Sukses

Pasar Kripto Anjlok, Bitcoin Turun ke Posisi Terendah dalam Dua Bulan

Dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak kumpul ke zona merah dalam 24 jam terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Pergerakan aset kripto pada Rabu (7/9/2022) pagi tampak tak berdaya di zona merah. Sejak awal pekan ini, gerak kripto tergolong sideways dengan volume transaksi yang terpantau belum terlalu besar.

Melansir situs Coinmarketcap pada Rabu, 7 September 2022 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak kumpul ke zona merah dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC), misalnya turun 5,57 persen ke USD 18.711 atau sekitar Rp 279,2 juta per keping dan turun 8,27 persen selama seminggu terakhir. Pelemahan ini membuat Bitcoin turun ke harga terendah dalam dua bulan terakhir.

Sementara, Ethereum (ETH) yang sempat naik karena isu The Merge juga tak berdaya, turun 8,64 persen ke USD 1.502 di waktu yang sama dan anjlok 6,39 persen sepekan terakhir. Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE) dan Polkadot alami penurunan harga yang cukup tinggi lebih dari 7 persen di waktu yang sama.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, market kripto saat ini sedang terjadi koreksi tiba-tiba dan sedikit brutal. Dari data Coinmarketcap, menunjukkan harga Bitcoin jatuh dari USD 19.780 menjadi USD 19.037 hanya dalam 50 menit.

"Kemudian, pergerakan Bitcoin untuk mencegah penurunan lebih lanjut ke bawah USD 19.000 gagal dilakukan. Harga BTC yang gagal menembus zona resistance-nya di level USD 20.000 berulang-ulang kali membuat tumbang market kripto secara keseluruhan,” kata Afid, dalam analisis pasar hariannya, yang diterima Liputan6.com, Rabu (7/9/2022).

Hal ini membuat investor yang membaca situasi tersebut, memilih melakukan aksi jual ketimbang akumulasi.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

2 dari 4 halaman

Tekanan Situasi Makro Ekonomi

Penurunan harga Bitcoin juga meruntuhkan momen bullish Ethereum yang sempat reli kencang pada sehari sebelumnya. Padahal, ETH yang telah menunjukkan tanda-tanda kekuatan saat The Merge mendekat, bisa mengambil keuntungan untuk terus reli, terlebih upgrade Bellatrix juga sukses dilaksanakan.

Selain dari sisi teknikal, sentimen makroekonomi juga membuat harga Bitcoin dan kripto lainnya berguguran. Pasar saham global juga mengalami kerugian dengan latar belakang penguatan indeks dolar AS (AS) dan meningkatnya kekhawatiran The Fed yang akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

"Kebijakan The Fed melawan inflasi mungkin tidak akan selesai sampai investor kehilangan nilai dari Bitcoin. Jelas The Fed ingin melihat kondisi keuangan yang lebih ketat, termasuk harga saham yang lebih rendah. Berarti kripto juga, karena sangat berkorelasi dengan ekuitas. Itu kemungkinan berita yang tidak diinginkan bagi investor kripto, yang telah menderita kerugian besar," ujar Afid.

Dari sisi pergerakan nilai Bitcoin, ada kemungkinan jika BTC tidak dapat bertahan di atas angka USD 18.000, kemungkinan harga dapat turun di USD 17.000. Sementara resistensi overhead untuk BTC berada di level USD 21.100.

Indikator teknikal juga menunjukkan peningkatan momentum bearish. Relative Strength Index (RSI) berada di bawah setengah garis yang berarti penjual lebih banyak daripada pembeli di pasar. Hasil dari pembacaan ini merupakan indikasi penjual mendorong momentum harga di pasar.

 

3 dari 4 halaman

Harga Kripto Rabu Pagi 7 September 2022

Sebelumnya, harga bitcoin kembali koreksi pada perdagangan Rabu, 7 September 2022. Mayoritas harga kriptp jajaran teratas berada di zona merah.

Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu pagi (7/9/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) anjlok dalam 24 jam terakhir. Harga bitcoin tersungkur 4,4 persen. Sedangkan selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 4,97 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 18.896,30 atau sekitar aRp 281,48 juta (asumsi kurs Rp 14.896 per dolar AS).

Demikian juga ethereum bergerak di zona merah. Selama 24 jam terakhir, harga ethereum (ETH) turun tipis 0,40 persen. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum naik 2,45 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.575,07 atau sekitar Rp 23,46 juta.

Harga binance coin (BNB) juga berkutat di zona merah selama 24 jam terakhir. Harga BNB merosot 3,97 persen. Selama sepekan, harga BNB anjlok 6,24 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 264,74 atau sekitar Rp 3,93 juta.

Harga XRP juga lesu dalam 24 jam terakhir. Harga XRP turun 2,31 persen. Dalam sepekan, harga XRP susut 1,52 persen . Kini, harga XRP di posisi USD 0,3234.

Harga cardano (ADA) tersungkur 6,35 persen dalam 24 jam terakhir. Harga cardano berada di posisi USD 0,465. Selama sepekan, harga cardano naik 2,79 persen.

 

4 dari 4 halaman

Harga Kripto Lainnya

Sementara itu, harga solana (SOL) berada di zona merah. Harga solana tergelincir 3,3 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga solana turun 1,62 persen.  Saat ini, harga solana berada di posisi USD 31,05.

Harga dogecoin (DOGE) juga berada di zona merah. Harga dogecoin terpangkas 5,32 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga dogecoin merosot 4,11 persen. Kini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,05923.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga tether melemah tipis 0,01 persen. Saat ini, harga tether berada di posisi USD 1,00.

Harga USD Coin (USDC) menguat tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan, harga USDC bertambah 0,02 persen.

Di sisi lain, harga binance USD (BUSD) menguat terbatas 0,02 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga BUSD naik 0,04 persen. Kini, harga binance USD di posisi USD 1,00.