Sukses

Harga Kripto Hari Ini 8 September 2022: Bitcoin cs Kompak Menghijau

Setelah sepat melemah pada hari sebelumnya, kini kripto jajaran teratas kompak menguat pada perdagangan Kamis (8/9/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis, 8 September 2022. Mayoritas kripto berhasil bertengger di zona hijau setelah sempat anjlok pada hari sebelumnya.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (8/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat cukup besar yaitu 2,27 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 3,87 persen sepekan..

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.345 per koin atau setara Rp 288,4 juta (asumsi kurs Rp 14.908 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut menguat pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 3,89 persen dan 5,14 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.640 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali bertengger di zona hijau. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 4,74 persen, tetapi masih terkoreksi 0,73 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 277,88 per koin. 

Kemudian Cardano turut meroket pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 2,48 persen dan 5,59 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4777 per koin.

Adapun Solana (SOL) juga kembali menguat pagi ini Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 4,95 persen dan 2,21 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,67 per koin.

Sedangkan XRP pada pagi ini berhasil bertahan di zona hijau XRP menguat 3,69 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,17 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3363 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,04 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih bertahan di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam turun tipis dari kisaran USD 983,3  miliar menjadi USD 979 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pasar Kripto Anjlok, Bitcoin Turun ke Posisi Terendah dalam Dua Bulan

Sebelumnya, pergerakan aset kripto pada Rabu (7/9/2022) pagi tampak tak berdaya di zona merah. Sejak awal pekan ini, gerak kripto tergolong sideways dengan volume transaksi yang terpantau belum terlalu besar.

Melansir situs Coinmarketcap pada Rabu, 7 September 2022 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap kompak kumpul ke zona merah dalam 24 jam terakhir. Nilai Bitcoin (BTC), misalnya turun 5,57 persen ke USD 18.711 atau sekitar Rp 279,2 juta per keping dan turun 8,27 persen selama seminggu terakhir. Pelemahan ini membuat Bitcoin turun ke harga terendah dalam dua bulan terakhir.

Sementara, Ethereum (ETH) yang sempat naik karena isu The Merge juga tak berdaya, turun 8,64 persen ke USD 1.502 di waktu yang sama dan anjlok 6,39 persen sepekan terakhir. Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE) dan Polkadot alami penurunan harga yang cukup tinggi lebih dari 7 persen di waktu yang sama.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, market kripto saat ini sedang terjadi koreksi tiba-tiba dan sedikit brutal. Dari data Coinmarketcap, menunjukkan harga Bitcoin jatuh dari USD 19.780 menjadi USD 19.037 hanya dalam 50 menit.

"Kemudian, pergerakan Bitcoin untuk mencegah penurunan lebih lanjut ke bawah USD 19.000 gagal dilakukan. Harga BTC yang gagal menembus zona resistance-nya di level USD 20.000 berulang-ulang kali membuat tumbang market kripto secara keseluruhan,” kata Afid, dalam analisis pasar hariannya, yang diterima Liputan6.com, Rabu (7/9/2022).

Hal ini membuat investor yang membaca situasi tersebut, memilih melakukan aksi jual ketimbang akumulasi.

 

3 dari 5 halaman

Tekanan Situasi Makro Ekonomi

Penurunan harga Bitcoin juga meruntuhkan momen bullish Ethereum yang sempat reli kencang pada sehari sebelumnya. Padahal, ETH yang telah menunjukkan tanda-tanda kekuatan saat The Merge mendekat, bisa mengambil keuntungan untuk terus reli, terlebih upgrade Bellatrix juga sukses dilaksanakan.

