Liputan6.com, Jakarta - Saat ini banyak instrumen investasi beredar yang dapat dipilih dan dinikmati masyarakat Indonesia. Namun, masih banyak sekali masyarakat yang belum paham terhadap suatu aset investasi sehingga alami kerugian bahkan tertipu oleh investasi bodong.
Belum lagi saat ini juga banyak beredar influencer yang memberikan saran investasi atau mempromosikan suatu aset investasi baik saham, kripto, obligasi, dan aset lainnya dengan tujuan agar banyak masyarakat tertarik.
Baca Juga
Menanggapi banyaknya influencer yang menawarkan aset investasi, pengamat sekaligus trader, Desmond Wira mengatakan sebaiknya masyarakat harus melakukan analisis sendiri, apakah investasi tersebut cocok untuk dirinya atau tidak. Adapun informasi dari influencer sebaiknya dianggap sebagai masukan saja.
Advertisement
"Tidak lebih dari itu. Dengan melakukan analisis sendiri, kita bisa menghindari hal yang tidak diinginkan,” ujar Desmond kepada Liputan6.com, ditulis Rabu (24/8/2022).
Selain itu, Desmond mengungkapkan, perlunya masyarakat untuk terapkan mindset: There's no free lunch atau tidak ada makan siang gratis.
"Setiap hal yang dipromosikan influencer pasti ada sesuatu yang di belakangnya. Entah dia dibayar atau dia menginginkan sesuatu sebagai imbal hasil untuknya sendiri," ujar Desmond.
Maka dari itu, masyarakat perlu hati-hati jika memilih investasi yang dipromosikan oleh para influencer.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Hal yang Sebelum Diperhatikan Ketika Memilih Investasi Kripto
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memilih Kripto Sebagai Investasi
Aset kripto, belakangan ini menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat. Bahkan menurut data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) jumlah investor kripto lebih banyak dibandingkan pasar modal.
Desmond mengungkapkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat sebelum memilih kripto sebagai sebuah instrumen investasi. Masyarakat perlu menyadari kripto sangat berisiko tinggi.
“Menurut saya kripto tidak layak untuk investasi karena sifatnya yang volatil, mudah dimanipulasi dan rentan kejahatan siber. Dalam pandangan saya, kripto lebih untuk spekulasi, bukan investasi. Kalau untuk investasi yang lebih aman, lebih baik ke obligasi atau pasar saham,” ungkap Desmond.
Namun menurutnya, jika masyarakat masih ingin berinvestasi pada aset kripto disarankan untuk menggunakan jumlah dana minimal dan menggunakan uang dingin, sehingga kalaupun nanti kripto gagal, tidak terlalu mengganggu keuangan pribadi atau keluarga.
Advertisement
Cara Terhindar FOMO Investasi Kripto
Cara Terhindar FOMO Investasi Kripto
Tak dipungkiri lagi semakin banyaknya investor kripto, membuat banyak orang ingin mencoba berinvestasi kripto, tetapi bukan karena keinginan sendiri melainkan hanya ikut-ikutan. Hingga akhirnya menimbulkan Fear of Missing Out atau FOMO.
Agar masyarakat terhindar FOMO dalam investasi kripto, Desmond menuturkan ada dua hal yang perlu dilakukan masyarakat agar terhindar FOMO dalam berinvestasi kripto.
"Yang pertama, Anda harus memiliki rencana investasi. Di mana hal ini akan menjadi panduan Anda dalam mengambil keputusan dalam investasi, bisa masuk pasar atau tidak,” tutur Desmond.
Adapun hal kedua, secara psikologis, sesulit mungkin, masyarakat harus bisa berhenti dan bertanya pada diri sendiri bila hendak masuk pasar.
“Misalnya, mengapa saya masuk di harga ini? Apakah ini sesuai dengan rencana investasi yang sudah dibuat? Apa risikonya?. Dengan berhenti sejenak dan bertanya pada diri sendiri, Anda bisa membiarkan pemikiran logis bekerja dan keputusan yang dibuat lebih obyektif daripada sekedar FOMO atau ikut-ikutan karena melihat harga naik tinggi,” pungkas Desmond.