Sukses

ICCA Gandeng Aspakrindo Perkuat Literasi hingga Perlindungan Pelaku Industri Kripto

ASPAKRINDO dan ICCA sama-sama memahami pentingnya kerja sama antara seluruh pihak di industri kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Konsumen Kripto Indonesia (ICCA) secara resmi mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama strategis dengan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO), penandatanganan ini dilaksanakan di restoran Nalar Live Kebayoran Baru, pada Kamis, 13 Oktober 2022.

Kerja sama strategis antara ICCA dan ASPAKRINDO ini akan berfokus dalam lingkup pengembangan edukasi, literasi publik dan perlindungan konsumen dalam perdagangan aset kripto di Indonesia.

Menanggapi penandatanganan MoU ini Ketua ICCA, Rob Rafael Kardinal mengatakan kondisi pasar aset kripto di Indonesia saat ini memang masih sangat muda, hal ini kemudian mendorong ICCA dan ASPAKRINDO sebagai asosiasi yang menaungi para pelaku di industri ini untuk bekerja sama. 

“Melalui kolaborasi ini kami ingin sama-sama mendorong tumbuh kembang industri aset kripto di Indonesia melalui berbagai aktivitas yang akan difokuskan untuk mendorong edukasi, literasi publik, dan perlindungan konsumen serta pedagang aset kripto di Indonesia.,” ujar Rob dalam siaran pers, dikutip Jumat (14/10/2022).

Ketua ASPAKRINDO, Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan ASPAKRINDO dan ICCA sama-sama memahami pentingnya kerja sama antara seluruh pihak terkait terutama di industri aset kripto demi menjamin terbentuknya industri yang sehat dan bisa mengayomi seluruh pelaku industri tersebut. 

“Kami pastinya berharap dengan kerja sama ini ASPAKRINDO dan ICCA bisa membantu mendukung tumbuh kembang industri kripto di Indonesia,” jelas pria yang akrab disapa Manda.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Industri Kripto Alami Perkembangan Masif

Manda menjelaskan, sebagai industri yang masih cukup baru industri aset kripto saat ini memang sedang melalui masa perkembangan yang cukup masif. 

Mulai naiknya peminat terhadap industri ini baik dari sisi konsumen dan pedagang mendorong urgensi untuk adanya berbagai kegiatan yang bersifat edukatif dan berfokus pada perlindungan para pelaku untuk memberikan perlindungan baik dalam bentuk pengetahuan mengenai industri kripto bagi masyarakat. 

Kolaborasi ini juga bertujuan untuk bersama-sama mendorong advokasi perlindungan konsumen dan pedagang kripto. 

ICCA sendiri sebelumnya juga secara konsisten telah mendorong pertumbuhan edukasi dan literasi masyarakat melalui kegiatan edukasi publik seperti ICCA Blockchain Edufest 2022 yang diselenggarakan pertengahan tahun ini. 

Serta juga ICCA secara konsisten terus melakukan kegiatan diskusi dan advokasi strategis mengenai aset kripto bersama berbagai pihak regulator terkait termasuk diskusi strategis bersama menteri perdagangan Zulkifli Hasan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. 

3 dari 4 halaman

Investor Kripto di Indonesia Bakal Sentuh 20 Juta pada 2023

Sebelumnya, Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) merilis jumlah investor kripto terbaru di Indonesia hingga Agustus 2022.

Melalui keterangan resminya, Bappebti menyebutkan total investor kripto sampai akhir Agustus 2022 sudah berjumlah 16,1 juta investor. 

Jika dibandingkan dengan data pada akhir 2021, total investor kripto Hanya berjumlah 11,2 juta yang menandakan jumlah investor kripto telah naik sekitar 43,75 persen dalam periode Januari-Agustus 2022.

CEO Indodax, Oscar Darmawan memberikan respons terhadap keterangan resmi Bappebti ini. Menurutnya, dengan kenaikan jumlah investor kripto yang cukup signifikan menandakan investasi pada aset kripto Masih sangat banyak diminati oleh masyarakat.

"Meskipun di tahun 2022 ini market kripto sedang masuk fase winter, nyatanya peminat investasi kripto Masih banyak yang mana dibuktikan dengan penambahan jumlah investor kripto,” ucap Oscar dalam siaran pers dikutip, Kamis (13/10/2022).

Menurutnya, momen di saat market sedang bearish ini bisa dimanfaatkan oleh investor kripto baik investor lama atau baru untuk mengumpulkan portofolio aset nya dengan harga miring untuk bisa dijual kembali saat harganya naik kembali 2-3 tahun lagi. 

“Dengan jumlah investor yang sudah tembus 16,1 juta investor, bukan tidak mungkin di tahun 2023 jumlahnya bisa mencapai 20 juta investor,” ujar Oscar.

Penurunan Transaksi Hal yang Wajar

Tidak hanya merilis kenaikan jumlah investor, Bappebti juga merilis total nilai transaksi pada Januari hingga Agustus 2022 yang tercatat sebesar Rp 249,3 triliun. Meskipun mengalami penurunan lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Oscar melihat hal ini merupakan suatu hal yang wajar.

4 dari 4 halaman

Segera Resmikan Bursa Kripto

"2021 merupakan tahun dimana harga kripto sedang tinggi tinggi nya. Bahkan Bitcoin dan Ethereum menyentuh all time high lebih dari satu kali. Nilai transaksi pada 2021 pun jauh lebih besar selain karena harga kripto yang memang sedang bullish, faktor banyaknya orang yang transaksi dan take profit pun banyak,” tutur Oscar.

Berbeda dengan tahun ini dimana selain harga kripto yang sedang bearish, para investor pun enggan untuk bertransaksi karena melihat pasar sedang bearish.

Segera Resmikan Bursa Kripto

Di samping itu, untuk memperkokoh ekosistem kripto di Indonesia, Oscar berharap bahwa pihak pemerintah bisa segera meresmikan bursa berjangka kripto untuk membantu pengawasan terhadap transaksi Jual Beli kripto di exchange kripto teregulasi Bappebti. 

“Sebagai pelaku industri, saya sangat mendukung peresmian segera bursa berjangka ini karena Saya Melihat prospek bursa kripto akan sangat Bagus dan bermanfaat di kemudian hari agar bisa mengawasi transaksi kripto sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dań saya optimis ini dapat memajukan ekosistem kripto di Indonesia menjadi jauh lebih baik lagi,” ujar Oscar.