Sukses

Harga Kripto Hari Ini 14 Oktober 2022: Bitcoin Betah di Zona Hijau

Mayoritas harga kripto jajaran teratas melemah tetapi harga bitcoin masih lanjutkan penguatan pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau masih beragam pada perdagangan Jumat, 14 Oktober 2022. Akan tetapi, mayoritas harga kripto teratas cenderung melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 14 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, bitcoin (BTC) masih melanjutkan penguatan. Dalam 24 jam, harga bitcoin naik 1,19 persen. Namun, selama sepekan terakhir, harga bitcoin merosot 2,75 persen.

Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.397,16 atau sekitar Rp 298,29 juta (asumsi kurs Rp 15.378 per dolar AS).

Harga ethereum (ETH) belum mampu pertahankan penguatan dalam 24 jam terakhir. Harga ethereum melemah tipis 0,45 persen. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum terpangkas 4,49 persen. Kini, harga ethereum berada di posisi USD 1.289,88 atau sekitar Rp 19,82 juta.

Akan tetapi, kripto selanjutnya binance coin (BNB) menguat dalam 24 jam terakhir. Harga BNB naik 0,35 persen. Namun, harga BNB merosot 4,24 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 272,04 atau sekitar Rp 4,18 juta.

Kemudian harga XRP merosot 0,76 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga XRP tergelincir 1,65 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4837.

Harga cardano (ADA) turun 0,66 persen selama 24 jam terakhir. Bahkan selama sepekan terakhir, harga cardano anjlok 11,74 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,3783.

Selanjutnya, harga solana (SOL) tersungkur 1,9 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga solana terbenam 8,36 persen.

Demikian juga harga dogecoin (DOGE) yang berada di zona merah. Harga dogecoin terpangkas 0,46 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga dogecoin melemah 6,17 persen.

Stablecoin seperti tether (USDT) berada di zona hijau dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga tether melemah tipis 0,01 persen.

Harga USD Coin (USDC) turun terbatas 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan, harga USDC susut 0,01 persen.

Sementara itu, harga Binance USD (BUSD) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD naik tipis 0,02 persen ke posisi USD 1.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Analis Sebut Gerak Pasar Kripto Melambat pada Pekan Kedua Oktober 2022

Sebelumnya, pergerakan pasar kripto pada pekan kedua Oktober 2022 masih didominasi dengan pelemahan. Investor saat ini masih berhati-hati memasuki pasar karena menunggu data inflasi AS. 

Dilansir dari Coinmarketcap, Kamis siang (13/10/2022)mayoritas kripto jajaran teratas berada di zona merah, dengan Bitcoin alami pelemahan tipis 0,67 persen dalam 24 jam terakhir. Bitcoin kini diperdagangkan di kisaran USD 19.025 atau sekitar Rp 292 juta.

Sedangkan Ethereum terkoreksi lebih besar yaitu 1,52 persen dalam 24 jam terakhir. Saat ini Ethereum diperdagangkan di kisaran harga USD 1.278 per koin.

Mengenai pergerakan pasar kripto dan Bitcoin keseluruhan pada pekan kedua Oktober 2022, Country Manager, Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas mengatakan awal Oktober pergerakan pasar aset kripto terbilang cukup lamban. Namun, Bitcoin terlihat masih mendominasi pasar dibandingkan Altcoin. 

“Di pekan ini pun, investor dan trader cenderung memilih untuk memantau dan menunggu (wait and watch) angka inflasi yang akan datang sebelum memutuskan untuk masuk atau keluar dari pasar,” ujar Jay dalam keterangan tertulis, Kamis, 13 Oktober 2022.

Adapun Jay menambahkan, di sisi lain, Bitcoin sedikit mengungguli indeks lainnya di rentang harga yang cukup tipis, yakni USD 18.000 dan USD 20.500 (sekitar Rp 276 juta hingga Rp314 juta) setelah sempat berhasil menyentuh level resistance di angka USD 20,000 (sekitar Rp 307 juta) minggu lalu.

“Agar Bitcoin dapat bangkit kembali pulih, harga Bitcoin harus mampu menyentuh dan ditutup di atas USD 20.500 (sekitar Rp 314 juta), lalu diikuti oleh USD 22.500 (sekitar Rp 345 juta) sebelum harga lanjut bergerak di pekan berikutnya,” pungkas Jay.

3 dari 4 halaman

Analis Sebut Harga Bitcoin Berpotensi Tersungkur ke Rp 153,5 Juta

Sebelumnya, harga bitcoin pada Rabu (12/10/2022) berada di kisaran level USD 19.000 atau setara Rp 291,7 juta. Bitcoin telah menempati level ini  selama sekitar satu bulan dengan beberapa jeda sesaat dan berhasil naik di atas USD 20.000.

Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yang volatilitasnya sangat rendah dalam beberapa pekan terakhir, turun 1,1 persen menjadi USD 19.002. menurut data dari Coin Metrics. Sedangkan kripto terbesar kedua, Ethereum turun 2 persen ke level USD 1.282.

Dilansir dari CNBC, Rabu, 12 Oktober 2022, harga kripto masih tertekan, dengan bitcoin dari kehilangan hampir 70 persen dari harga tertingginya pada November 2021. 

Banyak analis grafik melihat mata uang kripto bisa menembus harga lebih rendah untuk menguji ulang posisi terendah Juni sekitar USD 17.000 dan menemukan dasar baru, berpotensi serendah USD 10.000 (Rp 153,5 juta)  jika gagal bertahan di USD 19.000. 

Kepala perdagangan di BCB Group, Richard Usher mengatakan pasar kripto masih akan melanjutkan tidurnya dengan kenaikan kecil. 

Saat ini pada trader masih mengawasi data ekonomi yang akan keluar akhir pekan ini. Meskipun volatilitas bitcoin baru-baru ini rendah dibandingkan dengan saham, korelasi antara keduanya masih tinggi. 

 

4 dari 4 halaman

Investor Tahan Diri

Analis pasar kripto di pertukaran kripto Bitbank, Yuya Hasegawa mengatakan harga bitcoin mempertahankan level USD 19.000, tetapi dengan risalah FOMC dan CPI minggu depan, pasar kemungkinan akan menahan diri dari mengambil risiko.

"Pada akhirnya, kemungkinan data ini akan memberi tekanan pada bitcoin,” ujar Hasegawa. 

Di sisi lain, harga tetap stabil bahkan setelah ada dua pengumuman besar menandakan penerimaan institusional dan adopsi kripto terus meningkat meskipun pasar beruang. 

Pada Selasa, Google mengumumkan akan mengeksplorasi menggunakan layanan Coinbase untuk menyimpan dan memperdagangkan cryptocurrency. Selain itu, BNY Mellon mengatakan pada Selasa mereka akan menambahkan cryptocurrency ke berbagai aset yang dimilikinya sebagai manajer kustodian.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.