Sukses

Bank Santander Inggris Bakal Blokir Pembayaran Nasabah ke Pertukaran Kripto

Santander belum mengatakan kapan perubahan itu akan berlaku pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta Bank Santander Inggris akan memblokir pembayaran real-time nasabah ke bursa kripto tahun depan. Menurut email kepada pelanggan, langkah tersebut dimaksudkan untuk melindungi konsumen dari penipuan.

Santander belum mengatakan kapan perubahan itu akan berlaku pada 2023. Dalam jangka pendek, bank akan memberlakukan serangkaian pembatasan yang lebih terbatas.

Mulai 15 November dan seterusnya, pembayaran ke pertukaran mata uang kripto menggunakan perbankan seluler dan online akan dibatasi hingga Rp 17,6 juta per transaksi dengan batas total Rp 50 juta dalam periode 30 hari bergulir.

Meskipun begitu, aturan baru ini tidak akan mempengaruhi fitur penarikan untuk nasabah mencairkan uang mereka dari pertukaran kripto.

“Dalam beberapa bulan terakhir kami telah melihat peningkatan besar dalam pelanggan Inggris yang menjadi korban penipuan cryptocurrency,” kata juru bicara Santander, dikutip dari Decrypt, Sabtu (3/12/2022).

Santander juga akan terus memblokir pembayaran yang dikirim ke Binance, sejalan dengan sikap keras Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) di bursa, yang dilarang beroperasi di Inggris pada 2021 oleh kelompok pengawas.

FCA mengklaim perusahaan tersebut tidak mampu diawasi secara efektif dan produk keuangannya yang kompleks dan berisiko tinggi menimbulkan risiko yang signifikan bagi konsumen.

“Kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi pelanggan kami dan kami merasa bahwa membatasi pembayaran ke pertukaran mata uang kripto adalah cara terbaik untuk memastikan uang Anda tetap aman,” lanjut juru bicara Santander.

 

2 dari 2 halaman

Perbankan Tidak Dukung Kripto

 

Kebijakan Santander tampaknya sejalan dengan pendekatan hati-hati FCA baru-baru ini terhadap kripto.

Pada Agustus 2022, FCA mengumumkan rencana untuk memperketat aturannya tentang iklan kripto secara signifikan, menjadikannya sejalan dengan peraturan yang mengatur sekuritas tradisional seperti saham dan obligasi.

Hampir setengah atau sekitar 47 persen bank-bank besar Inggris tidak mendukung cryptocurrency menurut data dari situs perbandingan harga Finder. Bank sentral Inggris justru memiliki peraturan yang lebih ketat bagi kripto untuk menghindari risiko sistemik.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.