turun 8,59 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BNB melemah 26,43 persen. Harga binance coin kini berada di posisi USD 196,62.
Selanjutnya harga cardano (ADA)Â juga ikut lesu. Selama 24 jam, harga ADA terperosok 8,12 persen. Dalam sepekan, harga ADA melemah 17,70 persen. Kini harga cardano ditransaksikan di posisi USD 0,4481.
Â
Â
Harga Kripto Lainnya
Sementara itu, harga solana (SOL)Â turun terbatas 0,23 persen dalam 24 jam. Selama sepekan, harga SOL terpangkas 8,73 persen. Saat ini harga solana ditransaksikan di posisi USD 30,62.
Harga dogecoin tergelincir 8,34 persen dalam 24 jam. Harga dogecoin (DOGE) merosot 24,39 persen dalam sepekan. Kini, harga DOGE berada di posisi USD 0,0524.
Harga XRP susut 4,82 persen dalam 24 jam. Selama sepekan, harga XRP turun 12,03 persen dalam sepekan. Kini harga XRP berada di posisi USD 0,3033.
Stablecoin tether (USDT) dan USD coin (USDC) kompak tertekan pada akhir pekan ini. Harga tether turun tipis 0,04 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether melemah terbatas 0,04 persen.
Harga USD Coin susut 0,02 persen dalam 24 jam. Demikian juga selama sepekan, harga USD coin turun 0,02 persen.
Sementara itu, harga binance USD (busd) naik 0,09 persen dalam 24 jam. Selama sepekan, harga BUSD merosot 0,06 persen. Kini harga binance USD di posisi USD 1,00.
Advertisement