Liputan6.com, Jakarta - Dogecoin (DOGE) adalah kripto yang didasarkan pada meme Internet "doge" yang populer dan menampilkan anjing Shiba Inu pada logonya.
Mata uang digital open-source ini diciptakan oleh Billy Markus dari Portland, Oregon dan Jackson Palmer dari Sydney, Australia, dan bercabang dari Litecoin pada Desember 2013.
Baca Juga
Pencipta Dogecoin membayangkannya sebagai mata uang kripto yang menyenangkan dan ringan yang akan memiliki daya tarik lebih besar. audiens inti Bitcoin, karena didasarkan pada meme anjing.
Advertisement
Dogecoin menjadi salah satu kripto deretan teratas berdasarkan kapitalisasi pasarnya dan menjadi meme coin paling populer di dunia. Sebagai salah kripto yang banyak diminati investor, pergerakan harga DOGE sering diamati.
Belum lama ini harga Dogecoin meroket tinggi terdampak sentimen Elon Musk yang telah resmi akuisisi Twitter.
Dogecoin juga mengalami lonjakan pada April ketika Musk pertama kali melontarkan gagasan untuk menambahkan dogecoin sebagai metode pembayaran untuk layanan berlangganan Twitter, Blue. Berikut kinerja harga DOGE pada Selasa (1/11/2022).
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Dogecoin berhasil menguat 18,02 persen dalam 24 jam terakhir dan 139,28 persen sepekan. Harga Dogecoin saat ini berada di level Rp 2.244 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 105,8 triliun.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 8, naik dari posisi 11. Dogecoin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 301,5 triliun. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 132,6 miliar Dogecoin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto 1 November 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Selasa (1/11/2022). Mayoritas kripto kembali menguat setelah sempat melemah beberapa hari.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa, 1 November 2022 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih melemah 0,42 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 5,84 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 20.461 per koin atau setara Rp 319,6 juta (asumsi kurs Rp 15.623 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga masih terkoreksi. ETH turun 0,85 persen dalam 24 jam, tetapi masih meroket 16,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.566 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) masih menguat sejak kemarin. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 5,45 persen dan 19,98 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 327,87 per koin.
Kemudian Cardano, kembali menguat. Dalam satu hari terakhir ADA naik 1,06 persen, dan 12,93 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,4049 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona hijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL menguat 1,35 persen dan 14,89 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 32,55 per koin.
Sedangkan XRP juga kembali naik pagi ini. XRP melesat 0,98 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,09 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,4612 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) berhasil menguat cukup besar. Dalam satu hari terakhir DOGE meroket 7,98 persen dan 109,50 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,1245 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penguatan dan kembali ke level USD 1 triliun.
Harga Bitcoin Melesat 6,1 Persen Sepanjang Oktober 2022
Sebelumnya, harga bitcoin berhasil menguat 6,1 persen sepanjang Oktober 2022, ini menjadi bulan positif untuk Bitcoin sejak Juli 2022. Sepanjang pertengahan 2022, Bitcoin terus alami penurunan terdampak berbagai sentimen, salah satunya kenaikan suku bunga The Fed untuk menjinakkan inflasi AS.
Terobosan harga cryptocurrency terbesar di atas USD 20.000 (Rp 311,7 juta) yang dicapai minggu lalu menjadi yang pertama kalinya dalam 18 hari, didorong oleh likuidasi pedagang yang bertaruh pada penurunan harga lebih lanjut.
Pada momen tersebut, para trader memanfaatkan trading dengan jangka pendek dan berhasil menghidupkan kembali tren bullish di pasar. Tetapi menurut analis riset di Coinbase Institutional memperingatkan pada Jumat (28/10/2022) sinyal dari grafik harga terlihat bercampur aduk.
“Pergerakan harga mungkin tidak jelas, kami belum tahu apakah ini pertanda bullish atau tidak. Kami tidak percaya narasi investasi telah berubah,” kata analis Coinbase dikutip dari CoinDesk, Senin (31/10/2022).
Investor Tunggu Data The Fed
Trader kripto, bersama dengan investor di sektor keuangan tradisional, saat ini menantikan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve berikutnya, yang akan berakhir pada Rabu waktu setempat.
Banyak analis dan ekonom yakin, The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (0,75 poin persentase) minggu ini, tetapi ada spekulasi yang berkembang pejabat mungkin turun ke kecepatan yang lebih lambat.
Minggu ini juga akan ada laporan pekerjaan AS untuk Oktober, yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja pada Jumat mendatang. Para ekonom memperkirakan ada penambahan 195.000 pekerjaan selama satu bulan, perlambatan dari kenaikan 263.000 September tetapi masih merupakan kecepatan yang kuat.
Pertumbuhan yang kuat mungkin menjaga tekanan pada The Fed untuk mempertahankan tingkat ratcheting lebih tinggi.
Advertisement