Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022. Meskipun alami penguatan, tetapi secara keseluruhan harga kripto turun dari sepekan lalu.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (29/8/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 0,12 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih anjlok 6,78 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.945 per koin atau setara Rp 296,2 juta (asumsi kurs Rp 14.852 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga turut menguat terbatas pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik tipis 0,15 persen, tetapi masih ambles 8,32 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.470 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) berhasil kembali ke zona hijau. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 1,68 persen. Namun masih menguat 6,52 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 279,74 per koin.
Kemudian Cardano masih melemah pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA melemah 1,77 persen dan 5,18 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4378 per koin.
Adapun Solana (SOL) turut alami penguatan tipis. Sepanjang satu hari terakhir SOL melonjak 0,37 persen. Namun masih anjlok 14,01 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 31,34 per koin.
Sedangkan XRP pada pagi ini juga masih melemah. XRP melemah 0,72 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,89 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3333 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih bertahan di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam turun dari kisaran USD 992 miliar menjadi USD 963,5 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Dampak Crypto Winter, CEO Coinbase Bakal Kurangi Biaya Pengeluaran Perusahaan
Sebelumnya, pertukaran kripto Coinbase tengah menghadapi tantangan industri dan hambatan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, CEO Coinbase, Brian Armstrong mengungkapkan, perusahaan mencermati cara bagaimana dapat memotong pengeluaran biaya.
Saham Coinbase telah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya tahun ini karena perusahaan telah berhadapan dengan "musim dingin kripto" yang terkait dengan jatuhnya harga pasar kripto seperti bitcoin dan ethereum.
Armstrong mengatakan penurunan itu tidak biasa, karena Coinbase telah melalui empat siklus turun dalam 10 tahun sejak ia memulai perusahaan. Sebelumnya, Coinbase sempat menghadapi tekanan inflasi dan potensi resesi.
"Saya pikir salah satu alasan Coinbase begitu sukses dalam 10 tahun terakhir adalah kami hanya mencoba untuk tidak fokus pada pasang surut jangka pendek,” ujar Armstrong dikutip dari CNBC, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Coinbase memangkas 18 persen tenaga kerjanya pada Juni, dan Armstrong sebelumnya mengaitkan PHK dengan kemungkinan resesi dan kebutuhan untuk mengelola tingkat pengeluaran biaya perusahaan dan meningkatkan efisiensi.
Armstrong mengatakan PHK dimaksudkan untuk menjadi peristiwa satu kali, tetapi menurutnya apapun bisa saja terjadi saat ini.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda seperti apa dunia setahun dari sekarang," ujarnya.
Armstrong mengatakan Coinbase sedang mengamati dengan cermat pengurangan biaya yang terkait dengan pemasaran, vendor eksternal, dan Amazon Web Services. Dia menambahkan perusahaan juga sedang mencari cara untuk mengubah sebanyak mungkin biaya tetap menjadi biaya variabel.
Advertisement
Akibat Crypto Winter, Coinbase Rugi Rp 14,8 Triliun pada Kuartal II 2022
Sebelumnya, saham Coinbase turun dalam perdagangan yang diperpanjang pada Selasa setelah pertukaran kripto itu melaporkan kerugian lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun pada kuartal kedua dan meleset dari perkiraan analis soal pendapatan.
Pendapatan Coinbase turun hampir 64 persen karena investor keluar dari pasar kripto setelah penurunan dramatis tahun lalu. Pendapatan transaksi ritel mencapai USD 616,2 juta, turun 66 persen dan di bawah konsensus USD 667,1 juta di antara analis yang disurvei oleh StreetAccount.
Coinbase melaporkan kerugian bersih USD 1,1 miliar, dibandingkan dengan laba bersih USD 1,59 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu, menurut surat kepada pemegang saham.
Salah satu faktornya adalah biaya penurunan nilai terkait cryptocurrency non tunai senilai USD 377 juta. Aset cryptocurrency Coinbase sendiri pada akhir Juni bernilai USD 428 juta, turun dari sekitar USD 1 miliar pada akhir Maret. Lebih dari 40 persen aset cryptocurrency Coinbase berada di bitcoin.
Seperti diketahui bulan-bulan terakhir menjadi waktu yang berat untuk pasar kripto yang mengalami penurunan besar. Penurunan ini sering disebut sebagai siklus crypto winter. Siklus ini telah membuat perusahaan kripto besar alami masalah, salah satunya Coinbase.
"Kuartal II adalah ujian daya tahan untuk perusahaan kripto dan kuartal yang kompleks secara keseluruhan. Pergerakan pasar yang dramatis mengubah perilaku pengguna dan volume perdagangan, yang memengaruhi pendapatan transaksi, tetapi juga menyoroti kekuatan program manajemen risiko kami,” ujar pihak perusahaan dalam surat pengumuman, dikutip dari CNBC, Rabu, 10 Agustus 2022.
Pergerakan Harga Kripto Tekan Coinbase
Perusahaan mengatakan memiliki 9 juta pengguna transaksi bulanan selama periode tersebut, turun dari 9,2 juta pada kuartal pertama tetapi lebih dari 8,7 juta konsensus StreetAccount. Kredit makroekonomi dan cryptocurrency menghasilkan volume perdagangan yang lebih rendah selama kuartal tersebut.
Saham Coinbase anjlok 75 persen selama kuartal kedua 2022, sejalan dengan apa yang disebut musim dingin kripto. Sementara harga bitcoin anjlok sekitar 59 persen. Coinbase mengatakan akan memperpanjang waktu untuk memberhentikan perekrutan dan memotong 18 persen dari jumlah karyawan.
Aset pada platform turun dari kuartal ke kuartal menjadi USD 96 miliar dari USD 256 miliar, sebagian besar karena tekanan pada harga cryptocurrency.
Bitcoin menyumbang 31 persen dari pendapatan transaksi pada kuartal tersebut, level tertinggi sejak kuartal pertama 2021, sementara 22 persen dari pendapatan transaksi dikaitkan dengan Ethereum.
Advertisement