Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Kamis (6/10/2022). Mayoritas kripto kembali melemah setelah sempat menguat hari sebelumnya.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis pagi, 6 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,76 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 2,87 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 20.115 per koin atau setara Rp 305,8 juta (asumsi kurs Rp 15.206 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut melemah Kamis pagi ini. ETH ambles 0,39 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 0,79 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.351 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) juga melemah tipis pagi ini. Dalam 24 jam terakhir BNB turun 0,59 persen. Namun, masih menguat, 4,12 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 293,47 per koin.
Kemudian Cardano, kembali melemah. Dalam satu hari terakhir ADA melorot 0,86 persen dan 1,74 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4309 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL ambles 0,61 persen, tetapi masih menguat 1,70 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 33,87 per koin.
Sedangkan XRP masih perkasa pagi ini di antara kripto teratas lainnya. XRP naik 3,10 persen dalam 24 jam terakhir dan 9,91 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4943 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga turut melemah pada perdagangan pagi ini. Dalam satu hari terakhir DOGE anjlok 1,49 persen, tetapi masih menguat 6,45 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,06444 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 960,8 miliar dari sebelumnya di level USD 966,4 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pasar Kripto Mulai Bangkit, Investor Harapkan Sikap The Fed Melunak
Sebelumnya, pergerakan pasar kripto tampak mulai bangkit kembali melaju ke zona hijau pada Selasa (4/10/2022) siang. Hal ini disambut positif oleh investor terhadap data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang baru rilis pada Senin lalu.
Institute for Supply Management (ISM) baru saja mengeluarkan salah satu data yang menjadi acuan investor. Data tersebut memperlihatkan pelemahan skor indeks manufaktur AS yang berada di 50,9 pada September, atau jauh di bawah ekspektasi analis yakni 52,2.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, data itu mencerminkan produktivitas industri manufaktur AS, yang selama ini menyumbang porsi 12 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) AS, tengah mengalami kontraksi.
"Artinya, jika The Fed bersikap terus mengerek suku bunga acuannya, maka situasi makroekonomi AS akan semakin memburuk,” kata Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com, Selasa, 4 Oktober 2022.
Melihat data itu, investor saham dan kripto pun yakin, bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) akan bersikap lebih tenang atau dovish dalam menentukan arah kebijakan moneternya ke depan. Kemungkinan besar akan mengerem kenaikan suku bunga acuannya, setelah data makroekonomi AS kian hari kian memburuk.
Advertisement
Indeks Dolar AS Melemah
Afid menuturkan, tak heran analisis itu membuat investor kembali bergairah mengakumulasi kripto. Pergerakan market kripto juga mengikuti performa apik di indeks saham Amerika Serikat (AS)
“Korelasi ini cukup wajar di mana kinerja pasar modal dilihat untuk mengukur selera risiko investor secara umum,” ujar Afid.
Investor juga memanfaatkan pelemahan nilai Dolar AS (DXY) untuk kembali masuk ke market kripto. Nilai DXY pada pukul 09.00 WIB berada di 111,63 atau melemah 0,65 persen dari level sehari sebelumnya.
Analisis Teknikal
Dari segi teknik analisanya, Bitcoin berhasil naik melewati USD 19,5 ribu atau sekitar Rp 297,2 juta dan menjadi makna yang baik. Laju naik Bitcoin masih ditargetkan menuju level resistance di USD 19.891 yang merupakan all time high (ATH) pada 2017.
Sementara, ethereum juga sukses naik tepat di atas USD 1.300, naik sekitar persen dari hari sebelumnya. Target kenaikan ETH terdekat didorong untuk melaju ke level USD 1.430. Jika tidak berhasil atau breakdown kemungkinan bisa turun ke USD 1.218.
Popularitas Kripto di Amerika Serikat Menurun Akibat Crypto Winter
Sebelumnya, popularitas cryptocurrency dengan investor Amerika sedang menurun. Menurut survei Bankrate September, pada 2022, hanya sekitar 21 persen orang Amerika yang merasa nyaman berinvestasi dalam cryptocurrency. Itu turun dari 35 persen pada 2021. Penurunan ini terjadi di tengah kondisi yang disebut crypto winter.
Meskipun tingkat kenyamanan turun dengan investor lintas generasi, penurunan itu paling tajam di kalangan milenial. Hampir 30 persen investor Amerika Serikat berusia antara 26 dan 41 tahun merasa nyaman pada 2022, dibandingkan dengan hampir 50 persen pada 2021.
Penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat hampir USD 2 triliun atau sekitar Rp 30.395 triliun telah hilang dari seluruh pasar kripto sejak November 2021. Harga mata uang digital populer seperti bitcoin telah berjuang untuk mencapai level tertinggi 2021.
Salah satu perwakilan Bankrate, James Royal mengatakan trader aset apa pun adalah penggemar keuntungan. Dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 70 persen dari tertinggi sepanjang masa, tidak mengherankan jika peminatnya menurun.
"Penurunan harga kripto tidak membantu penyebab menarik lebih banyak orang ke kripto,” ujar Royal, dikutip dari CNBC, Jumat, 30 September 2022.
Bitcoin telah diperdagangkan antara USD 18.000 dan USD 25.000 sejak Juni turun dari rekor tertinggi lebih dari USD 65.000 pada November 2021. Cryptocurrency dianggap sebagai aset yang sangat fluktuatif yang tunduk pada fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi.
Pakar keuangan biasanya menyarankan untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam cryptocurrency karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan.
Advertisement