Liputan6.com, Jakarta Kejatuhan ekosistem Terra merupakan hari yang gelap bagi komunitas kripto ketika stablecoin terrausd (UST) Terra, sekarang dikenal sebagai UST classic (USTC), jatuh dari pasak dolarnya. Meskipun telah runtuh, data menunjukkan keseluruhan ekosistem Terra masih bernilai USD 2,5 miliar atau sekitar Rp 38,7 triliun.
Dilansir dari Bitcoin.com, Senin (7/11/2022), sebelum keruntuhan, luna Terra, sekarang dikenal sebagai luna classic (LUNC) adalah sepuluh aset kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar dan stablecoin Terra juga memegang posisi sepuluh besar.Â
Baca Juga
Sebelum kejatuhan, luna memegang posisi ketujuh dalam hal kapitalisasi pasar kripto, dan pada 28 April 2022, aset kripto asli Terra diperdagangkan seharga USD 88 per koin.
Advertisement
Seperti diketahui, setelah runtuhnya dua koin jaringan Terra yaitu LUNA Coin dan UST, Terra membuat jaringan yaitu Jaringan Phoenix untuk koin LUNA yang baru.Â
Dalam hal aset asli blockchain Terra Phoenix baru yang sekarang memanfaatkan nama luna (LUNA), koin telah turun 86,2 persen lebih rendah dari level tertinggi sepanjang masa di USD 18,87 yang tercatat lima bulan lalu.Â
Meskipun begitu, berdasarkan nilai total rantai Terra Phoenix, telah melihat pertumbuhan selama lima bulan terakhir karena telah membengkak sebesar 12,151 persen sejak akhir Juni. Ini lah salah satu yang menjadi pendorong nilai ekosistem Tera secara keseluruhan masih bernilai besar meskipun telah runtuh.
Statistik menunjukkan setidaknya untuk hari ini, nilai pasar kripto USTC, LUNA, dan LUNC sekitar USD 2,5 miliar, dan ketiga aset kripto ini dimasukkan ke dalam nilai total terkunci atau Total value locked (TVL) yang di dalam dua rantai.
Â
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.