Sukses

Kliring Berjangka Indonesia Rombak Susunan Direksi

Manajemen PT Kliring Berjangka Indonesia menyatakan perubahan susunan direksi tidak ubah berbagai rencana korporasi yang sudah dan sedang dijalankan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) mengumumkan susunan direksi baru. Dalam susunan direksi baru ini, terdapat nama Budi Susanto yang menempati posisi direktur menggantikan Agung Rihayanto.

Budi Susanto sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kawasan Industri Wijayakusuma. Sedangkan posisi Direktur Utama tetap Fajar Wibhiyadi, yang telah menjabat posisi tersebut sejak 2017.

Perubahan susunan direksi ini sesuai dengan Surat Keputusan dari Menteri Negara BUMN dan Direktur Utama PT Danareksa (Persero) yang merupakan induk usaha dari PT Kliring Berjangka Indonesia. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) selaku otoritas di industri perdagangan berjangka komoditi juga telah menyetujui susunan baru Direksi KBI.

Persetujuan diberikan setelah sebelumnya dilakukan uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test) terhadap Fajar Wibhiyadi dan Budi Susanto.

"Perubahan susunan direksi ini tidak mengubah berbagai rencana korporasi yang sudah dan sedang dijalankan KBI,” kata Corporate Secretary PT Kliring Berjangka Indonesia, Dihan Yusro dalam keterangan resmi, Selasa (27/9/2022).

Saat ini, Kliring Berjangka Indonesia memiliki tiga lini usaha, yaitu sebagai Lembaga Kliring Penjaminan dan Penyelesaian Transaksi atas Perdagangan Berjangka Komoditi dan Pasar Fisik Komoditas di Bursa Berjangka Jakarta, serta sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang.

 “Terkait peran sebagai lembaga kliring dan Pusat Registrasi Resi Gudang, KBI akan terus melakukan peningkatan layanan prima kepada para pemangku kepentingan. Selain itu, KBI juga akan melakukan berbagai inisiasi bisnis baru, serta transformasi layanan,” ujar Dihan.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Kliring Berjangka Indonesia Resmi Jadi Bagian Holding Danareksa

Sebelumnya, PT Kliring Berjangka Indonesia atau KBI resmi menjadi bagian dari holding PT Danareksa (Persero). Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 7 tahun 2022, tentang Penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danareksa.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhiyadi menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah dalam membentuk Holding Danareksa.

"Ke depan, adanya perubahan kepemilikan saham ini tentunya akan menjadi era baru bagi KBI. Dalam hal kegiatan operasional, KBI akan tetap menjalankan kegiatan usaha dalam melayani para pemangku kepentingan seperti biasa," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (10/2/2022).

Sebagai lembaga kliring, KBI tetap menjalankan peran ini sesuai dengan regulasi pemerintah yang ada. Selain itu, KBI juga tetap menjalankan penugasan pemerintah sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang.

Dengan menjadi bagian dari Holding Danareksa, komposisi 250.000 saham KBI nantinya akan terbagi berupa saham Seri B sebanyak 249.999 lembar saham yang dimiliki Danareksa, serta 1 lembar saham seri A atau Saham Dwi Warna yang tetap dimiliki Pemerintah Indonesia.

 

3 dari 4 halaman

Kolaborasi

Komposisi kepemilikan saham itu menunjukkan kontrol pemerintah tetap ada pada KBI. Baik melalui Danareksa maupun kontrol langsung atas hak Pemerintah melalui saham Dwi Warna.

"Ke depan KBI akan melakukan kolaborasi bisnis sesama anggota holding, yang berbasis kepada kompetensi masing-masing. Harapan kami hal ini bisa menjadi satu katalisator positif untuk sesama anggota holding bisa saling mendukung dan tumbuh bersama," imbuh Fajar.

Sejalan dengan dibentuknya Holding Danareksa, KBI mentargetkan kinerja untuk terus tumbuh. Industri perdagangan berjangka maupun resi gudang di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Untuk tahun 2022 ini, berbagai inisiasi bisnis sudah mulai berjalan, dan ada beberapa yang tengah dalam persiapan.

Inisiasi tersebut meliputi peran KBI sebagai Lembaga Kliring di Pasar Fisik Emas Digital, Lembaga Kliring di Perdagangan Aset Kripto, serta persiapan KBI sebagai Lembaga Kliring Perdagangan Karbon.

"Selain itu, KBI juga tengah mempersiapkan untuk berperan sebagai Central Counterparty Clearing House”, ungkap Fajar Wibhiyadi.

4 dari 4 halaman

Kinerja

Sebelum menjadi bagian dari holding Danareksa, KBI telah mencatatkan kinerja korporasi dalam posisi positif. Dalam 4 tahun terakhir, yaitu dari 2017 - 2020, KBI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba (Compound Annual Growth Rate/CAGR) sebesar 46,82 persen.

Sedangkan di tahun 2021, sampai dengan kuartal III KBI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 70,9 miliar, atau tumbuh 55,49 persen dari perolehan dalam periode yang sama pada 2020 yaitu sebesar Rp 45,6 miliar.

“Setelah menjadi bagian dari Holding Danareksa, sebagai bagian korporasi yang di-scale up, kinerja KBI diharapkan akan lebih meningkat dan terus tumbuh,” pungkas Fajar.