Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin tidak banyak berubah dalam sepekan terakhir. Bahkan dalam tiga bulan ini. Harga bitcoin berada di kisaran USD 20.000 atau sekitar Rp 311,59 juta (asumsi kurs Rp 15.579 per dolar AS).
Harga bitcoin tersebut seperti kondisi pada Juni 2022. Adapun salah hal yang menarik untuk pergerakan harga bitcoin pada 2022 didorong kurangnya volatilitas dalam pergerakan harga harian bitcoin secara keseluruhan. Pada Oktober 2022, harga bitcoin turun sekitar 3 persen. Awal Oktober berada di posisi USD 19.400 dibandingkan saat ini USD 19.100.
Baca Juga
Bitcoin betah di level support dengan sedikit dorongan untuk menembus di luar kisaran harga tersebut. Secara teknikal, bitcoin siap melanjutkan perdagangan dalam kisaran antara USD 18.600-USD 20.200.
Advertisement
"Sinyal yang harus dipantau adalah dari rata-rata pergerakan 10 hari saat ini di USD 19.200 di atas rata-rata pergerakan 50 hari di USD 19.800, tetapi kondisi tampaknya belum matang untuk saat ini,” demikian mengutip dari Coindesk, Minggu (23/10/2022).
Berdasarkan data menawarkan harapan bagi pemegang bitcoin, tetapi buktinya masih sedikit. Di satu sisi, indeks posisi penambang BTC yang hitung rasio arus keluar penambang terhadap rata-rata pergerakan satu tahun telah menurun. Penurunan jumlah BTC yang dijual oleh penambang bisa menjadi bullish untuk harga BTC, karena secara keseluruhan mengurangi tekanan jual.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto Minggu 23 Oktober 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto jajaran teratas masih melanjutkan kenaikan pada perdagangan Minggu pagi, 23 Oktober 2022. Namun, mayoritas kripto jajaran teratas cenderung naik tipis.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Minggu (23/10/2022), kripto dengan kapitalisasi pasar terbesat, bitcoin (BTC) naik tipis 0,14 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga bitcoin bertambah 0,51 persen. Saat ini, harga bitcoin berada di posisi USD 19.208,87 atau sekitar Rp 299,59 juta (asumsi kurs Rp 15.597 per dolar AS).
Sementara itu, harga ethereum (ETH) bertambah 0,80 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga ethereum melambung 2,67 persen. Kini harga ethereum berada di posisi USD 1.312 atau sekitar Rp 20,46 juta.
Harga BNB juga bergerak di zona hijau pada akhir pekan ini. Harga BNB naik 0,24 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BNB menanjak 0,46 persen. Saat ini, harga BNB berada di posisi USD 270,42 atau sekitar Rp 4,21 juta.
Harga XRP naik tipis 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, selama sepekan terakhir tergelincir 4,43 persen. Kini, harga XRP berada di posisi USD 0,4625.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Sementara itu, harga cardano (ADA) menguat terbatas 0,42 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga cardano terperosok 3,94 persen. Saat ini, harga cardano berada di posisi USD 0,3521.
Harga solana (SOL) turun tipis 0,12 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga solana anjlok 5,81 persen. Kini, harga solana berada di posisi USD 28,08.
Di sisi lain, harga dogecoin (DOGE) terpangkas 0,07 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga dogecoin menanjak 1 persen selama sepekan terakhir. Saat ini, harga dogecoin berada di posisi USD 0,05976.
Stablecoin seperti tether (USDT) turun tipis 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga USDT berada di zona merah. Kini, harga USDT berada di posisi USD 1.
Selain itu, harga USD Coin (USDC) berada di zona merah dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga USDC melemah 0,01 persen. Saat ini, harga USDC berada di posisi USD 1.
Sementara itu, harga binance usd (BUSD) susut 0,01 persen dalam 24 jam terakhir. Selama sepekan terakhir, harga BUSD naik terbatas 0,01 persen. Kini, harga binance USD berada di posisi USD 1.
Popularitas Kripto di AS Menurun Akibat Crypto Winter
Sebelumnya, popularitas cryptocurrency dengan investor Amerika sedang menurun. Menurut survei Bankrate September, pada 2022, hanya sekitar 21 persen orang Amerika yang merasa nyaman berinvestasi dalam cryptocurrency. Itu turun dari 35 persen pada 2021. Penurunan ini terjadi di tengah kondisi yang disebut crypto winter.
Meskipun tingkat kenyamanan turun dengan investor lintas generasi, penurunan itu paling tajam di kalangan milenial. Hampir 30 persen investor Amerika Serikat berusia antara 26 dan 41 tahun merasa nyaman pada 2022, dibandingkan dengan hampir 50 persen pada 2021.
Penurunan ini tidak mengejutkan, mengingat hampir USD 2 triliun atau sekitar Rp 30.395 triliun telah hilang dari seluruh pasar kripto sejak November 2021. Harga mata uang digital populer seperti bitcoin telah berjuang untuk mencapai level tertinggi 2021.
Salah satu perwakilan Bankrate, James Royal mengatakan trader aset apa pun adalah penggemar keuntungan. Dengan cryptocurrency utama seperti Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 70 persen dari tertinggi sepanjang masa, tidak mengherankan jika peminatnya menurun.
"Penurunan harga kripto tidak membantu penyebab menarik lebih banyak orang ke kripto,” ujar Royal, dikutip dari CNBC, Jumat, 30 September 2022.
Bitcoin telah diperdagangkan antara USD 18.000 dan USD 25.000 sejak Juni turun dari rekor tertinggi lebih dari USD 65.000 pada November 2021. Cryptocurrency dianggap sebagai aset yang sangat fluktuatif yang tunduk pada fluktuasi harga yang tidak dapat diprediksi.
Pakar keuangan biasanya menyarankan untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang ke dalam cryptocurrency karena tidak ada jaminan untuk mendapatkan keuntungan.
Advertisement