Liputan6.com, Jakarta Pertukaran cryptocurrency Binance sempat menangguhkan sementara jaringan blockchainnya setelah peretas mengambil token Binance Coin (BNB) senilai sekitar USD 570 juta atau setara Rp 8,7 triliun.
Binance mengatakan pada Kamis (6/10/2022) waktu setempat, jembatan lintas rantai yang menghubungkan Rantai BNB menjadi sasaran, memungkinkan peretas untuk memindahkan kripto BNB.
Baca Juga
Jembatan lintas rantai adalah alat yang memungkinkan transfer token dari satu blockchain ke blockchain lainnya.
Advertisement
Perusahaan mengatakan telah bekerja dengan validator jaringan, entitas atau individu yang mengkonfirmasi transaksi di blockchain untuk menghentikan sementara pembuatan blok baru di BSC, menangguhkan semua pemrosesan transaksi sementara tim pengembang menyelidiki pelanggaran tersebut.
CEO Binance, Changpeng Zhao mengatakan di Twitter, eksploitasi pada jembatan lintas rantai, BSC Token Hub, menghasilkan BNB tambahan dan telah meminta validator untuk menangguhkan sementara Binance Smart Chain (BSC).
Tak berselang lama, Zhao menyebut masalah sudah terselesaikan dan semua dana investor masih aman.
“Masalahnya sudah tertangani sekarang. Dana Anda aman. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut sesuai dengan itu,” tulis Zhao, dikutip dari CNBC, Sabtu (8/10/2022).
Penyebab Peretasan
Peretasan itu disebabkan oleh bug dalam kontrak pintar jembatan yang memungkinkan peretas memalsukan transaksi dan mengirim uang kembali ke dompet kripto mereka, menurut perusahaan keamanan kripto Immunefi.
Kontrak pintar adalah potongan kode pada blockchain yang memungkinkan perjanjian untuk dieksekusi secara otomatis tanpa campur tangan manusia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.