Liputan6.com, Jakarta - Token asli Binance, BNB Coin, telah turun 15 persen dalam seminggu terakhir, termasuk penurunan lebih dari 6 persen dalam 24 jam terakhir. BNB, pertama kali dicetak pada 2017, adalah mata uang kripto paling berharga kelima di dunia, dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 39 miliar (Rp 608,3 triliun), menurut CoinMarketCap.
Seperti semua proyek dan perusahaan kripto besar, Binance mengembangkan mata uangnya sendiri. Di situs webnya, perusahaan mengatakan orang dapat "menggunakan BNB untuk membayar barang dan jasa, menyelesaikan biaya transaksi di Binance Smart Chain, berpartisipasi dalam penjualan token eksklusif dan banyak lagi.
Baca Juga
Masalah terbaru yang membayangi Binance adalah penarikan besar-besaran yang terjadi pada pertukaran kripto Binance beberapa hari lalu.
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC "Squawk Box", CEO Binance Changpeng Zhao menepis kekhawatiran perusahaannya ketika terjadi penarikan besar-besaran dari pertukaran kriptonya.
"Kami secara finansial baik-baik saja," kata Zhao, setelah perusahaan dapat menangani permintaan penarikan sebesar USD 2,1 miliar, dikutip dari CNBC, Sabtu (17/12/2022).
Investor kripto menjadi skeptis terhadap komentar dari eksekutif puncak tentang kesehatan keuangan perusahaan kripto.
Hal serupa terjadi pada pendiri dan mantan CEO FTX Sam Bankman-Fried mengatakan di Twitter aset perusahaannya baik-baik saja, bahkan ketika para eksekutif tahu itu berada di tengah krisis likuiditas yang akhirnya memaksa bursa tersebut bangkrut.
Tuntutan penarikan adalah bidang lain yang menjadi perhatian. Zhao mengatakan sekitar USD 1,14 miliar penarikan bersih terjadi pada Selasa, tetapi membuat cuitan ini bukan penarikan tertinggi yang pernah diproses Binance, bahkan bukan lima teratas.
Pada hari selanjutnya, Zhao mengatakan situasi pada perusahaan pertukaran kriptonya telah stabil.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Dana Rp 29,6 Triliun Ditarik dari Pertukaran Kripto Binance, Ada Apa?
Sebelumnya, pertukaran kripto terbesar di dunia Binance alami penarikan sebesar USD 1,9 miliar (Rp 29,6 triliun) dalam 24 jam terakhir, perusahaan data blockchain Nansen mengumumkan pada Selasa, 13 Desember 2022. Setelah terjadinya hal itu, Binance sempat menghentikan sementara penarikan stablecoin USDC.
Saat ini pertukaran kripto seperti Binance dan mantan saingannya FTX yang sekarang bangkrut menangani simpanan pelanggan di bawah pengawasan ketat dari pengguna dan regulator. Pendiri FTX Sam Bankman-Fried didakwa oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS pada Selasa karena menipu investor.
Binance, yang dominasi industri kripto, minggu lalu membuat cuitan tentang apa yang disebut laporan proof-of-reserves oleh firma audit Mazars. Laporan tersebut menunjukkan kepemilikan bitcoin melebihi simpanan pelanggan satu hari pada November.
Penyebab Penarikan Besar-Besaran
Penarikan token senilai USD 1,9 miliar berdasarkan blockchain ethereum menandai arus keluar harian terbesar selama periode 24 jam sejak 13 Juni. Data Nansen menunjukkan itu menyumbang sebagian besar dana yang ditarik dalam tujuh hari terakhir.
"Penarikan dana Binance meningkat karena meningkatnya ketidakpastian tentang laporan cadangannya," kata juru bicara Nansen, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (14/12/2022).
CEO Binance, Changpeng Zhao, mengklaim penarikan tersebut adalah hal dalam bisnis seperti biasa.
“Kami melihat beberapa penarikan hari ini. Kami telah melihat ini sebelumnya. Beberapa hari kami memiliki penarikan bersih; beberapa hari kami memiliki simpanan bersih," tulis Zhao di Twitter.
Advertisement
Respons
Seorang juru bicara Binance sebelumnya mengatakan selalu memiliki "lebih dari cukup dana" untuk memenuhi permintaan penarikan dan struktur modal perusahaan bebas utang.
Ketika ditanya apakah Binance memiliki cukup USDC untuk memenuhi permintaan penarikan USDC, juru bicara menambahkan mungkin perlu memindahkan dana ke dompet digital “panas” online dari dompet offline, mengonversi stablecoin dari satu sama lain atau melakukan peningkatan jaringan, terkadang menyebabkan penundaan.
USDC, yang dikeluarkan oleh perusahaan Circle yang berbasis di AS, adalah stablecoin terbesar kedua di dunia. Dante Disparte, chief strategy officer Circle dan kepala kebijakan global, mengatakan akan ada "tantangan" terkait likuiditas dan penebusan saat aset ditukar dengan cara yang dilakukan Binance dengan USDC.
Outlet berita kripto CoinDesk melaporkan sebelumnya Binance melihat arus keluar sebesar USD 902 juta pada Senin, 12 Desember 2022.
CEO Binance Changpengng Zhao Waspadai Dampak Penarikan Besar
Sebelumnya, pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ) dilaporkan telah memberi tahu staf untuk antisipasi bulan-bulan yang sulit karena pertukaran cryptocurrency terkemuka melihat penarikan pelanggan.
Dilansir dari Bitcoin.com, Jumat (16/12/2022), peringatan itu muncul saat industri kripto menghadapi tantangan setelah kebangkrutan profil tinggi dan di tengah pengetatan peraturan.
Binance, pertukaran kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan mencatat arus keluar bersih mencapai USD 3 miliar (Rp 46,8 triliun) pada Selasa, 13 Desember 2022 perusahaan analitik blockchain Nansen mengungkapkan.
Berita itu muncul ketika pendiri dan kepala eksekutif Binance, Changpeng Zhao berusaha meyakinkan timnya perusahaan tersebut cukup kuat secara finansial untuk bertahan di musim dingin kripto.
Platform perdagangan koin menghadapi efek dari serangkaian peristiwa negatif di sektor ini, termasuk jatuhnya FTX, pesaing utama di pasar pertukaran yang mengajukan perlindungan kebangkrutan pada November.
Pendiri FTX Sam Bankman-Fried ditangkap di Bahama atas tuduhan yang diajukan terhadapnya di Amerika Serikat.
Menurut pemimpin konten untuk Nansen, Andrew Thurman yang mengomentari arus keluar Binance, sebuah laporan oleh Reuters tentang penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS ke Binance juga merupakan faktor kegugupan investor sehingga melakukan penarikan dana besar-besaran.
Jaksa sedang mempertimbangkan penyelidikan pencucian uang juga datang dengan latar belakang spekulasi tentang cadangan Binance. Sementara itu, eksekutif kripto juga berusaha meredakan kekhawatiran tentang kesehatan bursa dalam sebuah memo yang ditujukan kepada stafnya.
Menurut sebuah laporan oleh Bloomberg yang mengutip dokumen tersebut, Zhao menekankan industri ini sedang melalui “momen bersejarah” di mana Binance berada dalam posisi keuangan yang kuat dan akan bertahan di setiap musim dingin kripto.
Advertisement