Sukses

Platform Indodax Tak Bisa Diakses, Ini Penjelasan Perseroan

Perusahaan mengatakan ada beberapa poin yang perlu disampaikan dari proses maintenance.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu platform pertukaran kripto di Indonesia, PT Indodax Nasional Indonesia atau Indodax tengah dikeluhkan para pengguna karena tidak dapat diakses. 

Berdasarkan pemberitahuan melalui akun Twitter resmi perusahaan, Selasa (19/7/2022) Indodax sedang melakukan proses perbaikan sistem atau maintenance yang akan selesai pada pukul 16.00 WIB.

Menanggapi hal ini, pihak manajemen perusahaan mengungkapkan informasi mengenai long maintenance Indodax hari ini. Perusahaan mengatakan ada beberapa poin yang perlu disampaikan dari proses maintenance. 

"Indodax mengadakan long maintenance untuk pembaruan trade engine di sistem kami. Dengan adanya pembaruan ini, INDODAX akan memiliki sistem yang jauh lebih optimal untuk melayani Jual Beli kripto untuk para member kami,” ujar pihak perusahaan kepada Liputan6.com, Selasa, 19 Juli 2022.

"Ke depannya, dengan adanya new trade engine ini para member dapat bertransaksi dengan jauh lebih nyaman, jauh lebih cepat dan jauh lebih stabil," lanjut informasi perusahaan.

Meskipun begitu, pihak perusahaan menuturkan agar para pengguna tidak merasa takut karena semua aset investor dipastikan aman. 

"Para member Indodax tidak perlu khawatir atas nominal uang dan aset yang terdapat di wallet kami. Kami dapat memastikan bahwa uang rupiah dan aset kripto para member aman saat optimalisasi sistem kami,” ujar pihak perusahaan. 

"Mudah mudahan dari kedua informasi yang kami sampaikan, dapat memberikan kejelasan informasi,” pungkas informasi perusahaan. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Lesu, Intip Tips Trading dari CEO Indodax Oscar Darmawan

Sebelumnya, pasar aset kripto di pertengahan 2022 ini cenderung menurun. Namun, para investor aset kripto tidak perlu merasa khawatir karena market yang sedang menurun atau biasa kita sebut sebagai market bearish tidak selamanya selalu buruk.

Berdasarkan data perdagangan Indodax pada Kamis, 12 Mei 2022 pukul 19.00 WIB, harga Bitcoin berkisar sekitar Rp 413 juta dan Ethereum di kisaran harga Rp 28 juta.

CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan penurunan harga kripto pada dasarnya terjadi karena aksi jual yang terjadi lebih banyak daripada aksi beli oleh para investor sehingga penawaran yang ada di pasar lebih banyak daripada permintaannya. 

Namun, aksi jual besar besaran ini tentu terjadi akibat sentimen negatif yang terjadi belakangan ini.

“Saya pikir sentimen negatif yang menyebabkan kripto menurun beberapa hari terakhir terjadi karena kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. Kebijakan ini bertujuan untuk meredam inflasi di Amerika yang sedang melonjak,” ujar Oscar dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu, 14 Mei 2022.

“Oleh karena itu, tidak heran jika para “whales” (sebutan untuk investor yang berinvestasi di kripto dalam jumlah besar sehingga dampak nya bisa terasa di pasar) memilih untuk menjual aset kripto nya dan keluar terlebih dahulu,” ujar Oscar.

Melihat pasar kripto yang sedang menurun cukup signifikan, Oscar menilai investor cenderung menunggu sehingga pergerakan dari pasar kripto cenderung bergerak lambat untuk bullish kembali. 

Di masa seperti ini, ada beberapa tips trading yang bisa digunakan ketika menghadapi market yang sedang bearish.

3 dari 4 halaman

Tips Kedua

Oscar Darmawan mengatakan, dalam trading kripto atau apapun, money management adalah hal yang sangat penting baik itu ketika kondisi market sedang bearish ataupun bullish.

“Jika seorang investor memiliki money management yang baik, maka bagaimanapun kondisi market tidak akan terlalu berpengaruh terhadap dirinya. Bahkan, jika seseorang memiliki money management buruk, ketika market sedang hijau sekalipun dia tidak akan menuai profit. Maka, seseorang perlu memiliki money management yang baik,” kata Oscar. 

Kemudian untuk tips yang kedua, investor juga bisa memanfaatkan kondisi ini dengan membeli kripto karena harganya yang sedang terdiskon. Istilah ini kerap disebut sebagai buy the dip. 

"Kondisi buy the dip ini biasa dilakukan oleh beberapa institusi investor seperti Microstrategy Inc ataupun negara El Salvador yang sudah beberapa kali membeli bitcoin untuk cadangan devisa negaranya ketika harga nya sedang terdiskon. Setelah investor membeli kripto tersebut, investor bisa menyimpan, dan menjualnya saat harganya naik nanti,” kata Oscar.

4 dari 4 halaman

Investor Diingatkan Tetap Hati-Hati

Karena menurut Oscar Darmawan, sering kali saat penurunan market seperti ini, ada saat di mana harga Bitcoin dan lain-lain tiba-tiba meningkat drastis dan justru tidak lagi turun. 

"Artinya, penurunan seperti ini masih belum terlalu mengkhawatirkan. Para analis masih menyebutkan bahwa masih ada kemungkinan besar Bitcoin dan kripto lain naik secara tiba-tiba dan drastis. Indodax sudah pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Jika dilihat secara historis pun pattern bearish seperti ini tetap akan terjadi dan kemungkinan besar akan diikuti dengan All Time High kembali nanti,” tutur dia. 

Namun tetap, meskipun investor ingin melakukan teknik buy the dip, Oscar menyarankan agar para investor berhati hati, tetap menggunakan uang dingin, memilih aset kripto yang berfundamental bagus dan memiliki kapitalisasi besar, dan berpatokan terhadap trading plan yang sudah dibuat.

Terakhir, investor dapat melihat aset kripto lain yang tidak terpengaruh dengan turunnya harga Bitcoin. 

“Di Indodax, kami menyediakan beberapa short token seperti HEDGE dan BEAR yang merupakan short token dari Bitcoin, BNBHEDGE yang merupakan short token dari BNB, ETHHEDGE yang merupakan short token dari Ethereum, XRPHEDGE yang merupakan short token dari Ripple,” pungkas Oscar.