Liputan6.com, Jakarta - Tellor adalah protokol oracle terdesentralisasi. Oracle sendiri adalah bagian penting dari infrastruktur blockchain yang memperbarui data off-chain yang berharga, membuatnya tersedia untuk kontrak pintar (smart chain) on-chain.
Layaknya jaringan blockchain lainnya, jaringan Tellor memiliki token kripto utilitas sendiri yaitu TRB Coin. Kripto tersebut digunakan dalam beberapa aktivitas dalam ekosistem Tellor.
Pada perdagangan hari ini TRB Coin berhasil mencatatkan performa yang cukup baik dengan kenaikan yang signifikan.
Advertisement
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa (29/11/2022), TRB Coin berhasil menguat 28,20 persen dalam 24 jam terakhir. Harga TRB Coin saat ini berada di level Rp 245.389 dengan volume perdagangan 24 jam terakhir sebesar Rp 591,4 miliar.
Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 396, turun dari sebelumnya 355 pada Agustus 2022. TRB Coin memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 563 miliar. Hingga saat ini telah terjadi peredaran suplai sebanyak 1,7 juta TRB Coin dari maksimal suplai tidak tersedia.
Pendiri Tellor
Tellor diluncurkan pada 2019 oleh tim yang berbasis di AS dengan tujuan untuk mengatasi masalah oracle pada blockchain Ethereum. Tellor didirikan oleh Brenda Loya, Nick Fett dan Michael Zemrose.
Brenda Loya adalah CEO dan salah satu pendiri Tellor. Sebelumnya, Brenda bekerja sebagai Wakil Presiden dan Pengembang Utama di Daxia di bidang blockchain, skalabilitas, dan ilmu data. Sebelumnya dia adalah seorang ekonom dan ahli statistik pengawasan di Departemen Tenaga Kerja AS.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Kripto pada 29 November 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Selasa (29/11/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau bertengger di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, 29 November 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 2,19 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 2,89 persen sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 16.223 per koin atau setara Rp 255,3 juta (asumsi kurs Rp 15.742 per dolar AS).
Ethereum (ETH) juga turut melemah pagi ini. ETH turun 3,66 persen, tetapi masih menguat 2,92 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.172 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 6,65 persen, tetapi masih menguat 15,24 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 293,08 per koin.
Kemudian Cardano, kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir ADA merosot 3,92 persen, tetapi masih menguat 0,61 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3066 per koin.
Advertisement
Harga Kripto Lainnya
Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona merah dengan pelemahan selama satu hari terakhir sebesar 6,84 persen. Meskipun begitu, SOL masih menguat 13,46 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 13,42 per koin.
Sedangkan XRP juga turut melemah mengikuti deretan kripto lainnya. XRP anjlok 3,53 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih menguat 7,76 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3894 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali terkoreksi. Dalam satu hari terakhir DOGE melemah 8,99 persen, tetapi masih menguat 28,02 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,09532 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami pelemahan ke level USD 820,3 miliar dari level USD 844,3
6.100 Mesin ATM Kripto Terpasang di Dunia Sepanjang 2022
Sebelumnya, data yang dikumpulkan oleh Crypto Presales, menunjukkan sekitar 6.100 mesin ATM kripto dan bitcoin yang dipasang dalam sebelas bulan pertama 2022. Ini hampir tiga kali lebih sedikit dari yang dipasang pada periode yang sama tahun lalu.
Perlambatan nyata dalam jumlah ATM yang baru dipasang berbeda dengan peningkatan pesat dalam jumlah pemasangan baru yang terlihat pada 2021.
Seperti yang dijelaskan dalam laporan Crypto Presales, pada 2021 instalasi ATM kripto dan bitcoin paling banyak sejauh ini sekitar 20.300 mesin yang baru dipasang. Rekor jumlah instalasi baru tahun itu menjadikan jumlah total ATM kripto di dunia menjadi 32.600.
Sebaliknya, pada 2022, yang didominasi oleh pasar beruang akibat runtuhnya Terra LUNA dan baru-baru ini runtuhnya FTX, jumlah ATM yang dipasang turun untuk pertama kalinya.
“Pada pertengahan 2022, ada sekitar 37.800 ATM kripto di seluruh dunia. Jumlahnya terus meningkat dan mencapai lebih dari 38.800 pada Agustus. Namun, pada September, jumlah BTM turun untuk pertama kalinya, dengan jumlah mesin turun menjadi 38.400,” isi laporan tersebut, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (28/11/2022).
Namun, laporan tersebut mengungkapkan jumlah ATM yang terpasang telah pulih dan diyakini telah mencapai sekitar 39.000 pada pertengahan November 2022.
Advertisement
Kepemilikan ATM Kripto
Amerika Serikat Menguasai
Sementara itu, data yang dikumpulkan oleh Crypto Presales menunjukkan Amerika Serikat menyumbang sekitar 90 persen dari semua ATM kripto dan bitcoin yang terpasang pada 2022.
Menurut data, 2.688 ATM terpasang di Kanada menempati posisi kedua dalam daftar sepuluh besar negara dengan sebagian besar mesin pengeluaran kripto. Negara-negara lain dalam sepuluh besar memiliki kurang dari 300 ATM terpasang.
Kepemilikan ATM Kripto
Dengan pangsa pasar 33 persen dan lebih dari 12.000 mesin per November, Bitaccess mewakili produsen ATM kripto terbesar di dunia. General Bytes menempati peringkat kedua dengan pangsa pasar 23 persen dan sekitar 9.000 BTM. Genesis Coin dan Bitstop mengikuti dengan pangsa pasar masing-masing 22 persen dan 5 persen.
Laporan tersebut, yang mengandalkan data dari Coin ATM Radar, mencatat 82 persen dari semua mesin yang terpasang mendukung altcoin. Sekitar 80 persen ATM mendukung litecoin, 73 persen mendukung ethereum, dan hanya 39 persen mendukung dogecoin.