Sukses

Bank Terbesar Rusia Bakal Integrasikan Blockchain, Ethereum dan Metamask

Blockchain Sber juga akan mendukung integrasi dengan Metamask, dompet kripto populer yang dipakai untuk interaksi dengan ethereum

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa perbankan Rusia Sber ingin integrasikan platform blockchain dengan blockchain Ethereum dan dompet Metamask.

Bank Rusia itu yakin integrasi akan memberi pengembangan lebih banyak opsi dan menciptakan peluang baru bagi pengguna saat beroperasi dengan token dan smart contracts.

Sber Bank memberikan dukungan ethereum dan Metamask pada blockchain proprietary. Platform blockchain yang dikembangkan oleh Sber, bank terbesar Rusia akan kompatibel secara teknologi dengan ethereum, ekosistem keuangan terdesentralisasi (Defi) terbesar di dunia.

Lembaga keuangan itu membuat pengumuman selama pertemuan internasional dengan anggota industri blockchain. Selama acara itu, Blockchain Laboratory, pemberi pinjaman menjelaskan integrasi itu akan memungkinkan pengembangan untuk bebas transfer smart contracts dan seluruh proyek antara blockchain dan jaringan blockchain terbuka.

Berdasarkan keterangan tertulis, blockchain Sber juga akan mendukung integrasi dengan Metamask, dompet kripto populer yang dipakai untuk interaksi dengan ethereum yang penggunanya dapat melakukan operasi dengan token dan smart contract yang dihosting platform bank.

Sber, sebelumnya dikenal sebagai Sberbank, menciptakan blockchain setelah menerima otorisasi dari bank sentral Rusia untuk beroperasi sebagai penerbit aset keuangan digital pada Maret 2022. Platform ini memungkinkan peserta membuat token dan smart contract. Pada September 2022, bank akan izinkan untuk terbitkan NFT.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Gandeng Pengembangan Eksternal

Integrasi dengan sistem informasi bank memungkinkan untuk memesan pembayaran berdasarkan smart contract dalam rubel Rusia. Platform ini awalnya terbuka hanya untuk badan hukum, tetapi menurut pernyataan sebelumnya, individu juga akan diberikan akses pada kuartal IV 2022.

“Laboratorium blockchain Sber bekerja sama dengan pengembang eksternal dan perusahaan mitra, dan saya senang komunitas kami akan dapat menjalankan aplikasi defi pada infrastruktur Sber,” ujar Direktur Lab, Alexander Nam seperti dikutip dari Bitcoin.com, Minggu (4/12/2022).

Eksekutif yakin permintaan untuk platform yang mendukung berbagai protokol blockchain akan meningkat dengan pesatnya berkembang Web3. “Sber akan dapat menyatukan pengembang, perusahaan dan lembaga keuangan baik dalam kerangka riset pasar bersama maupun dalam pengembangan aplikasi bisnis praktis,” Nam menambahkan.

Pada 2021, otoritas Rusia telah mempertimbangkan kerangka hukum yang lebih menyeluruh yang akan melegalkan beberapa aktivitas kripto seperti penambangan. Kemungkinan penggunaan aset kripto untuk pembayaran lintas batas. Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak pembentukan sistem baru untuk penyelesaian internasional berdasarkan blockchain dan uang digital.

 

3 dari 4 halaman

Vladimir Putin Sarankan Pemakaian Kripto dan Blockchain Global

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyerukan pembentukan sistem baru untuk penyelesaian internasional yang independen dari bank dan campur tangan pihak ketiga.

Hal Itu, menurut Putin dapat dibuat menggunakan teknologi mata uang digital atau kripto dan buku besar yang didistribusikan. Putin berbicara selama konferensi yang ditujukan untuk kecerdasan buatan dan diselenggarakan oleh pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sberbank.

Dalam pidatonya, dia menekankan arus keuangan dan pembayaran antar negara saat ini terancam di tengah ketegangan hubungan antara Rusia dan Barat. 

"Kita semua tahu betul di bawah pembatasan tidak sah saat ini, salah satu jalur serangan adalah melalui permukiman. Dan lembaga keuangan kita mengetahui hal ini lebih baik daripada siapa pun karena mereka terpapar pada praktik-praktik ini,” ujar Putin, dikutip dari Bitcoin.com, Senin (28/11/2022). 

Vladimir Putin mengacu pada sanksi yang dijatuhkan pada Federasi Rusia atas invasi ke negara tetangga Ukraina yang telah sangat membatasi aksesnya ke keuangan dan pasar global. Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Prime.

 

4 dari 4 halaman

Pertimbangan

Dia juga menunjukkan, saat ini, sistem pembayaran internasional mahal, dengan akun dan regulasi koresponden dikendalikan oleh klub kecil negara bagian dan grup keuangan.

“Berdasarkan teknologi mata uang digital dan buku besar yang didistribusikan, dimungkinkan untuk membuat sistem baru untuk pembayaran internasional, dan jauh lebih nyaman, tetapi pada saat yang sama benar-benar aman bagi peserta dan sepenuhnya independen dari bank dan campur tangan dari negara ketiga,” jelas Putin.

Rusia telah mempertimbangkan peraturan kripto yang komprehensif dalam beberapa bulan terakhir, dengan meningkatnya dukungan untuk legalisasi pembayaran kripto lintas batas. 

Pada September, otoritas keuangan di Moskow mulai mengembangkan mekanisme penyelesaian cryptocurrency internasional. Sebuah laporan baru-baru ini mengungkapkan Rusia dan Kuba, keduanya di bawah sanksi, sudah membahas masalah tersebut.