Sukses

Musnah dalam Semalam Rp 225,84 Triliun, Bos Bursa Kripto FTX Kehilangan Status Miliarder

Kekayaan CEO FTX Sam Bankman-Fried menjadi sekitar USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,47 triliun pada Selasa, 8 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta - CEO FTX Sam Bankman-Fried yang mencatat nilai kekayaan mencapai USD 16 miliar atau sekitar Rp 247,50 triliun (asumsi kurs Rp 15.469 per dolar AS) mengalami penurunan kekayaan sekitar 94 persen.

Ia kehilangan kekayaan sekitar USD 14,6 miliar Rp 225,84 triliun. Kekayaan CEO FTX Sam Bankman-Fried menjadi USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,47 triliun pada Selasa, 8 November 2022. Ini menandai penyusutan kekayaan terbesar yang pernah dialami seorang miliarder dalam satu hari, menurut Bloomberg.

Pada Selasa, 8 November 2022, CEO berusia 30 tahun itu mengumumkan pertukaran kripto FTX-nya dijual ke perusahaan saingan Binance untuk meredakan krisis likuiditas yang parah. Namun, Binance mundur dari rencana akuisisi tersebut.

Adapun 53 persen saham Bankman-Fired di FTX senilai USD 6,2 miliar atau sekitar Rp 95,92 triliun. Sementara itu, kekayaannya senilai USD 7,4 miliar atau sekitar Rp 114,49 triliun berasal dari rumah perdagangan kriptonya Alameda Research, demikian laporan Bloomberg yang dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu (12/11/2022).

Kerugian Bankman-Fried terjadi setelah kehancuran kripto senilai USD 600 miliar pada 2022. CEO Binance Changpeng Zhao kehilangan USD 79,4 miliar atau sekitar Rp 1.228 triliun dari kekayaannya pada 2022 akibat dari jatuhnya kripto.

Kehilangan mendadak sebesar ini biasa terjadi di antara orang-orang terkaya di dunia, tetapi tidak pernah seorang miliarder berpisah dengan kekayaannya yang begitu besar dalam satu hari.

Pendiri Meta Mark Zuckerberg kehilangan USD 29 miliar atau sekitar Rp 448,62 triliun pada 3 Februari 2022. Namun, kekayaan Zuckerberg masih mencapai USD 84,3 miliar atau sekitar Rp 1.304 triliun pada hari itu.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sederet Miliarder yang Pernah Susut Kekayaannya

Pada November 2021, CEO Tesla Elon Musk kehilangan USD 50 miliar atau sekitar Rp 773,45 triliun dalam dua hari ketika dia melakukan polling kepada pengguna Twitter apakah dia harus menjual 10 persen sahamnya di Tesla. Namun, Elon Musk tetap menjadi orang terkaya di dunia pada akhir minggu.

Demikian pula, pendiri Amazon Jeff Bezos yang mempertahankan posisi sebagai orang terkaya kedua di dunia pada 2019 meski kekayaannya turun USD 36 miliar atau sekitar Rp 556,88 triliun dalam semalam. Hal itu terjadi saat dia menyerahkan 25 persen saham Amazon untuk menyelesaikan perceraian dengan mantan istrinya Mackenzie Scott.

Seorang miliarder yang mendekati rekor baru Bankman-Fried adalah trader Bill Hwang pada Maret 2021 yang kehilangan seluruh kekayaan sebesar USD 20 miliar atau sekitar Rp 309,38 triliun dalam dua hari. Hal ini setelah perusahaannya Archegos Capital Management gagal membayar pinjamannya.

Departemen Kehakiman kemudian dakwa Hwang dengan 11 dakwaan criminal, termasuk penipuan dengan jaksa menuduhnya menggelembungkan portofolionya untuk meminjam lebih banyak dari bank. Dia dan mantan CFO-nya mengaku tidak bersalah atas dakwaan itu.

