Sukses

Deretan Kripto Ini Berpotensi Melemah Sepanjang Pekan Pertama September 2022

Berikut deretan kripto yang berpotensi melemah pada pekan pertama September 2022.

Liputan6.com, Jakarta Pergerakan aset kripto pada Sabtu (10/9/2022) pagi tampak mulai kembali berjaya. Padahal beberapa hari sebelumnya, Bitcoin sempat melemah bahkan mencapai titik terendah dalam 2 bulan.

Dilansir dari Coinmarketcap, deretan kripto teratas kompak bertengger di zona hijau dengan Bitcoin sempat mengalami penguatan 10 persen. Kini Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 21.310 atau sekitar Rp 316 juta. 

Kripto lainnya juga menguat, salah satunya Ethereum yang berhasil melesat 5,25 persen dalam 24 jam terakhir. 

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan gerak reli market yang menandakan optimisme investor untuk melakukan akumulasi. Investor berusaha untuk tidak mengkhawatirkan komentar Ketua The Fed, Jerome Powell yang mengindikasikan kuat bakal menaikkan suku bunga acuannya.

"Sejauh ini market kripto masih ketularan nasib baik dari gerak gesit pasar saham AS kemarin. Maklum saja, investor selalu menggunakan laju indeks saham AS sebagai cerminan selera risiko mereka. Di samping itu, komentar Jerome Powell tampak tak dihiraukan oleh investor," kata Afid dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (10/9/2022).

Di tengah kondisi pasar yang tengah menguat, Afid memberikan deretan kripto yang justru berpotensi melemah sepanjang pekan pertama September 2022. Adapun deretan kriptonya sebagai berikut:

1. Orchid (OXT)

Orchid (OXT) adalah token asli dari platform Orchid yang digunakan untuk bertukar nilai melalui jaringan, yang beroperasi pada model bayar per penggunaan. Layanan berjalan di aplikasi Orchid, yang mirip dengan klien VPN biasa dalam dunia konvensional.

Afid melihat harga Orchid sempat turun menyentuh nilai USD 0,10. Perubahan harga sejalan dengan volume yang berada di bawah level rata-rata sementara kapitalisasi pasar token telah turun selama periode waktu yang sama.

2. Helium (HNT)

Helium (HNT) kembali masuk ke dalam daftar aset kripto bearish pekan ini. Afid melihat sentimen buruk masih diselimuti oleh HNT, telah jatuh hampir 40 persen dalam seminggu terakhir setelah pengumuman pengembang inti Helium sedang mempertimbangkan untuk memigrasi jaringan ke blockchain Solana (SOL) berkinerja tinggi. 

3. Bitcoin (BTC)

Bitcoin (BTC) masuk dalam daftar aset kripto yang potensi bearish pekan ini. Afid melihat dampak dari USD 358 juta telah dilikuidasi saat Bitcoin turun ke USD 18.800 beberapa waktu lalu.

"Di saat market mulai bangkit, sayangnya Bitcoin masih memiliki ruang untuk koreksi, dan mungkin melihat penurunan ke level yang sama seperti yang kita lihat pada Juni ketika harga pertama merosot ke kisaran harga USD 17.000. Kebijakan moneter yang ketat, kenaikan suku bunga yang akan datang, dan faktor lainnya buat BTC sulit bullish," terang Afid.

 

2 dari 2 halaman

Kripto Lain

4. Avalanche (AVAX)

Avalanche adalah blockchain yang dirancang Ava Labs sebagai jaringan terdesentralisasi yang aman dan terdistribusi secara global. Sementara, AVAX merupakan token native dari platform Avalanche yang digunakan sebagai alat tukar dalam ekosistem mereka.

Pergerakan nilai AVAX bisa bearish pada pekan ini, disebabkan Nereus Finance, platform staking DeFi di Avalanche, terkena dampak serangan arbitrase pinjaman kilat pada Selasa (6/9/2022), yang membuat hacker menghabiskan USD 370.000 dalam stablecoin USDC.   

5. Voyager Token (VGX)

Voyager Token masih kuat untuk potensi bearish pada pekan ini. Afid menjelaskan sentimen negatif dari VGX terjadi karena Voyager Digital yang telah mengalami kebangkrutan akan mengadakan lelang aset pada 13 September mendatang.

Mengikuti perintah yang diberikan pengadilan AS, Voyager Digital akan mengadakan lelang aset minggu depan, lebih dari dua bulan setelah mengajukan kebangkrutan. Hasil lelang akan diumumkan pada 29 September. 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.