Sukses

Meta Bakal Luncurkan Toko Pakaian Digital di Metaverse

Toko akan menampilkan desain digital yang dibuat oleh Balenciaga, Prada, dan Thom Browne.

Liputan6.com, Jakarta - METAmengumumkan mereka meluncurkan toko pakaian digital desainer yang memungkinkan pengguna untuk membeli pakaian untuk avatar mereka di metaverse-nya. 

Perusahaan percaya pakaian dan aksesori lainnya akan menjadi bagian penting dari ekspresi identitas pengguna dan ini akan menarik mereka untuk membelanjakan uang untuk pakaian digital yang dapat dikenakan di semua aplikasi META, termasuk Facebook dan Instagram.

Toko akan diluncurkan ke pasar yang berbeda minggu ini, akan menampilkan desain digital yang dibuat oleh Balenciaga, Prada, dan Thom Browne, serta akan tersedia untuk avatar META di Facebook, Instagram, dan Messenger. Harga untuk masing-masing pakaian yang tersedia masih belum terungkap.

Taruhan Dunia Digital Meta

Meta percaya metaverse akan tumbuh begitu besar di tahun-tahun mendatang sehingga kebutuhan akan barang-barang digital ini juga akan tumbuh bersamanya. Itulah sebabnya perusahaan beralih ke bisnis berbasis metaverse awal tahun ini. 

CEO Meta, Mark Zuckerberg mengatakan barang digital menjadi hal penting sebagai ekspresi diri.

“Barang digital akan menjadi cara penting untuk mengekspresikan diri Anda dalam metaverse dan pendorong besar ekonomi kreatif. Saya senang menambahkan lebih banyak merek dan segera menghadirkan ini ke VR,” ujar Zuckerberg dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (21/6/2022). 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pemilik Meta Quest

Dengan teknologi VR, Zuckerberg kemungkinan mengacu pada Horizon Worlds, aplikasi metaverse andalan META yang hanya dapat dinikmati oleh pemilik Meta's Quest, produk headset VR milik Meta. 

Toko pakaian digital ini juga memungkinkan pengguna platform dapat memakai barang-barang digital ini di Horizon World.

Namun, menurut para ahli, perjalanan META untuk memikat pengguna agar masuk ke metaverse tidak akan mudah. Zuckerberg telah menyadari poros awal ke metaverse ini akan merugikan mereka. Pada Mei dia menyatakan perubahan ini akan membuat perusahaan kehilangan “uang dalam jumlah yang signifikan” selama tiga sampai lima tahun ke depan.

3 dari 4 halaman

Join Metaverse, Mastercard Bakal Fasilitasi Pembayaran NFT

Sebelumnya, Mastercard mengumumkan kemitraan strategis dengan sejumlah pelaku pasar token non-fungible (NFT) terkemuka. Kemitraan itu memungkinkan pembayaran kartu debit atau kredit atas pembelian NFT.

Mastercard menggandeng beberapa platform koleksi digital berbasis blockchain, termasuk The Sandbox, Immutable X, Candy Digital, Mintable, Spring, Nifty Gateway, dan MoonPay, untuk memfasilitasi pembayaran via kartu ke metaverse.

Dalam surveinya baru-baru ini yang melibatkan 35 ribu orang di 40 negara di seluruh dunia, menemukan 45 persen responden sebelumnya telah membeli NFT atau membuat rencana untuk melakukannya. Sementara sekitar setengah dari populasi yang disurvei mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak fleksibilitas dan opsi pembayaran saat membeli NFT.

"Kami bekerja dengan perusahaan-perusahaan ini untuk memungkinkan orang menggunakan kartu Mastercard mereka dalam pembelian NFT, baik itu di salah satu pasar perusahaan ini atau menggunakan layanan crypto mereka,” kata Wakil Presiden Eksekutif Mastercard, Raj Dhamodharan, dikutip dari crypto.news, Sabtu (11/6/2022).

Dengan lebih dari 2,9 miliar kartu Mastercard di seluruh dunia, perusahaan menilai perubahan opsi pembayaran dapat berdampak besar pada ekosistem NFT.

"Beli NFT yang Anda inginkan di pasar pilihan Anda. Tidak perlu membeli crypto terlebih dahulu,” imbuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Industri NFT

Industri NFT telah menyaksikan pertumbuhan eksponensial selama bertahun-tahun, menjadikannya salah satu kasus penggunaan paling populer dari teknologi buku besar terdistribusi (distributed ledger technology/DLT). Pada 2021 saja, industri NFT menghasilkan total penjualan USD 40 miliar.

Meskipun pasar NFT mengalami periode enam minggu penjualan yang lambat di awal tahun. Tak berselang lama, industri itu mendapatkan kembali momentum, dengan penjualan mencapai USD 37 miliar pada Mei 2022.

Mastercard telah menuturkan, kolektor yang membayar dengan kartu mereka untuk pembelian NFT juga akan menikmati tingkat keamanan yang sama seperti yang mereka nikmati saat melakukan pembayaran di lokasi ritel fisik atau online.

"Kami menggunakan alat keamanan siber kami untuk meningkatkan keamanan dan melindungi data pengguna untuk pembelian yang dilakukan orang menggunakan kartu Mastercard. Upaya terbaru dimaksudkan untuk membangun potensi besar pasar NFT, menumbuhkan pilihan pembayaran bagi konsumen dan memperluas komunitas NFT,” tambah manajemen Mastercard.