Sukses

Pasar Kripto Masih Loyo, 3 Faktor Ini Penyebab

Investor sedang wait and see dan menghentikan aksi akumulasi untuk melihat hasil pemilu.

Liputan6.com, Jakarta Performa pasar kripto terus terjun turun ke zona merah pada Selasa (8/11/2022) pagi. Sejumlah aset kripto big cap melemah jauh yang membuat investor khawatir.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan ada beberapa sentimen yang membuat pasar kripto melanjutkan penurunan pada hari ini. Adapun penyebabnya sebagai berikut:

Pemilihan Paruh Waktu AS

Pasar kripto tengah bersiap menghadapi pemilihan paruh waktu AS yang dijadwalkan pada tanggal 8 November 2022 waktu setempat. Pemilu ini merupakan bagian penting dalam sistem pemerintah di Amerika Serikat yang diharapkan akan memberikan perubahan.

Investor sedang wait and see dan menghentikan aksi akumulasi untuk melihat hasil pemilu yang akan memilih anggota-anggota kongres, parlemen negara bagian, dan beberapa gubernur. Meski begitu, pemilu ini diharapkan akan memberikan hasil yang baik untuk kripto. 

“Salah satunya kebijakan baru dengan rencana untuk mengatur aset digital. Misalnya, RUU kripto yang dimasukkan ke dalam kinerja pemerintahan atau undang-undang lain yang harus disahkan. Namun, sebelum ada hasil yang pasti, market belum akan bergerak naik,” kata Afid dalam analisis pasar harian yang diterima Liputan6.com.

Konflik Antara Binance dan FTX

Di sisi lain, pasar kripto juga terpukul atas kisruh yang melibatkan exchange terbesar, Binance dan FTX, serta Alameda Research. Kekhawatiran tentang potensi kebangkrutan Alameda dan FTX membuat investor enggan aktif di market.

Binance yang melikuidasi seluruh asetnya token FTT pada pekan lalu menjadi faktor fundamental tersendiri yang berdampak pada pasar kripto. Hal ini termasuk FUD yang membuat ketakutan investor melakukan akumulasi, sehingga harga-harga menjadi turun,” jelas Afid.

Nilai Dolar Menguat

Faktor lain adalah nilai DXY juga masih menguat di level 110.28 pada pukul 10.00 WIB naik +0.15 persen. Ini membuat pasar kripto sulit melemah. Dibanding indeks saham AS, kripto jauh lebih menderita dan korelasi keduanya kini mulai menjauh. 

Dari analisis teknikal, Afid menuturkan Bitcoin kembali meneruskan tren negatifnya setelah kandil mingguan ditutup merah, turun sebesar 3 persen.

BTC sedang melakukan retest pada level support terkuatnya di USD 20.000 (Rp 313,6 juta) sebagai harga dasarnya. 

“Bitcoin tercatat menyentuh level ini sebanyak 2 kali dan berhasil rebound yang berarti USD 20.000 menjadi support terdekat bagi Bitcoin,” tutur Afid.

Namun, level USD 19.891 kembali menjadi titik support sebagai tahanan terdekat apabila harga Bitcoin mengalami koreksi.

Sementara, level resistence jika terjadi breakout dan kembali naik diharapkan bisa menuju USD 20.909 sebagai batas atas kuatnya.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.