Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan crypto exchange Indonesia, Indodax mengungkapkan telah melakukan penyetoran pajak dari hasil peraturan PMK 68 (Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi Perdagangan Aset Kripto) sebesar lebih dari Rp 58 miliar.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, Indodax mendukung penerapan pajak PMK 68 yang berdampak positif baik untuk investor maupun pelaku industri kripto.
Baca Juga
Di samping itu, Oscar juga menilai ini merupakan bukti nyata Indodax sebagai perusahaan yang turut memberikan sumbangsih kepada negara. Indodax akan terus berkomitmen menjalankan kewajibannya membayar pajak .
Advertisement
"Indodax selalu memfokuskan diri sebagai perusahaan dari Indonesia, untuk Indonesia. Ketika akhirnya pengenaan pajak pada kripto ini berlaku, saya sangat menilai baik langkah cepat dari pemerintah yang memberikan kepastian hukum mengenai kepemilikan aset kripto,” ujar Oscar dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/8/2022).
Adapun Oscar menambahkan, dengan adanya pajak kripto semakin menambah pengakuan aset kripto sebagai suatu komoditas digital di Indonesia yang sah diperdagangkan, dan memberikan kemudahan penetapan pajak bagi para investor kripto.
Tidak hanya pajak PMK 68, Indodax juga merupakan perusahaan PKP yang sudah menyetor pajak sebesar ratusan miliar rupiah untuk Pajak PPN dan Pajak Badan selama 2021 sehingga diganjar penghargaan patuh pajak pada Maret 2022.
“Indodax merupakan perusahaan yang patuh terhadap peraturan perpajakan di Indonesia. Pada bulan Maret lalu kami mendapat penghargaan perusahaan patuh pajak dari KPP Madya Bali dan merupakan satu satunya perusahaan crypto exchange yang mendapatkan penghargaan ini," ujar Oscar.
Oscar berharap penerimaan pajak dari Indodax dapat turut memberikan sumbangsih kepada negara yang juga bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang bisa dinikmati masyarakat dan bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indodax Beri Donasi dari Hasil Lelang NFT Ratusan Juta Rupiah
Sebelumnya, perusahaan pertukaran kripto asli Indonesia, Indodax mengadakan kegiatan donasi untuk Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam. Kegiatan donasi ini dilaksanakan di kantor Wahid Foundation dan merupakan hasil kolaborasi antara Indodax dan platform crowdfunding Ayobantu.com.
Donasi senilai total ratusan juta rupiah didapatkan dari hasil lelang NFT lukisan diri CEO Indodax, Oscar Darmawan yang dilukis langsung oleh Direktur Wahid Foundation dan pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam, Yenny Wahid.
Oscar menjelaskan, pembuatan lukisan ini diawali ketika Oscar berkunjung ke pembukaan Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam di Sleman.
“Beberapa waktu lalu, Ibu Yenny Wahid sempat melukis saya dan saya sangat sangat excited. Ketika lukisannya sudah jadi, saya terpikir untuk mengubah nya menjadi suatu aset digital NFT, memasarkannya di platform marketplace NFT ternama lalu melelang nya,” jelas Oscar dalam siaran pers, dikutip Jumat, 4 Agustus 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
Dalam pengimplementasian nya, Indodax dibantu oleh Ayobantu.com. untuk mengelola pelelangan NFT sampai terkumpul dana sebesar ratusan juta rupiah.
CEO Ayobantu, Agnes menuturkan antusias untuk dapat terlibat dalam acara pelelangan NFT yang diinisiasi oleh Indodax.
Agnes mengatakan, sebagai crypto exchange di Indonesia, Indodax berhasil menunjukkan NFT lebih dari sekedar aset digital yang layak dikoleksi, tetapi mampu memberikan dampak yang lebih luas pada masyarakat.
“Cara kerja teknologi blockchain yang terdesentralisasi membuat seluruh transaksi di dalamnya menjadi lebih transparan dan aman. Hal ini merupakan sebuah sinyal positif dalam bidang filantropi yang mengutamakan integritas dan transparansi,” tutur Agnes.
Apresiasi
Di sisi lain, sebagai Direktur Wahid Foundation dan Pendiri Pondok Pesantren Programmer Qoryatussalam, Yenny Wahid sangat mengapresiasi yang dilakukan oleh Indodax dalam pemanfaatan teknologi blockchain dan kripto untuk kegiatan sosial yang mendukung generasi muda agar dapat berdaya dan siap bersaing di bidang IT.
Yenny Wahid pun menambahkan sejak awal berdirinya, pondok pesantren ini tidak hanya mencetak lulusan yang ahli dalam ilmu agama tapi juga menghadirkan pelatihan dan pembelajaran di bidang IT untuk santriwati.
“Saya melihat potensi perempuan, khususnya santri sangat besar. Tetapi di sisi lain, dunia teknologi masih banyak didominasi laki-laki. Saya ingin perempuan juga mampu mewarnai perkembangan di dunia teknologi. Perspektif, sudut pandang, dan pengalaman yang khas dari perempuan akan memberi sumbangsih yang berbeda,” pungkas Yenny.
Advertisement