Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan beragam pada perdagangan Kamis (7/7/2022). Beberapa kripto yang sempat menguat kini harus kembali melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, 7 Juli 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat tipis 0,11 persen dalam 24 jam dan 0,33 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.342 per koin atau setara Rp 305 juta (asumsi kurs Rp 14.995 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga masih menguat pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 0,84 persen dan 4,05 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.159 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih bertahan di zona hijau sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 2,48 persen dan 7,42 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 237,81 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) pagi ini kembali menguat setelah kemarin sempat terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 0,49 persen, tetapi masih melemah 1,91 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4604 per koin.
Adapun Solana (SOL) berhasil menguat pagi ini Sepanjang satu hari terakhir SOL naik 0,74 persen dan 5,96 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 36,21 per koin.
XRP juga kembali menguat pagi ini setelah kemarin sempat melemah. XRP pulih tipis 0,97 persen dalam 24 jam terakhir. Namun masih ambles 0,96 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3292 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,02 persen. Dengan begitu membuat USDT berada di level USD 0,9992 dan USDC dihargai USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,08 persen dalam 24 jam terakhir, yang harganya turun sedikit ke level USD 0,9995.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto masih menguat tipis pada hari ini yaitu di level USD 915,2 miliar dari sebelumnya di level USD 912,3 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Begini Prospek Pasar Kripto di Tengah Dominasi Sentimen Negatif
Sebelumnya, pergerakan market kripto sejak awal Juli 2022, tidak cukup memuaskan. Selama akhir pekan lalu, sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar atau big cap masih bergerak di bawah level resistance-nya. Meskipun sempat menguat, secara keseluruhan kripto masih berada di kisaran harga yang telah ditempati sejak lama.
Misalnya Bitcoin dalam meskipun menguat, harganya masih terjebak di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 299,5 juta. Walaupun ada penguatan tinggi, sejauh ini Bitcoin hanya bisa menyentuh USD 21.000.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan pergerakan kripto ke depan berdasarkan analisis data on-chain dan sisi teknikal, aset kripto masih berpotensi melemah cukup dalam, meskipun level harga aset kripto saat ini terbilang sideways atau datar.
"Pergerakan pasar kripto sejatinya mengikuti sentimen investor secara umum yang tengah menghindari risiko, sama seperti yang tercermin dari pelemahan di pasar saham AS," ujar Afid kepada Liputan6.com, Selasa (5/7/2022).
Sampai saat ini, investor yakin ekonomi AS sesegera mungkin akan masuk ke jurang resesi. Mereka juga takut pertumbuhan ekonomi AS bakal makin terjerembab mengingat bank sentral AS, The Fed, berkali-kali menegaskan kekukuhannya untuk mengerek suku bunga acuan demi mengekang inflasi.
"Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini memiliki support terdekat di level USD 17.700 dengan resistance terdekat di USD 21.051. Namun, terlihat pekan ini investor masih bersikeras untuk mempertahankan harga BTC tidak anjlok di bawah USD 19.000,” kata Afid.
Namun, menurut Afid jika melihat volume trading pada pekan ini tampak masih anjok yang cukup dalam, sehingga semakin besar pula potensi BTC untuk melanjutkan pelemahannya dan menguji level support kuatnya di USD 15.500 dalam jangka panjang.
Advertisement
Perusahaan Pemberi Pinjaman Kripto Vauld Hentikan Penarikan dan Penyetoran
Sebelumnya, pergerakan market kripto sejak awal Juli 2022, tidak cukup memuaskan. Selama akhir pekan lalu, sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar atau big cap masih bergerak di bawah level resistance-nya. Meskipun sempat menguat, secara keseluruhan kripto masih berada di kisaran harga yang telah ditempati sejak lama.
Misalnya Bitcoin dalam meskipun menguat, harganya masih terjebak di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 299,5 juta. Walaupun ada penguatan tinggi, sejauh ini Bitcoin hanya bisa menyentuh USD 21.000.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan pergerakan kripto ke depan berdasarkan analisis data on-chain dan sisi teknikal, aset kripto masih berpotensi melemah cukup dalam, meskipun level harga aset kripto saat ini terbilang sideways atau datar.
"Pergerakan pasar kripto sejatinya mengikuti sentimen investor secara umum yang tengah menghindari risiko, sama seperti yang tercermin dari pelemahan di pasar saham AS," ujar Afid kepada Liputan6.com, Selasa (5/7/2022).
Sampai saat ini, investor yakin ekonomi AS sesegera mungkin akan masuk ke jurang resesi. Mereka juga takut pertumbuhan ekonomi AS bakal makin terjerembab mengingat bank sentral AS, The Fed, berkali-kali menegaskan kekukuhannya untuk mengerek suku bunga acuan demi mengekang inflasi.
"Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini memiliki support terdekat di level USD 17.700 dengan resistance terdekat di USD 21.051. Namun, terlihat pekan ini investor masih bersikeras untuk mempertahankan harga BTC tidak anjlok di bawah USD 19.000,” kata Afid.
Namun, menurut Afid jika melihat volume trading pada pekan ini tampak masih anjok yang cukup dalam, sehingga semakin besar pula potensi BTC untuk melanjutkan pelemahannya dan menguji level support kuatnya di USD 15.500 dalam jangka panjang.
Imbas Anjloknya Pasar Kripto
Namun, Vauld telah menjadi korban terbaru dari anjloknya harga cryptocurrency tahun ini. Bitcoin memiliki kinerja kuartalan terburuk sejak 2011 di kuartal kedua 2022. Miliaran dolar terhapus dari nilai pasar cryptocurrency dalam periode tiga bulan.
Perusahaan pemberi pinjaman kripto seperti Vauld telah menghadapi masalah likuiditas. Celsius bulan lalu menghentikan penarikan untuk pelanggan dengan alasan “kondisi pasar yang ekstrem.”
Vauld mengatakan sedang dalam diskusi dengan calon investor di perusahaan. Perusahaan mengatakan telah mempekerjakan Kroll Pte Limited sebagai penasihat keuangannya, serta Cyril Amarchand Mangaldas, dan Rajah & Tann Singapore LLP sebagai penasihat hukumnya masing-masing di India dan Singapura.
Keruntuhan pasar telah mengekspos kekurangan dalam sejumlah proyek cryptocurrency dan model bisnis. Sementara itu, dana lindung nilai cryptocurrency utama Three Arrows Capital jatuh ke dalam likuidasi setelah gagal membayar lebih dari USD 660 juta pinjaman dari Voyager Digital.
Advertisement