Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Selasa (25/10/2022). Mayoritas kripto teratas kembali melemah setelah sempat menguat pada awal pekan.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 25 Oktober 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah 1,43 persen dalam 24 jam, dan 0,83 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 19.349 per koin atau setara Rp 301,8 juta (asumsi kurs Rp 15.597 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) juga kembali melemah. ETH turun 1,42 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 1,30 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.346 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 1,04 persen dan 0,56 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 273,48 per koin.
Kemudian Cardano, juga kembali melemah. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 0,91 persen dan 3,07 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3625 per koin.
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah. Sepanjang satu hari terakhir SOL turun 3,12 persen dan 8,51 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 28,40 per koin.
Sedangkan XRP juga kembali loyo pagi ini. XRP melemah 2,92 persen dalam 24 jam terakhir dan 4,21 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4571 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE terkoreksi 1,49 persen, dan 0,58 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,05947 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 930,8 miliar dari sebelumnya di level USD 939,6 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sempat Jual Lagu Ed Sheeran Pakai Bitcoin, Peretas Ini Dipenjara 18 Bulan
Sebelumnya, seorang hacker sempat mencuri lagu yang belum pernah dirilis oleh Ed Sheeran dan musisi lain telah dikirim ke penjara selama 18 bulan. Dia menjual setidaknya dua lagu Sheeran di dark web dengan imbalan Bitcoin.
Penyelidikan dimulai sejak 2019 ketika beberapa agen musik mengeluh kepada Jaksa Distrik New York seseorang telah mengeksploitasi akun online beberapa klien mereka. Peretas tak dikenal, bernama Spirdark, mulai mencuri konten yang belum dirilis dan menjualnya di dark web, dibayar dalam bitcoin.
Akun kripto yang digunakan Bitcoin terkait dengan seorang pria berusia 23 tahun dari Ipswich, Inggris, bernama Adrian Kwiatkowski. Dia ditangkap kemudian pada tahun yang sama. Polisi menyita tujuh perangkat dari rumahnya di Ipswich, termasuk lebih dari seribu lagu yang belum dirilis oleh 89 artis.
Bersamaan dengan itu, pihak berwenang menemukan dompet bitcoin berisi BTC yang dia pegang setelah dibayar dengan mata uang kripto dengan imbalan beberapa lagu yang dia jual di web gelap. Dua di antaranya milik megastar Inggris Ed Sheeran.
Advertisement
Mengaku Bersalah
Pelaku mengaku bersalah di Pengadilan Magistrat Ipswich pada Agustus untuk beberapa tuduhan. Ini termasuk tiga tuduhan akses tidak sah ke materi komputer, 14 penjualan materi hak cipta, dua kepemilikan properti kriminal, dan satu tuduhan mengubah properti kriminal.
Detektif Constable Daryl Fryatt menyebut Kwiatowski sebagai peretas yang sangat terampil.
“Dia tidak hanya menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi beberapa artis dan perusahaan produksi mereka, dia juga merampas kemampuan mereka untuk merilis karya mereka sendiri,” ujar Fryatt dikutip dari Cointelegraph, Senin (24/10/2022).
Dark Web dan kripto telah berjalan beriringan selama bertahun-tahun, tetapi pihak berwenang mulai menindak kegiatan terlarang semacam itu. Salah satu contoh terbaru termasuk seorang pria yang dikirim ke penjara karena menjual obat-obatan di web gelap untuk kripto.
Tesla Masih Genggam Rp 3,3 Triliun Bitcoin, Hingga Kini Belum Dijual
Sebelumnya, neraca kuartal ketiga Tesla menunjukkan perusahaan mobil listrik masih memegang USD 218 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun dalam bitcoin.
CEO Elon Musk mengklaim Tesla bisa bernilai lebih dari gabungan Apple dan Saudi Aramco. Eksekutif juga bersemangat tentang mengakuisisi Twitter.
Laporan keuangan kuartal tiga perusahaan menunjukkan Tesla tidak menjual bitcoin apa pun selama kuartal tersebut terutama saat kondisi pasar kripto sedang terkoreksi.
Pada saat penulisan, harga bitcoin adalah USD 19.422 berdasarkan data dari Bitcoin.com Markets. Tesla membeli cryptocurrency senilai USD 1,5 miliar pada awal 2021 dan tidak membeli lagi sejak itu. Perusahaan menjual sekitar 75 persen kepemilikan BTC pada kuartal kedua tahun ini.
Pada kuartal ketiga, pendapatan Tesla naik menjadi USD 21,5 miliar, dibandingkan dengan proyeksi analis sebesar USD 22,1 miliar. Laba tidak termasuk beberapa item naik menjadi USD 1,05 per saham, melebihi rata-rata USD 1,01.
Akuisisi Twitter
CEO Tesla, Elon Musk juga mengomentari akuisisi Twitter-nya. Dia mengatakan sangat senang dengan rencana akuisisi Twitter.
“Saya senang dengan situasi Twitter. Saya dan investor lain jelas membayar lebih untuk Twitter sekarang. Namun]potensi jangka panjang untuk Twitter dalam pandangan saya adalah urutan besarnya lebih besar dari nilainya saat ini,” ujar Musk, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (24/10/2022).
Dia awalnya mencoba untuk mundur dari membeli platform media sosial tetapi berbalik arah bulan ini dan memutuskan untuk melanjutkan pembelian. Pengadilan telah memberi Musk waktu hingga 28 Oktober untuk menutup akuisisi guna menghindari persidangan.
Advertisement