Sukses

Menilik Perkembangan Metaverse pada Masa Depan

Direktur Utama Grup WIR, Michel Budi Wirjatmo mengatakan ke depan teknologi metaverse akan menggabungkan antara dunia nyata dan juga dunia digital.

Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (Grup WIR) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI), memberikan pandangannya terkait perkembangan metaverse di masa yang akan datang. 

Direktur Utama Grup WIR, Michel Budi Wirjatmo mengatakan ke depan teknologi metaverse akan menggabungkan antara dunia nyata dan juga dunia digital. 

"Dengan teknologi Augmented Reality (AR) kita bisa tetap beraktivitas di dunia nyata tetapi bisa digabungkan dengan dunia virtual. Berbeda dengan metaverse yang saat ini digunakan dengan alat Virtual Reality yang fokus pada dunia digital," ujar Michel dalam acara Media Gathering di Jakarta, Senin (19/9/2022). 

Michel juga menjelaskan perbedaan dari kedua alat penopang metaverse yaitu VR dan AR. Secara bentuk, VR merupakan kacamata tertutup yang di mana pengguna akan dibawa masuk ke dunia digital. 

Sedangkan teknologi AR secara bentuk seperti kacamata terbuka yang umum dipakai orang untuk kegiatan sehari-hari. Sehingga ketika menggunakan kacamata AR masyarakat masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa. 

"Dengan AR kita masih bisa beraktivitas seperti bisa. Misalnya, jalan-jalan ke pasar. Jadi kita membawa dunia digital ke dalam dunia nyata sehari-hari kita," jelas Michel. 

Meskipun begitu baik VR atau AR menurut Michel keduanya tak bisa dipisahkan, melainkan harus saling terintegrasi.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Evolusi Teknologi dan Komunikasi

Adapun Michel menuturkan kemunculan VR dan AR merupakan salah satu bagian dari evolusi teknologi yang awalnya memiliki frame atau bingkai hingga frameless atau tidak berbingkai. 

"Manusai pada zaman dulu tidak menonton televisi, artinya saat itu frameless. Kemudian TV ditemukan, manusia menonton TV yang berbingkai. Makin lama frame TV semakin kecil. Begitu juga dengan VR yg memiliki frame besar, berubah menjadi AR yang lebih kecil, hingga nanti suatu saat berubah hanya berupa lensa," tutur Michel. 

Selain itu, adanya teknologi AR dan VR juga mengubah cara komunikasi manusia yang mulanya menggunakan surat tertulis menjadi Avatar tiga dimensi yang lebih ekspresif. 

Berikan Pengalaman Imersif

Chief Metaverse Officer Grup WIR dan CEO Nusameta, Stephen Ng, mengungkapkan  teknologi VR dan AR memberikan pengalaman baru dan menyeluruh bagi masyarakat. 

"Teknologi ini banyak digunakan perusahaan atau merek-merek besar sebagai salah satu strategi meningkatkan penjualan. Bahkan beberapa perusahaan menggunakan untuk kebutuhan edukasi," ungkap Stephen.

Dengan adanya berbagai teknologi ini, masyarakat dapat dengan mudah untuk mulai memasuki dunia metaverse secara nyata dan mulai merasakan pengalaman unik yang imersif, menggali berbagai potensi dan memperoleh berbagai benefit. 

 

 

3 dari 5 halaman

WIR Asia dan Grup Salim Bikin Perusahaan Patungan Metaverse Indonesia Makmur

Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya bersama, perusahaan afiliasi grup Salim membangun perusahaan patungan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disampaikan pada 9 September 2022, ditulis Minggu (11/9/2022), PT WIR Asia Tbk melalui PT Mata Nilai Republik bersama PT Surya Semesta Karya telah membuat akta pendirian perusahaan bernama PT Metaverse Indonesia Makmur pada 7 September 2022.

Nilai transaksi pendirian perusahaan patungan itu Rp 10 miliar dengan rincian masing-masing bagian kepemilikan PT Mata Nilai Republik sebesar Rp 5,1 miliar atau setara 51 persen dan PT Surya Semesta Karya Persada sebesar Rp 4,9 miliar atau setara 49 persen saham.

Perseroan menyatakan tujuan transaksi ini untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Adapun sumber dana untuk pendirian perusahaan patungan ini berasal dari modal.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 9 September 2022, saham WIRG stagnan di posisi Rp 530 per saham.

Saham WIRG dibuka naik lima poin ke posisi Rp 535 per saham. Saham WIRG berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 520 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.526 kali dengan volume perdagangan 218.427 lot saham. Nilai transaksi Rp 11,5 miliar.

4 dari 5 halaman

Grup WIR dan Salim Bentuk Joint Venture untuk Metaverse

Sebelumnya, tantangan bisnis di era digital bukan hanya menuntut sumber daya manusia (SDM) yang unggul, namun juga dukungan teknologi tinggi untuk mampu bersaing di kancah domestik maupun global. 

Sebagai pelopor perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) di Asia Tenggara, PT WIR Asia, Tbk (WIR Group) menjawab tantangan tersebut dengan membentuk joint venture bersama Salim Group untuk mengembangkan platform metaverse guna memastikan jaringan bisnisnya tetap terdepan dan kompetitif.

Perusahaan joint venture ini dibentuk dengan tujuan untuk mendorong kemajuan platform metaverse di Indonesia. Nota kesepahaman kerja sama strategis ini ditandatangani oleh Direktur Utama WIR Group, Michel Budi Wirjatmo dan Executive Director Salim Group, Axton Salim.

Axton menilai kerja sama melalui joint venture dengan WIR Group akan memberikan kesempatan luar biasa bagi pengembangan bisnis korporasi di masa depan.

“Dengan mengadopsi platform metaverse, kami bisa menggali potensi dan peluang-peluang bisnis yang sebelumnya tidak terbayangkan,” ujar Axton dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2022). 

5 dari 5 halaman

Hadirkan Solusi Teknologi Terdepan

Di sisi lain, Michel menyatakan terima kasih kepada grup Salim atas kepercayaannya untuk berkolaborasi dan membentuk joint venture dengan grup WIR dan akan menghadirkan solusi teknologi terdepan berdasarkan keahlian dan pengalaman perusahaan dalam pengembangan teknologi metaverse yang sudah diakui di banyak negara.

“Kami memiliki kemampuan membangun dan mengembangkan teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Artificial Intelligence (AI), yang dapat mendukung bisnis Salim Group memasuki era baru digital tanpa batas melalui teknologi metaverse yang kami kembangkan,” tutur Michel.

Michael menambahkan, dunia metaverse yang tanpa batas bukan saja akan membuat bisnis menjadi lebih efisien dan efektif, tetapi juga menghadirkan peluang-peluang baru. Namun demikian, diperlukan cara-cara khusus untuk menavigasi pengguna dalam berinteraksi dan memanfaatkan peluang yang tersedia di dunia metaverse.  

“Dengan keahlian dan pengalaman WIR Group yang telah merintis pengembangan teknologi metaverse sejak 2009 dan menyelesaikan ribuan proyek di sejumlah negara. Kami optimis bisa membantu industri termasuk Salim Group untuk masuk dan menjelajahi dunia metaverse guna menghadirkan inovasi dan terobosan baru serta memanfaatkan setiap peluang yang ada demi pengembangan usaha,” pungkas Michel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.