Liputan6.com, Jakarta Direktur pelaksana bank sentral Monetary of Singapore, Ravi Menon mengungkapkan keinginan menjadikan Singapura sebagai pusat kripto. Hal tersebut disampaikan Menon dalam pidato pembukaannya di Singapore Fintech Festival 2022 pada Kamis (3/11/2022).
Namun Menon mengatakan, pusat kripto yang diinginkan bukan sekedar perdagangan spekulatif, tetapi lebih dari itu.
Baca Juga
“Jika pusat kripto adalah tentang bereksperimen dengan uang yang dapat diprogram, menerapkan aset digital untuk kasus penggunaan atau tokenizing aset keuangan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko dalam transaksi keuangan, ya, kami ingin menjadi hub crypto,” jelas Menon, dikutip dari CNBC, Selasa (8/11/2022).
Advertisement
Menon menambahkan, jika ini tentang perdagangan dan spekulasi dalam cryptocurrency, itu bukan jenis pusat kripto yang mereka inginkan.
Singapura memiliki ambisi untuk menjadi pusat kripto global, tetapi telah menindak industri setelah banyak investor ritel kehilangan tabungan hidup mereka untuk perdagangan kripto.
Singapura telah berulang kali memperingatkan perdagangan mata uang kripto sangat berisiko dan tidak cocok untuk masyarakat umum karena sifatnya yang fluktuatif dan spekulatif.
Ia bahkan melarang iklan kripto di area publik dan di media sosial pada Januari 2021 dan mengusulkan langkah-langkah baru untuk melindungi investor ritel baru-baru ini setelah runtuhnya Terra's Luna.
Namun, Singapura telah secara terbuka menunjukkan persetujuannya untuk teknologi blockchain dan telah memulai berbagai proyek. Salah satunya Project Ubin, yang berhasil menyelesaikan eksperimennya menggunakan blockchain untuk kliring dan penyelesaian pembayaran dan sekuritas.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.