Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Jumat (30/9/2022). Beberapa kripto harus rela terkoreksi setelah sempat menguat pada hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat, 30 September 2022 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali terkoreksi 0,64 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,54 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.472 per koin atau setara Rp 295,7 juta (asumsi kurs Rp 15.212 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga kembali melemah pagi ini. ETH turun tipis 0,49 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,65 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.332 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat pada perdagangan hari ini. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 0.34 persen dan 3,31 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 282,81 per koin.
Kemudian Cardano, sayangnya masih terkoreksi sejak kemarin. Dalam satu hari terakhir ADA terkoreksi 0,60 persen dan 5,91 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4357 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali menempatkan diri di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL melesat 1,82 persen dan 4,36 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 33,89 per koin.
Sedangkan XRP masih melanjutkan penguatan. XRP meroket 8,36 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,13 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4879 per koin.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah 0,02 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penurunan tipis ke level USD 945,9 miliar dari sebelumnya di level USD 946,7 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Spekulasi mata uang kripto terutama Bitcoin meningkat selama pandemi, dengan tingginya volatilitas nilai yang memungkinkan orang kaya mendadak. Tapi ancaman miskin mendadak juga ada. Ini tak menyurutkan minat dunia usaha dan juga investor untuk ikut ...
Analis Sebut Bitcoin Berhasil Pulih pada Pekan Keempat September 2022
Sebelumnya, pergerakan pasar aset kripto pada pekan keempat September 2022 cukup bervariasi. Sejumlah aset kripto, khususnya jajaran teratas tak bisa mempertahankan penguatan dalam waktu lama, begitupun dengan penurunan.
Beberapa sentimen beberapa waktu terakhir seperti The Merge Ethereum ternyata tidak dapat mendorong pasar kripto menguat lebih jauh. Di sisi lain, kondisi pasar kripto diperparah dengan The Fed yang menaikkan suku bunga. Ancaman resesi di berbagai negara pun semakin terlihat yang kemungkinan bakal mempengaruhi pasar kripto.
Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis (29/9/2022) mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona hijau, dengan Bitcoin alami penguatan tipis 3,19 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 19.439 atau sekitar Rp 296,5 juta.
Sedangkan Ethereum menguat jauh lebih tinggi. Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 1.330 atau sekitar Rp 20,2 juta, Ether menguat 3,31 persen dalam 24 jam terakhir.
Advertisement
Bitcoin Masih Berada di Rentang Konsolidasi
Mengenai pergerakan pasar kripto dan Bitcoin keseluruhan pada pekan keempat September 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas menuturkan, pada pekan ini, Bitcoin (BTC) kembali pulih dan berhasil menyentuh harga USD 20,000 (sekitar Rp 303 juta).
Namun, pergerakan ini menurut Jay, masih harus terus diamati mengingat saat ini Bitcoin masih berada di rentang konsolidasinya dalam tiga bulan, yakni di antara USD 17,500 (sekitar Rp 265 juta) dan USD 25,000 (sekitar Rp 378 juta).
“Untuk memastikan Bitcoin sudah pulih dan stabil, Bitcoin perlu menembus USD 25.000 (sekitar Rp 378 juta) dalam jangka waktu yang lebih panjang,” ujar Jay dalam siaran pers dikutip, Kamis (29/9/2022).
Jay menambahkan, sejak merging, Ethereum (ETH) belum menunjukkan kinerja yang cukup baik dibandingkan aset kripto lain.
“Hal tersebut mengakibatkan penurunan pangsa pasar ETH ke angka 17.4 persen. Selain itu, ketidakpastian terkait resesi berdampak pada situasi pasar yang juga memengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi di aset kripto,” pungkas Jay.
Pasar Kripto Mulai Bangkit Imbas Indeks Dolar AS Melemah
Pasar kripto terlihat sudah mulai bangkit dan berhasil melaju ke zona hijau pada Kamis (29/9/2022) pagi. Padahal sehari sebelumnya, banyak aset kripto yang bertekuk lutut, karena pergerakan nilai Dolar AS yang semakin tangguh.
Investor terlihat kembali percaya diri melakukan akumulasi dan menginjakkan kaki di pasar kripto, setelah selera risikonya kembali pulih menyusul kenaikan indeks saham Amerika Serikat, dengan nilai S&P 500 dan Nasdaq Composite Index masing-masing naik 1,5 persen dan 2,2 persen.
Trader Tokocrypto, Afid Sugionon mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan oleh pelemahan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang merosot dari level tertingginya selama 15 tahun terakhir, setelah bank sentral Inggris mengumumkan akan menunda rencana untuk menjual surat berharganya, atau disebut dengan quantitative tightening.
Kondisi tersebut juga membuat memicu pemulihan instan untuk GBP/USD setelah pasangan ini mencapai posisi terendah sepanjang masa. Indeks dolar AS (DXY) pun akhirnya turun dari level tertinggi sejak dua puluh tahun lalu yang terus memberikan kembali keuntungan.
“DXY tampaknya akan kembali di bawah 114, turun 1,5 poin penuh hari ini. Penurunan tersebut membuat investor kembali bergairah untuk mengoleksi aset kripto, terutama yang memiliki kapitalisasi besar,” ujar Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Kamis, 29 September 2022.
Advertisement
Altcoin
Meski, selera risiko investor sudah mulai membaik, Afid mengingatkan masih ada kinerja beberapa altcoin yang masih anjlok di zona merah. Hal ini mengindikasikan bahwa investor tak mau terlampau optimistis di jajaran koin-koin yang berisiko tinggi.
Altcoin yang menjadi top gain pagi ini adalah Helium (HNT) yang tumbuh 12,58 persen sehari terakhir, karena didorong sentimen Helium, jaringan nirkabel terdesentralisasi, telah resmi bermigrasi ke blockchain Solana (SOL).
“Perpindahan ke Solana memajukan misi ekosistem Helium untuk menghadirkan konektivitas yang aman, ada di mana-mana, dan terjangkau melalui model insentif yang inovatif,” lanjut Afid.
Untuk pergerakan Bitcoin kemungkinan bounce masih ada ketika harganya menyentuh major support. Apabila berhasil bounce, target naik terdekat berada pada level USD 19.891 atau setara Rp 303,1 juta.
Sementara, Ethereum apabila pergerakan harganya kembali pullback, maka target naik masih berada pada level USD 1.421 (Rp 21,6 juta).