Liputan6.com, Jakarta - Mengawali 2023, harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Minggu (1/1/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau masih bertengger di zona merah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Minggu pagi, 1 Januari 2023, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 0,37 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,87 persen sepekan.
Baca Juga
Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 16.527 per koin atau setara Rp 256,8 juta (asumsi kurs Rp 15.538 per dolar AS).
Advertisement
Ethereum (ETH) turut melemah. ETH turun 0,25 persen dalam sehari terakhir dan 1,94 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.196 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melesat 0,35 persen dan 0,80 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 246,36 per koin.
Kemudian Cardano, masih bertengger di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA ambles 2,31 persen dan 4,99 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,2461 per koin.
Adapun Solana (SOL) berhasil bertengger di zona hijau dengan penguatan satu hari terakhir sebesar 0,95 persen. Namun, SOL masih melemah 12,93 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 9,94 per koin.
Sedangkan XRP turut melemah hari ini. XRP merosot 1,25 persen dalam 24 jam terakhir dan 3,36 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3401 per koin.
Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE naik 2,67 persen, tetapi masih koreksi 9,61 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,07011 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00
Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.
Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto saat ini berada di level USD 795,8 miliar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Analis Sebut Pasar Kripto Tetap Lesu hingga 2023
Sebelumnya, cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin baru-baru ini turun satu poin persentase selama 24 jam terakhir untuk diperdagangkan tepat di atas USD 16.500 (Rp 260,5 juta).
BTC telah bertahan mendekati USD 17.000 sejak pertengahan Desember di tengah kekhawatiran pasar tentang ketidakpastian ekonomi makro terbaru dan kemungkinan meningkatnya bank sentral Amerika Serikat (AS) menambah pola makan kenaikan suku bunga baru-baru ini.
Dalam sebuah wawancara dengan program Penggerak Pertama CoinDesk TV, analis serta pendiri dan CEO hub lintas rantai DeFi Umee, Brent Xu mengatakan pasar kripto tampaknya ditakdirkan untuk melanjutkan penurunan saat ini hingga 2023.
"Pasar akan turun sekitar kuartal II hingga kuartal III. Kita akan melihat sentimen negatif enam hingga 12 bulan lagi, mungkin 18 bulan,” kata Xu, dikutip dari CoinDesk, Kamis (29/12/2022).
Di sisi lain, Ethereum baru-baru ini berpindah tangan tepat di bawah USD 1.200 untuk hari kedua berturut-turut, turun lebih dari 2 persen sejak Rabu dalam waktu yang sama.
Kripto besar lainnya berdasarkan nilai pasar sebagian besar berada di zona merah di tengah perdagangan hangat yang khas untuk sebagian besar aset saat penutupan tahun. SOL, token dari blockchain Solana, dan APT, cryptocurrency asli dari sistem blockchain Aptos masing-masing turun lebih dari 11 persen dan 10 persen.
Saham AS Sedikit Tergelincir
Indeks saham AS sedikit tergelincir karena investor mengunyah implikasi China membuka kembali perbatasannya setelah berbulan-bulan penguncian Covid. Nasdaq dan S&P 500 yang berfokus pada teknologi, masing-masing turun 1,4 persen dan 1,2 persen.
Advertisement
Berita Industri Kripto
Saham biasanya diperdagangkan sideway pada musim ini, meskipun aksi jual besar-besaran saham Tesla bulan ini dan pembatalan massal Southwest Airlines dapat mengubah arah tradisional ini.
Berita Industri Kripto
Setidaknya untuk satu hari, beberapa cerita yang agak positif menggantikan perkembangan terbaru dalam krisis crypto exchange FTX yang sedang berlangsung di antara berita utama industri.
Penambang Bitcoin Argo Blockchain (ARBK) menghindari pengajuan perlindungan kebangkrutan setelah setuju untuk menjual fasilitas penambangan Dickens Country, Texas ke Galaxy Digital seharga USD 65 juta dan mendapatkan pinjaman USD 35 juta dari perusahaan jasa keuangan yang berfokus pada kripto.
MicroStrategy (MSTR), vendor perangkat lunak bisnis yang didirikan bersama oleh pendukung kripto Michael Saylor, telah menambah persediaan bitcoin (BTC), membeli sekitar 2.395 bitcoin seharga USD 42,8 juta antara 1 November dan 21 Desember melalui anak perusahaan MacroStrategy.
Senator AS Tegaskan Bitcoin Adalah Komoditas Bukan Mata Uang
Sebelumnya, Senator AS John Boozman mengungkapkan, meskipun disebut mata uang kripto, Bitcoin tetap dianggap sebuah komoditas bukan mata uang. Dia menekankan, pertukaran di mana komoditas diperdagangkan, termasuk bitcoin, harus diatur oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC).
“Bitcoin, meskipun mata uang kripto, itu tetap adalah komoditas. Ini adalah komoditas di mata pengadilan federal dan pendapat ketua Securities and Exchange Commission (SEC). Tidak ada perselisihan tentang ini,” kata Boozman dalam sebuah sidang, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (6/12/2022).
Menyebut keruntuhan FTX mengejutkan, sang senator berkata laporan publik menunjukkan kurangnya manajemen risiko, konflik kepentingan, dan penyalahgunaan dana pelanggan.
Senator Boozman melanjutkan untuk berbicara tentang regulasi kripto dan memberdayakan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) sebagai pengatur utama pasar spot kripto.
“CFTC secara konsisten menunjukkan kesediaannya untuk melindungi konsumen melalui tindakan penegakan hukum terhadap aktor jahat,” lanjut Senator Boozman.
Boozman yakin CFTC adalah agensi yang tepat untuk peran regulasi yang diperluas di pasar spot komoditas digital.
Pada Agustus 2022, Boozman dan beberapa senator memperkenalkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) untuk memberdayakan CFTC dengan yurisdiksi eksklusif atas pasar spot komoditas digital.
Dua RUU lainnya telah diperkenalkan di Kongres tahun ini untuk menjadikan regulator derivatif sebagai pengawas utama untuk sektor kripto.
Sementara bitcoin adalah komoditas, Ketua SEC Gary Gensler berulang kali mengatakan sebagian besar token kripto lainnya adalah sekuritas.
Advertisement