Sukses

FTX Tumbang, Kapitalisasi Pasar Coinbase Kini Hanya Rp 145,6 Triliun

Saham Coinbase menurun dan investor khawatir tentang penularan dari tumbangnya FTX pada awal bulan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Saham Coinbase ditutup turun lebih dari 8 persen pada Senin, 21 November 2022. Koreksi saham Coinbase ini memperpanjang penurunan yang mendorong bursa kripto ini ke titik terendah sejak debut pada April 2021.

Saham Coinbase menurun 8,9 persen ke posisi USD 41,23. Investor khawatir tentang penularan dari tumbangnya FTX pada awal bulan ini. 19 bulan setelah go public dengan kapitalisasi pasar lebih dari USD 85 miliar, Coinbase telah jatuh di bawah angka USD 10 miliar.

Kapitalisasi pasar Coinbase susut lebih dari seperempat dalam empat sesi perdagangan terakhir. Kapitalisasi pasar Coinbase kini berada di posisi USD 9,3 miliar atau sekitar Rp 145,6 triliun (asumsi kurs 15.664 per dolar AS).

Pertanyaan telah berputar-putar tentang kesehatan saingan kripto FTX memicu aksi jual di seluruh industri yang menyebabkan beberapa perusahaan untuk sementara tangguhkan perdagangan dan lainnya persiapkan pengajuan potensi kebangkrutan. Dalam catatan pada Jumat, 18 November 2022, Analis Mizuho menyebutkan, volume harian di industri sekitar 30 persen-40 persen di bawah rata-rata pada 2022.

Pada 11 November 2022, CEO Coinbase Brian Armstrong mengatakan perusahaan tidak memiliki eksposur material apa pun terhadap FTX. Namun, ia bersimpati untuk semua pihak yang terlibat. Saham Coinbase turun lebih dari 83 persen pada 2022.

“Sangat menegangkan setiap kali ada potensi kehilangan pelanggan di industri kami, dan banyak orang kehilangan banyak uang sebagai akibat perjuangan FTX,” tulis Armstrong, demikian mengutip CNBC, Selasa (22/11/2022).

Bank of America menurunkan peringkat Coinbase seiring risiko penularan dari platform kripto. “Itu tidak membuat mereka kebal dari dampak lebih luas dalam ekosistem kripto,” ujar Jason Kupferberg dari Bank of America.

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

2 dari 4 halaman

Aksi Jual Ekstrem

Sebelum turunnya FTX, pasar berada di tengah musim dingin kripto yang telah mengirimkan harga bitcoin dan ethereum merosot dan memaksa sejumlah perusahaan menjadi bangkrut. Awal bulan ini, Coinbase melaporkan penurunan pendapatan lebih dari 50 persen pada kuartal III 2022 dari tahun sebelumnya, dan kerugian USD 545 juta. Pada Juni 2022, bursa kripto memangkas 18 persen dari tenaga kerjanya.

Aksi jual berikutnya bahkan lebih ekstrem, dengan bitcoin turun lebih dari tiga persen pada Senin, 21 November 2022 ke level terendah dalam lebih dari dua tahun. Ethereum susut lebih dari 6 persen. Solana yang didukung oleh pendiri FTX Sam Bankman-Fried telah kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya dalam dua pekan.

Dalam hitungan hari, FTX berubah dari valuasi USD 32 miliar menjadi bangkrut karena likuiditas mongering, pelanggan menuntut penarikan dan saingan bursa kripto Binance membatalkan akuisisi. FTX ajukan perlindungan kebangrutan Bab 11 pada 11 November 2022.

Bankman-Fried mengatakan, aset perusahaan “baik-baik saja” dua hari sebelum dia putus asa untuk menyelamatkan. Dalam cuitan, ia mencoba memulihkan simpanan untuk pelanggan perusahaan.

 

3 dari 4 halaman

Bitcoin Senilai Rp 5,2 Triliun Lenyap dari FTX Sebelum Ajukan Kebangkrutan

Selain ratusan juta dolar Amerika Serikat dalam berbasis token ethereum disedot dari dompet FTX setelah perusahaan ajukan kebangkrutan pada 11 November 2022, bitcoin senilai USD 333 juta atau Rp 5,23 triliun (asumsi kurs Rp 15.721 per dolar AS) juga menghilang.

FTX memegang bitcoin senilai USD 3,3 miliar atau sekitar Rp 51,89 triliun selama masa kejayaannya. Namun, pada 7 November 2022, bursa kripto itu memiliki 0,25 bitcoin.

Lima hari sebelum FTX ajukan kebangkrutan, 20.176 bitcoin lepas dari bursa kripto dalam waktu kurang dari 24 jam

Setelah CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengatakan Binance akan lepas semua token FTT-nya, semua pihak segera mulai melihat reaksi FTX. Selain menonton reaksi FTX terhadap pernyataan CZ, orang-orang mulai mengamati saldo kripto bursa yang terkepung.

Banyak pihak yang sedot dana berbasis ethereum dari bursa pada hari yang sama ketika mengajukan perlindungan kebangkrutan. Namun, FTX juga memiliki setidaknya 20.176,84 bitcoin (BTC) pada 5 November 2022. Namun, keesokan harinya, cadangan BTC FTX turun menjadi 220,26 bitcoin.

Pada 7 November 2022, data mengungkapkan bursa hanya memiliki 0,25 bitcoin karena semuanya ditransfer jauh sebelum pengajuan kebangkrutan perusahaan.

Tahun lalu, ketika FTX adalah bursa kripto dalam hal volume perdagangan kripto global, data cryptoquant.com, menunjukkan platform perdagangan tersebut memiliki 75.303 BTC dan bitcoin sekitar USD 46.000 per unit. Pada nilai tukar tersebut pertengahan April 2021, simpanan bitcoin 75.000 bernilai USD 3,3 miliar.

4 dari 4 halaman

Cadangan Bitcoin

Pada pertengahan September 2021, cadangan bitcoin FTX turun ke kisaran 20.000. Hal itu selama lebih dari setahun. Berdasarkan data coinglass.com pada 8 Mei 2022 menunjukkan FTX adalah bursa terbesar ke-11 dalam hal cadangan BTC. Pada hari itu, FTX memegang 20.048,43 bitcoin. Coinglass sekarang menempatkan FTX di posisi ke-18 karena menunjukkan bursa kripto itu memiliki 7,03 btc.

Cryptoquant.com menunjukkan dompet FTX menampung kira-kira 7 BTC pada 19 November 2022. 20.176,84 btc bernilai USD 333 juta tetapi ketika ditransfer, dana itu bernilai USD 409 juta.

Melalui twitter dan beberapa publikasi media crypto dilaporkan kalau 20.176,84 btc menghilang dari FTX. Selain itu, bitcoin hilang sebelum CZ memberi tahu publik Binance akan akuisisi FTX dan kemudian ungkapkan binance mundur dari kesepakatan karena uji tuntas.