3 dari 4 halaman

Kekayaan Bankman-Fried Saat Ini Hanya USD 991,5 Juta

Sebelumnya, CEO FTX, Sam Bankman-Fried (SBF) kehilangan sekitar USD 14,6 miliar atau sekitar Rp 226,4 triliun, hampir 94 persen dari total kekayaannya akibat masalah yang menimpa FTX dan harga token FTT Coin yang melemah. 

Dilansir dari CoinDesk, Jumat (11/11/2022), nama Bankman-Fried telah menghilang dari Bloomberg Billionaire Index. Bloomberg Billionaires Index juga telah memperkirakan kekayaan pribadi Bankman-Fried saat ini sekitar USD 991,5 juta (Rp 15,3 triliun) dalam satu hari.

CEO Binance Changpeng Zhao, (CZ) mengumumkan pada Selasa ia telah menandatangani perjanjian sementara untuk mengakuisisi FTX setelah kekhawatiran meningkat tentang kebangkrutan pertukaran yang berbasis di Bahama, yang menyebabkan perlambatan penarikan dan jatuh bebas pada harga token asli FTX.

Namun Binance mundur dari kesepakatan untuk membeli FTX karena adanya beberapa faktor.

"Setelah melakukan uji tuntas perusahaan serta adanya laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi agensi AS,” tulis Binance di Twitter, dikutip dari CoinDesk, Jumat, 11 November 2022.

Sebelum krisis uang tunai perusahaannya, Bankman-Fried bernilai sekitar USD 15,2 miliar tetapi, menurut Bloomberg, USD 14,6 miliar hilang dalam semalam. 

Kenaikan pesat Bankman-Fried menuju kesuksesan finansial, dikombinasikan dengan masa mudanya yang relatif dan kepribadiannya yang eksentrik termasuk kecenderungannya untuk tidur di atas beanbag di kantornya  menjadikan SBF salah satu sosok kesayangan industri kripto.

Bankman-Fried membuat janji besar awal tahun ini untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya, pada saat itu senilai USD 21 miliar, untuk amal. Dia juga berjanji untuk menghabiskan hingga USD 1 miliar untuk mendukung kandidat politik yang selaras dengan misinya yang lebih luas untuk mempersiapkan pandemi di masa depan.

 

4 dari 4 halaman

Regulator AS Selidiki FTX Terkait Dugaan Salah Menangani Dana Pelanggan

Sebelumnya, di tengah krisis likuiditas yang dialami pertukaran kripto FTX dan gagalnya akuisisi dari Binance untuk membantu. Sekarang, FTX menghadapi regulator AS yang sedang mencari tahu apakah FTX berpotensi salah menangani dana pelanggan di platformnya.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (11/11/2022), Komisi Sekuritas AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) sedang menyelidiki hubungan FTX dengan entitas saudaranya Alameda Research serta dengan FTX AS. 

Investigasi ini belum diungkapkan kepada publik, tetapi telah dimulai berbulan-bulan yang lalu sebagai penyelidikan terhadap FTX AS dan aktivitas pinjaman kripto-nya, menurut laporan bloomberg. Namun penyelidikan ini diperluas terkait kasus baru yang menimpa FTX. 

Alameda Research, sebuah perusahaan perdagangan kripto yang dijalankan oleh kepala FTX Sam Bankman-Fried, tertangkap di mata badai minggu ini ketika keuangan neraca yang bocor mengungkapkan hubungan dekat yang tidak biasa dengan FTX melalui token FTT asli bursa. 

Changpeng Zhao, kepala eksekutif Binance, mengirimkan gelombang kejutan di Twitter ketika dia menulis perusahaannya, sebagai investor awal di FTX dan pemegang besar tokennya, akan melikuidasi posisinya di FTT.

Sejak serangkaian Tweet itu, pemegang FTT Coin telah berbondong-bondong menjual token mereka. Zhao mengklaim Bankman-Fried kemudian memanggilnya, meminta Binance untuk menyelamatkan perusahaannya yang bermasalah

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.