Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Jumat, 23 September 2022. Mayoritas kripto kembali berada di zona hijau setelah investor mencerna positif kenaikan suku bunga The Fed.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat (23/9/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 5,50 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 2,45 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.321 per koin atau setara Rp 290,3 juta (asumsi kurs Rp 15.026 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga turut menguat pagi ini. ETH naik 7,30 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 10,97 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.321 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali pulih. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 4,81 persen dan 1,34 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 274,61 per koin.
Kemudian Cardano turut menguat pagi ini. Dalam satu hari terakhir ADA menguat 6,69 persen, tetapi masih terkoreksi 1,00 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4622 per koin.
Adapun Solana (SOL) berhasil kembali bertengger di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL naik 7,18 persen, tetapi masih melemah 2,29 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,46 per koin.
Sedangkan XRP masih melanjutkan penguatan sejak kemarin. XRP meroket 25,70 persen dalam 24 jam terakhir dan 48,92 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4884 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya kembali ke level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami kenaikan ke level USD 935 miliar dari sebelumnya di level USD 891,6 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Suku Bunga The Fed Naik 75 Bps, Bitcoin Anjlok di Bawah Rp 285,5 Juta
Sebelumnya, volatilitas kembali menghantam pasar kripto karena The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, memenuhi ekspektasi pasar. Harga Bitcoin turun tajam setelah pengumuman Federal Reserve mereka akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk memerangi inflasi yang sangat tinggi.
Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar turun di bawah USD 19.000 atau sekitar Rp 285,5 juta setelah pengumuman sebelum rebound di tengah volatilitas pasar yang meluas.
Pada Kamis (22/9/2022) pagi, bitcoin diperdagangkan di sekitar USD 18.490, turun sekitar 2,12 persen selama satu hari terakhir. Bitcoin juga turun sekitar 8,53 persen dalam tujuh hari terakhir.
Saham juga turun setelah berita tersebut, dengan Dow Jones dan S&P 500 keduanya turun sekitar 0,70 persen. Tak hanya The Fed, bank sentral lainnya, telah menaikkan suku bunga untuk mengendalikan kenaikan harga.
The Fed sangat agresif dalam pendekatannya karena inflasi di AS berada pada level tertinggi empat dekade, membuat investor mencari tempat berlindung yang aman seperti dolar AS dan menghindari aset "berisiko" seperti saham dan kripto.
Bitcoin Diperdagangkan Mirip Saham Teknologi
Faktanya, Bitcoin tahun ini diperdagangkan paling mirip dengan saham teknologi, menurut data Arcane Research. Bitcoin saat ini telah turun 70 persen lebih rendah dari tertinggi sepanjang masa November 2021 di USD 69.044.
Advertisement
Mirip Saham Teknologi
Analis pasar senior OANDA untuk Amerika, Edward Moya mengatakan saat ini kondisi pasar tengah terganggu, tetapi masih ada harapan untuk aset berisiko seperti kripto.
"Ini adalah pendekatan menunggu dan melihat. Investor jangka panjang masih berkomitmen untuk kripto dan mereka tidak akan terpengaruh oleh keputusan hari ini mereka mengantisipasi kripto akan berdagang berdasarkan fundamentalnya sendiri, pada akhirnya, tidak seperti saham teknologi,” ujar Moya dikutip dari Decrypt, Kamis, 22 September 2022.
Darius Sit dari perusahaan investasi kripto yang berbasis di Singapura, QCP Capital, mengatakan hal serupa dengan Moya, meskipun Bitcoin telah diperdagangkan seperti “aset berisiko makro”, Bitcoin dapat mematahkan korelasi itu di masa depan.
Pasar Kripto Anjlok, Microstrategy Kembali Serok 301 Bitcoin Rp 90 Miliar
Ketua eksekutif Microstrategy Michael Saylor, mengungkapkan perusahaannya baru-baru ini membeli 301 bitcoin seharga USD 6 juta atau setara Rp 90,2 miliar dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin.
Saylor merinci neraca perusahaan sekarang memegang 130.000 bitcoin. Saat ini Microstrategy jadi salah satu perusahaan dengan jumlah bitcoin terbesar yang dipegang oleh bisnis publik saat ini.
Pembelian terakhir pada 28 Juni membawa simpanan BTC Microstrategy hingga 129.699 bitcoin dan 301 yang diperoleh minggu ini membuat jumlah bitcoin perusahaan menjadi 130.000 BTC.
“Microstrategy telah membeli 301 bitcoin tambahan seharga USD 6,0 juta dengan harga rata-rata USD 19.851 per koin. Microstrategy memegang 130.000 bitcoin yang diperoleh seharga USD 3,98 miliar dengan harga rata-rata USD 30.639 per bitcoin.” tulis Saylor pada Selasa, dikutip dari Bitcoin.com, Rabu (21/9/2022).
Saat ini, tidak ada perusahaan publik lain yang memiliki bitcoin (BTC) sebanyak Microstrategy Saylor. Namun, wali dari persidangan kebangkrutan Mt Gox dilaporkan memiliki 141.686 BTC yang akan didistribusikan kepada kreditur di beberapa titik waktu.
Galaxy Digital Holdings yang terdaftar secara publik berada di urutan kedua setelah Microstrategy, dengan sekitar 40.000 BTC disimpan di neraca perusahaan.
Advertisement