Selain dari sisi teknikal, sentimen makroekonomi juga membuat harga Bitcoin dan kripto lainnya berguguran. Pasar saham global juga mengalami kerugian dengan latar belakang penguatan indeks dolar AS (AS) dan meningkatnya kekhawatiran The Fed yang akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

"Kebijakan The Fed melawan inflasi mungkin tidak akan selesai sampai investor kehilangan nilai dari Bitcoin. Jelas The Fed ingin melihat kondisi keuangan yang lebih ketat, termasuk harga saham yang lebih rendah. Berarti kripto juga, karena sangat berkorelasi dengan ekuitas. Itu kemungkinan berita yang tidak diinginkan bagi investor kripto, yang telah menderita kerugian besar," ujar Afid.

Dari sisi pergerakan nilai Bitcoin, ada kemungkinan jika BTC tidak dapat bertahan di atas angka USD 18.000, kemungkinan harga dapat turun di USD 17.000. Sementara resistensi overhead untuk BTC berada di level USD 21.100.

Indikator teknikal juga menunjukkan peningkatan momentum bearish. Relative Strength Index (RSI) berada di bawah setengah garis yang berarti penjual lebih banyak daripada pembeli di pasar. Hasil dari pembacaan ini merupakan indikasi penjual mendorong momentum harga di pasar.

 

 

 

4 dari 5 halaman

10 Ribu Bitcoin yang Disimpan Selama 7 Tahun Kembali Diperdagangkan, Ada Apa?

Sebelumnya, sebuah data blockchain yang tidak biasa menunjukkan blok besar Bitcoin senilai lebih dari USD 200 juta atau sekitar Rp 2,9 triliun bergerak untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Hal ini membuat para analis kripto kebingungan dan mencari tahu kejadian ini lebih dalam. 

Pada 28 Agustus 2022, menurut sebuah posting dari platform analisis data kripto CryptoQuant, ada 5.000 BTC yang tidak bergerak selama setidaknya tujuh tahun telah ditransaksikan. Keesokan harinya, pelacak data LookIntoBitcoin menunjukkan ada 5.000 BTC lainnya telah ditransfer.

Analis mengatakan data transaksi tidak cukup untuk menarik kesimpulan besar dan tidak ada bukti kuat tentang mengapa koin dipindahkan. Ada kemungkinan pemegang jangka panjang ingin keluar dari pasar, bahkan dengan harga bitcoin sekitar USD 20.000, yang jauh dari harga tertinggi sepanjang masa hampir USD 69.000. 

Beberapa analis lain berpikir pemindahan jumlah Bitcoin besar ini karena pemegangnya hanya ingin melakukan beberapa perubahan administratif pada status akun. 

“Ini jelas bukan tanda bullish. Sulit untuk mengatakan apa dampaknya,” ujar pihak CryptoQuant, dikutip dari CoinDesk, Senin (5/9/2022). 

Insinyur data blockchain utama di Coin Metrics, Antoine Le Calvez juga memperhatikan transaksi tersebut. Dia menyatakan koin itu entah bagaimana terkait dengan pertukaran cryptocurrency Kraken.

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

“Dari yang paling mungkin hingga yang paling tidak mungkin, alamat penyimpanan dingin Kraken yang lama, kesepakatan OTC (over the counter) Kraken, pengguna Kraken,” katanya kepada CoinDesk melalui email.

Bukan pertama kalinya pergerakan bitcoin yang lama tidak aktif terjadi. Pada Mei 2020, pasar sempat diguncang oleh spekulasi pendiri Bitcoin Satoshi Nakamoto mungkin bergerak dalam sejumlah kecil cryptocurrency. 

Dompet yang ditandai dengan Nakamoto yang tidak pernah diidentifikasi secara pasti diawasi dengan ketat oleh analis kripto. Timbunannya begitu besar sehingga jika dilikuidasi, jika likuidasi terjadi, harga bitcoin akan turun.

Ini bukan pertama kalinya tahun ini transaksi BTC besar yang lama tidak aktif terlihat. Posting CryptoQuant mengatakan lebih dari 10.000 BTC dipindahkan ketika harga BTC berada di USD 47.700 pada Maret, 2.800 BTC dipindahkan pada Mei, dan lebih dari 1.100 BTC dipindahkan di harga USD 23.000 per koin pada Juli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.