Sukses

Pasar Kripto Sumringah, Investor Respons Positif Risalah The Fed

Sejak merosot di bawah USD 18.500 pada Kamis lalu, Bitcoin telah meningkat lebih dari 16 persen,

Liputan6.com, Jakarta - Investor kripto tampaknya merespon positif risalah Komite Pasar Terbuka Federal bulan lalu. Risalah, yang dirilis Rabu, 6 Juli 2022 waktu setempat, meredakan setidaknya beberapa kekhawatiran tentang komitmen bank sentral AS untuk mengetatkan kebijakan moneternya.

Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 21.600 atau sekitar Rp 323,4 juta, naik lebih dari 6 persen selama 24 jam terakhir dan melampaui semua altcoin utama pada satu titik. 

Sejak merosot di bawah USD 18.500 pada Kamis lalu, cryptocurrency terbesar itu telah meningkat lebih dari 16 persen, di tengah apa yang dilihat banyak analis hanya sebagai jeda sementara dalam kecemasan investor.

Kepala penjualan pertukaran kripto Jepang BitFlyer, Takaaki Koto mengatakan pulihnya kripto baru-baru ini bukan hal yang instan.

Koto melihat lingkungan berbatu saat ini sebagai peluang yang memungkinkan bagi industri. 

“Banyak masalah yang sedang ditangani, apakah itu harus memotong biaya atau hanya meningkatkan kesadaran risiko, manajemen risiko, atau hanya mencoba meningkatkan kepercayaan pada sistem, baik melalui regulasi atau stabilitas,” kata Koto dikutip dari CoinDesk, Jumat (8/7/2022). 

"Hal-hal ini memang membutuhkan waktu. Tetapi hal-hal kripto terjadi (dengan) kecepatan maju cepat. Itu mungkin terjadi lebih cepat,” lanjut dia. 

Saham AS naik untuk hari keempat berturut-turut dan begitu pula mata uang kripto yang semakin berkorelasi selama setahun terakhir dengan indeks ekuitas utama.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penentuan The Fed

Kenaikan telah terjadi di tengah Federal Reserve (the Fed) yang sekarang tak henti-hentinya dalam upayanya untuk menjinakkan inflasi. Ketua The Fed, Jerome Powell telah menyarankan kenaikan suku bunga yang lebih konsisten dengan kenaikan agresif 50 dan 75 basis poin dari musim semi bisa segera terjadi. 

“Para peserta sepakat prospek ekonomi menjamin perpindahan ke sikap kebijakan yang membatasi, dan mereka mengakui kemungkinan bahwa sikap yang lebih ketat dapat tepat jika tekanan inflasi yang tinggi terus berlanjut,” kata risalah FOMC.

Berita baik dan buruk kripto

Sementara itu, industri kripto bergulat dengan campuran berita baik dan buruk. Harga Ether tampaknya diuntungkan dari optimisme tentang Penggabungan Ethereum yang akan datang yang akan melihat protokol beralih dari protokol proof-of-work ke proof-of-stake. 

Yayasan TON menciptakan dana ekosistem USD 90 juta baru, melanjutkan upaya baru-baru ini untuk mengembalikan proyek blockchain yang didirikan Telegram.

Di sisi lain penambang bitcoin Compass mengumumkan pada Rabu mereka telah memberhentikan 15 persen dari karyawannya, dan memotong gaji para eksekutif untuk mengatasi penurunan kripto. 

Compass menjadi yang terbaru dalam serangkaian perusahaan yang beroperasi dalam industri kripto yang lebih luas untuk memangkas tenaga kerja mereka.

3 dari 4 halaman

Analis Sebut Bitcoin Berhasil Tumbuh 0,5 Persen pada Awal Juli 2022

Sebelumnya, pergerakan market aset kripto di tengah pekan pertama Juli 2022, terlihat semringah karena ada sedikit reli yang menimbulkan kenaikan harga. Sejak awal pekan, market kripto terus berjuang untuk tidak anjlok lebih dalam di tengah penguatan sinyal resesi.

Melansir situs Coinmarketcap pada Kamis sore, 7 Juli 2022, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap sukses melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC) melambung 1,08 persen ke level USD 20.505 atau sekitar Rp 307,6 juta (asumsi kurs Rp 15.005 per dolar AS) per keping dalam sehari terakhir.

Mengenai pergerakan pasar kripto dan bitcoin pada pekan pertama Juli 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan, harga Bitcoin turun 56 persen per akhir kuartal kedua tahun ini yang kemungkinan disebabkan oleh prospek ekonomi makro yang tidak pasti dan kondisi di pasar kripto.

"Namun, Bitcoin kembali membalikkan keadaan memasuki Juli 2022 dengan bertumbuh sebesar 0,5 persen di bulan ini,” kata Jay dalam keterangan tertulis, Kamis, 7 Juli 2022.

Jay menambahkan, Altcoin juga memulai awal yang positif dengan pemulihan yang lebih unggul dibanding Bitcoin di kisaran 4,9 persen. 

“Indeks Kapitalisasi Menengah membukukan performa terbaik pada Juli yaitu sekitar 5 persen, disusul Indeks Kapitalisasi Besar di angka 3,1 persen,” ujar Jay.

Adapun Jay mengungkapkan, tiga koin teratas berdasarkan kapitalisasi pasar telah bersaing ketat selama seminggu terakhir, dengan BNB berhasil sedikit mengungguli Bitcoin dan Ethereum.

4 dari 4 halaman

Begini Prospek Pasar Kripto di Tengah Dominasi Sentimen Negatif

Sebelumnya, pergerakan market kripto sejak awal Juli 2022, tidak cukup memuaskan. Selama akhir pekan lalu, sejumlah aset kripto berkapitalisasi besar atau big cap masih bergerak di bawah level resistance-nya. Meskipun sempat menguat, secara keseluruhan kripto masih berada di kisaran harga yang telah ditempati sejak lama. 

Misalnya Bitcoin dalam meskipun menguat, harganya masih terjebak di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 299,5 juta. Walaupun ada penguatan tinggi, sejauh ini Bitcoin hanya bisa menyentuh USD 21.000.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menjelaskan pergerakan kripto ke depan berdasarkan analisis data on-chain dan sisi teknikal, aset kripto masih berpotensi melemah cukup dalam, meskipun level harga aset kripto saat ini terbilang sideways atau datar. 

"Pergerakan pasar kripto sejatinya mengikuti sentimen investor secara umum yang tengah menghindari risiko, sama seperti yang tercermin dari pelemahan di pasar saham AS," ujar Afid kepada Liputan6.com, Selasa, 5 Juli 2022.

Sampai saat ini, investor yakin ekonomi AS sesegera mungkin akan masuk ke jurang resesi. Mereka juga takut pertumbuhan ekonomi AS bakal makin terjerembab mengingat bank sentral AS, The Fed, berkali-kali menegaskan kekukuhannya untuk mengerek suku bunga acuan demi mengekang inflasi.

"Dari sisi teknikal, Bitcoin saat ini memiliki support terdekat di level USD 17.700 dengan resistance terdekat di USD 21.051. Namun, terlihat pekan ini investor masih bersikeras untuk mempertahankan harga BTC tidak anjlok di bawah USD 19.000,” kata Afid.

Namun, menurut Afid jika melihat volume trading pada pekan ini tampak masih anjok yang cukup dalam, sehingga semakin besar pula potensi BTC untuk melanjutkan pelemahannya dan menguji level support kuatnya di USD 15.500 dalam jangka panjang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.