Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan pasar kripto pada Senin (1/8/2022) terlihat sedikit koreksi, setelah reli singkat yang cukup baik pada pekan lalu. Meskipun begitu, Bitcoin (BTC) berhasil menyelesaikan penutupan minggu ini 5 persen lebih tinggi, naik dua pekan berturut-turut.
Reli ini terjadi pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan dan setelah Departemen Perdagangan AS melaporkan Ekonomi AS menurun untuk kuartal kedua berturut-turut, yang berarti negara tersebut secara teknikal berada dalam masa resesi.
Baca Juga
Dalam situasi ini, Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, investor masih gencar melakukan aksi akumulasi dan bahkan sukses mengantar nilai kapitalisasi pasar kripto kembali tembus USD 1 triliun.
Advertisement
"Hal baiknya, saat ini dan beberapa pekan ke depan, sentimen makroekonomi yang tengah mereda bisa jadi faktor investor untuk meningkatkan aktivitasnya di pasar kripto,” ujar Afid kepada Liputan6.com, Senin, 1 Agustus 2022.
Namun, menurut Afid harga Bitcoin (BTC) dan kripto secara keseluruhan masih dalam kondisi bearsih. Kenaikan ini terlihat meragukan karena penguatan tersebut tak diiringi kenaikan volume perdagangan yang besar, karena likuiditas yang tipis.
“Saat ini, investor sedang mencoba mencari tahu apakah titik terbawah Bitcoin sudah tercapai, walaupun secara teknis level relative strength index (RSI) hampir menunjukan posisi overbought di mana terjadi suatu pergerakan downtrend. Oleh karena itu, terjadi koreksi harga seperti yang terjadi pada Senin pagi ini," tutur Afid.
Adapun, Fear & Greed Indeks yang mengukur sentimen terhadap harga Bitcoin pun pagi ini naik mencapai 33/100 bandingkan Minggu, 31 Juli 2022 di 39/100, walaupun masih di level fear.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Agustus Bakal Jadi Bulan Baik
Afid menuturkan, Agustus akan menjadi bulan yang 'baik' bagi kripto dan saham. Reli naik kemungkinan akan terus berlanjut ke depan, tetapi dengan koreksi harga sementara di beberapa titik.
"Agustus ditetapkan menjadi bulan yang tenang bagi sentimen makroekonomi, dengan The Fed tidak akan mengubah kebijakan suku bungannya pada bulan ini sampai September," tutur Afid.
Namun, risiko kenaikan inflasi kemungkinan tetap ada, dengan adanya pengumuman Indeks Harga Konsumen (CPI) AS berikutnya dirilis 10 Agustus nanti. Minggu ini, Uni Eropa juga akan melaporkan perkiraan inflasi bulanan tertinggi untuk wilayahnya diprediksi sekitar 8,9 persen.
Menilik dari sisi analisis teknikal secara harian, Afid memaparkan, BTC berhasil breakout dari level krusialnya di USD 22.582 (Rp 335,9 juta). Harga BTC berpotensi menguat sampai ke level USD 24.705 hingga UD$ 25.960. Sementara, support terdekat BTC berada di level USD 22.530.
"Saat ini bisa dibilang jadi kesempatan baik untuk mengambil keuntungan (profit taking) atau trading dengan cepat. Soalnya, jika BTC berada di bawah level USD 21.320, maka kemungkinan akan terjerumus untuk masuk kembali ke fase bearish,” tambah Afid.
Terakhir, Afid mengingatkan saat ini kondisi ekonomi tidak menampakkan sinyal perbaikan dan masih ada ancaman resesi panjang di depan, sehingga tak ada bukti konkret kripto akan terus tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka pendek.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Harga Kripto Senin Pagi 1 Agustus 2022
Sebelumnya, mengawali Agustus 2022, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin, 1 Agustus 2022. Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat beberapa hari.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (1/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 0,39 persen, tetapi masih menguat 2,82 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.489 per koin atau setara Rp 347,9 juta (asumsi kurs Rp 14.815 per dolar AS).
Ethereum (ETH) kembali menguat pagi ini, setelah sempat melemah kemarin. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 1,23 persen dan 4,50 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.698 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) harus turun ke zona merah. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 1,14 persen, tetapi masih menguat 7,53 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 284,52 per koin.
Harga Kripto Lainnya
Kemudian Cardano (ADA) masih melanjutkan penguatan. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 0,27 persen dan 0,39 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5246 per koin.
Adapun Solana (SOL) pagi ini harus kembali terkoreksi. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 2,56 persen, tetapi masih menguat 2,86 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 42,87 per koin.
XRP juga kembali melemah pagi ini. XRP turun 0,27 persen dalam 24 jam terakhir. Namun masih menguat 6,22 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3868 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini kompak menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat keduanya masih berada di level USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,08 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam menguat menjadi USD 1,1 miliar dari sebelumnya di level USD 1 miliar.
Advertisement