Sukses

Harga Kripto Hari Ini 19 Agustus 2022: Bitcoin dan Ethereum Menguat Terbatas

Pasar kripto alami pergerekan harga beragam dengan Bitcoin dan Ethereum menguat pada Jumat (19/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022. Mayoritas kripto masih melanjutkan pelemahan sejak beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (19/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat terbatas 0,14 persen dalam 24 jam terakhir,tetapi masih melemah 3,29 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 23.357 per koin atau setara Rp 346,8 juta (asumsi kurs Rp 14.849 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) turut menguat tipis pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 1,74 persen, tetapi masih melemah 1,22 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.867 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih melemah sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,69 persen dan 6,88 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 303,71 per koin. 

Kemudian Cardano masih bertahan di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 1,24 dan 0,62 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5299 per koin.

Adapun Solana (SOL) berhasil menguat tipis pagi ini. Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 1,17 persen. Namun masih melemah 4,79 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 41,01 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil menguat tipis. XRP naik tipis 0,63 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 0,42 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3785 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,03 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD1,00. Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam masih bertahan di level USD 1,1 triliun.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Pasar Kripto Tertekan Tersengat Sentimen Negatif Risalah The Fed

Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada Kamis (18/8/2022) pagi terpantau terjebak zona merah. Aset kripto gagal mengambil momentum untuk terus bull run.

Harga bitcoin dan ethereum tercatat turun untuk hari keempat berturut-turut karena investor terus bingung dengan indikator ekonomi dan laporan pendapatan perusahaan raksasa teknologi AS baru-baru ini. Pasar dihantam sentimen negatif dari risalah The Federal (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) yang tidak sesuai ekspektasi.

Trader Tokocrypto, Afid Sugino menjelaskan, awalnya investor berharap the Fed akan menulis soal pelonggaran kebijakan moneter di dalam risalah tersebut. Namun, risalah tersebut justru menuliskan The Fed akan terus mendukung kenaikan suku bunga acuan sampai tingkatan tertentu. Walaupun terdapat opsi pelonggaran kebijakan moneter, namun tidak diketahui waktu tepatnya.

“The Fed akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi turun menjadi 2 persen. Artinya ada kemungkinan suku bunga akan digenjot lebih tinggi, bila situasi ekonomi AS tak kunjung membaik,” ujar Afid dalam analisis harian yang diterima Liputan6.com, Kamis, 18 Agustus 2022.

Di sisi lain, performa saham juga lesu. Data pertumbuhan penjualan ritel AS yang datar sepanjang Juli menjadi penyebabnya, ini juga berimbas ke market kripto, karena menimbulkan kembali kekhawatiran soal inflasi di masa depan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Analisis Teknikal

Dari sisi teknikal, Afid menuturkan penurunan yang terjadi pada Bitcoin sekarang ini masih termasuk koreksi normal, kecuali BTC jebol di level support solidnya di USD 21.500 atau sekitar Rp 318,1 juta. 

“Indeks relative strength index (RSI) Bitcon telah turun mendekati titik tengah, menunjukkan keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Jika harga bertahan di bawah 20-day EMA, kemungkinan akan turun ke USD 22.160,” tutur Afid.

Sementara itu Ethereum juga terkena imbas penurunan dari The Fed, meski ada sentimen positif dari The Merge. Gerak ETH masih mencoba menarik harga ke zona support kuat antara 20-day EMA di USD 1.772. 

“Ini adalah zona penting yang harus dipertahankan, jika mereka ingin mempertahankan tren naik tetap utuh. Jika harga rebound dari zona support ini, ETH dapat menguji ulang resistance di USD 2.030. Sebaliknya, jika support USD 1.700 tertembus, ETH bisa turun ke USD 1.492,” pungkas Afid.

4 dari 4 halaman

JPMorgan Ungkap Pasar Kripto Sudah Sentuh Titik Bawah

Sebelumnya, menyusul kenaikan kecil baru-baru ini di pasar cryptocurrency, raksasa perbankan JPMorgan mengungkapkan sektor kripto telah menemukan landasan atau sudah mencapai bawah. 

Dalam sebuah catatan kepada klien pada Senin,8 Agustus 2022, analis JPMorgan Kenneth Worthington, mengaitkan perubahan nasib sektor kripto dengan peningkatan Penggabungan Ethereum (ETH) mendatang yang akan mentransisikan blockchain dari Proof of Work (PoW) ke Proof of Stake (PoS).

Selain itu, analis JPMorgan menyatakan keuntungan pasar telah menghasilkan reklamasi kapitalisasi pasar kripto USD 1 triliun atau sekitar Rp 14.576 triliun sebagian karena berkurangnya dampak dari kehancuran ekosistem Terra (LUNA).

“Tampaknya pasar kripto telah menemukan landasan meskipun volume perdagangan masih tertekan. Apa yang membantu, menurut kami, adalah penularan baru yang lebih terbatas dari runtuhnya Terra/Luna,” ungkap JPMorgan, dikutip dari Finbold, Senin (15/8/2022). 

Namun, JPMorgan berpikir pendorong sebenarnya adalah penggabungan ethereum yang akan terjadi dan data positif setelah peluncuran testnet Sapolia pada awal Juli dan testnet Ropsten pada Juni, yang menunjukkan penggabungan dapat dilakukan pada 2022.

Dampak Harga Bitcoin dan Ethereum di Pasar Kripto

Bank mencatat kemampuan Bitcoin (BTC) dan Ethereum untuk naik 36 persen dan 102 persen sejak posisi terendah Juni adalah indikator lain pasar telah mencapai titik terendah. Secara keseluruhan, Bitcoin telah jatuh lebih dari 60 persen dari tertinggi sepanjang masa hampir USD 68.000 pada November 2021.

Sejak mengumumkan tanggal upgrade penggabungan yang dijadwalkan pada 19 September, Ethereum telah berada pada momentum bullish memimpin pasar dalam keuntungan setelah paruh pertama 2022 yang membawa bencana. 

Akibatnya, pemberi pinjaman mencatat jika penggabungan berhasil, itu akan membantu sentimen umum dalam pasar kripto.