Liputan6.com, Jakarta - Masuki akhir pekan, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Minggu, 24 Juli 2022. Mayoritas kripto teratas harus kembali tertahan di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu (24/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,89 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 5,28 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.291 per koin atau setara Rp 333,8 juta (asumsi kurs Rp 14.978 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga turut melemah pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH melemah 0,82 persen, tetapi masih menguat 13,24 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.522 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 2,66 persen, tetapi masih menguat 2,71 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 256,25 per koin.
Kemudian Cardano (ADA) berhasil jadi kripto teratas yang menguat di tengah koin lainnya yang melemah. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 4,75 persen, tetapi dan 10,80 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5055 per koin.
Adapun Solana (SOL) masih tertahan di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL terkoreksi 3,43 persen dan 0,18 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 39,33 per koin.
XRP juga masih terkoreksi pagi ini. XRP anjlok 0,65 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat tipis 1,04 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3561 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama melemah 0,02 persen. Namun keduanya masih bertahan di harga USD 1,00 per koin.
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,3 persen dalam 24 jam terakhir, yang membuat harganya turun sedikit ke level USD 0,9999.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir masih bertahan di angka USD 1 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Intip Harga Solana pada 2030
Sebelumnya, pakar Crypto Finder prediksi Solana naik ke posisi USD 512 atau sekitar Rp 7,67 juta (asumsi kurs Rp 14.988 per dolar AS) pada 2030.
Portal perbandingan harga Finder memperbarui prediksi harga solana (SOL). Finder melakukan prediksi menggunakan survei mingguan dan triwulanan yang terakhir dilakukan pada Juni 2022, dan melibatkan pendapat panel dari 54 pakar industri tentang bagaimana kinerja Solana selama dekade berikutnya
"Panel kami berpikir solana akan bernilai USD 45 pada akhir tahun ini, sebelum naik menjadi USD 166 pada tahun 2025. Selain itu, panel mengharapkan harga SOL meningkat menjadi USD 512 pada 2030," ujar Finder, dikutip dari laman Bitcoin, Sabtu (23/7/2022).
Dibandingkan dengan prediksi sebelumnya, panel secara signifikan lebih bearish pada bulan ini, berharap SOL dapat merealisasikan perkiraan pada 2025 di level USD 166 dan USD 512 pada 2030.
Sebaliknya, pada Januari lalu, para ahli memperkirakan SOL akan mencapai USD 222 pada akhir tahun ini, sebelum mencapai USD 486 pada 2025 dan USD 1.267 pada 2030. Mitra umum Panxora Hedge Fund Gavin Smith, salah satu ahli di panel, lebih optimis tentang masa depan solana daripada rata-rata panel. Dia memperkirakan harga SOL mencapai USD 76 tahun ini.
"SOL adalah salah satu pesaing terkemuka di ruang blockchain kontrak pintar. Mereka cenderung menjadi salah satu penerima manfaat utama jika peningkatan Ethereum gagal memberikan biaya transaksi yang lebih rendah,” kata dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Perusahaan dan CEO Solana Digugat Investor, Ini Penyebabnya
Sebelumnya, sebuah gugatan diajukan kepada perusahaan dan CEO Solana pada 1 Juli 2022 di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Utara California, mengklaim cryptocurrency solana (SOL) adalah keamanan yang tidak terdaftar.
Penggugat utama Mark Young, seorang penduduk California dan investor SOL, menggugat atas nama dirinya sendiri dan semua investor yang membeli token solana mulai 24 Maret 2020.
Terdakwa yang disebutkan dalam gugatan tersebut adalah Solana Labs Inc, Yayasan Solana, CEO Solana Labs, Anatoly Yakovenko, Multicoin Capital Management LLC, Kyle Samani, dan Falconx LLC.
“Tergugat mendapat untung besar melalui penjualan sekuritas SOL kepada investor ritel di Amerika Serikat, yang melanggar ketentuan pendaftaran undang-undang sekuritas federal dan negara bagian, dan investor menderita kerugian besar,” isi gugatan tersebut dikutip dari Bitcoin.com, Senin (11/7/2022).
Gugatan tersebut menuduh para terdakwa dengan sengaja membuat pernyataan palsu atau menyesatkan mengenai total pasokan Solana yang beredar dan sifatnya yang terdesentralisasi. Ia menambahkan, jaringan blockchain Solana rentan terhadap "pemadaman yang menghancurkan” dan kemacetan jaringan.
Penggugat juga menuduh Multicoin Capital Management dan Kyle Samani tanpa henti mempromosikan SOL, setelah membelinya seharga USD 0,40 atau sekitar Rp 5.990 pada 2019
Cari Kompensasi
Mereka kemudian membongkar jutaan dolar Solana pada investor ritel menggunakan meja perdagangan OTC seperti Falconx untuk bertindak sebagai broker dalam penjualan.
Penggugat mencari kompensasi untuk semua kerugian yang diderita sebagai akibat dari kesalahan tergugat dan pernyataan solana adalah jaminan dan penjualan sekuritas SOL tergugat yang tidak terdaftar melanggar hukum yang berlaku.
Bulan lalu, sebuah gugatan diajukan terhadap Binance.us yang mengklaim algoritmik stablecoin terra usd (UST) dan cryptocurrency terra (LUNA) keduanya merupakan sekuritas yang tidak terdaftar. Pada Maret, Coinbase digugat karena diduga menjual 79 sekuritas kripto yang tidak terdaftar, termasuk SOL.
Ketua SEC, Gary Gensler telah berulang kali mengatakan banyak token kripto adalah sebuah sekuritas yang tidak terdaftar. Sementara itu, regulator masih dalam gugatan yang sedang berlangsung dengan Ripple Labs dan eksekutifnya atas XRP, yang dipandang SEC sebagai keamanan yang tidak terdaftar.
Advertisement